- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Para Ilmuwan Telusuri Kondisi Bumi Jelang "Kiamat"


TS
forsure
Para Ilmuwan Telusuri Kondisi Bumi Jelang "Kiamat"
Mikroba menjadi kehidupan yang terakhir bertahan di Bumi
Spoiler for Ilustrasi gambar:

Spoiler for Baca Disini:
Sebuah penelitian baru dilakukan untuk mengetahui bentuk kehidupan terakhir di Bumi sebelum kiamat. Ilmuwan pun berusaha mencari tahu apa yang akan terjadi di Bumi, juga jenis tempat tinggal seperti apa yang akan bertahan sebelum Bumi kiamat.
Diperkirakan, dalam waktu sekitar satu miliar tahun ke depan, kondisi dunia dipengaruhi oleh sinar Matahari yang secara bertahap akan meningkat. Dampaknya juga akan terasa di Bumi.
Suhu permukaan akan naik tanpa henti selama beberapa miliar tahun ke depan, dan akan meningkatkan jumlah uap air di udara. Hal ini juga akan meningkatkan suhu, dengan demikian, akan menandai awal berakhirnya kehidupan di Bumi.
Mamalia dan burung diperkirakan menjadi kelompok makhluk pertama yang punah,
Selanjutnya ikan, amfibi, dan reptil akan bertahan sedikit lebih lama. Ini disebabkan mereka membutuhkan oksigen lebih sedikit dan memiliki penyesuaian yang lebih besar terhadap panas,
Jenis terakhir binatang yang hidup di Bumi kemungkinan adalah invertebrata. Setelah serangga akhirnya menyerah pada suhu yang meningkat, Bumi hanya akan dihuni oleh kehidupan mikroba. Sementara itu, kehidupan terakhir yang tersisa di Bumi akan mencari bagian planet yang masih layak huni[/QUOTE]
Tempat potensial
Diperkirakan, dalam waktu sekitar satu miliar tahun ke depan, kondisi dunia dipengaruhi oleh sinar Matahari yang secara bertahap akan meningkat. Dampaknya juga akan terasa di Bumi.
Suhu permukaan akan naik tanpa henti selama beberapa miliar tahun ke depan, dan akan meningkatkan jumlah uap air di udara. Hal ini juga akan meningkatkan suhu, dengan demikian, akan menandai awal berakhirnya kehidupan di Bumi.
Mamalia dan burung diperkirakan menjadi kelompok makhluk pertama yang punah,
Selanjutnya ikan, amfibi, dan reptil akan bertahan sedikit lebih lama. Ini disebabkan mereka membutuhkan oksigen lebih sedikit dan memiliki penyesuaian yang lebih besar terhadap panas,
Jenis terakhir binatang yang hidup di Bumi kemungkinan adalah invertebrata. Setelah serangga akhirnya menyerah pada suhu yang meningkat, Bumi hanya akan dihuni oleh kehidupan mikroba. Sementara itu, kehidupan terakhir yang tersisa di Bumi akan mencari bagian planet yang masih layak huni[/QUOTE]
Tempat potensial
Quote:
Karena lautan menguap, praktis hanya kolam-kolam yang masih memiliki air yang dapat memberikan perlindungan terakhir untuk beberapa mikroba.
Parit di dasar laut diperkirakan bisa menjadi salah satu tempat terakhir untuk air atau zat cair. Namun, ini tidak mudah, karena udara yang bergerak ke parit akan dikompresi setelah tenggelam lebih rendah. Tekanan ini akan sangat meningkatkan suhu udara di atas air.
"Pada saat kita sampai ke titik di mana ada parit dengan kolam kecil air di bagian bawah, air laut dalam massa besar akan menguap, sehingga suhu permukaan di planet ini akan meningkat pesat," kata Jack O'Malley-James, penulis utama studi dari University of St Andrews.
"Oleh karena itu, air di dasar palung tidak akan bertahan dalam suhu yang lebih dingin untuk jangka waktu lebih lama, untuk membuat perlindungan yang baik bagi kehidupan," doi bilanganya gitu gan..
Tempat potensial lain bagi kehidupan mikroba terakhir yaitu gua-gua bawah tanah.
Namun, gua yang memiliki ruangan besar di bawah pintu masuk yang sempit mungkin lebih dingin. Karena, udara dingin akan tersedot, dan udara hangat keluar.
Potensi tempat kehidupan juga memungkinkan ada di lingkungan bawah permukaan bumi, selain gua es. Ini dibuktikan dengan ditemukannya kehidupan pada kedalaman 5,3 kilometer di bawah permukaan Bumi. Peningkatan temperatur di kedalaman sekitar 48 derajat celcius per 1,6 km, namun, kenaikan yang tepat tergantung pada jenis batuan.
Perlindungan di bawah permukaan Bumi seperti ini tentu dapat menjadi salah satu tempat terakhir yang memiliki kehidupan.
Di akhir siklus, suhu akan menurun sekitar 10,5 derajat Celsius per mil di atas permukaan bumi. Hal ini karena permukaan Bumi kembali memancarkan panas yang telah diterima dari Matahari, sehingga memanaskan atmosfer yang lebih rendah.
"Lokasi sekitar gunung berapi aktif di Bumi saat ini merupakan pusat kehidupan. Sehingga tinggal dekat gunung berapi aktif tidak akan menjadi kendala bagi mikroorganisme ekstrem," kata O'Malley-James.
"Kemungkinan aktivitas gunung berapi akan menurun, karena planet mendingin. Tetapi, tidak mungkin berhenti total selama periode waktu di mana planet masih dihuni," begitu katanya gan..
Bio-signature
[QUOTE]Mempelajari periode akhir kehidupan di Bumi membantu ilmuwan untuk mempersempit jenis bio-signature --zat yang menunjukkan kehidupan-- yang mungkin ada di bumi.
Thermohalophiles, seperti yang ditemukan di gunung berapi di Chili Atacama Desert, menggunakan karbonmonoksida untuk memperoleh energi, dan hasil sampingan dari proses metabolisme organisme ini termasuk karbondioksida, hidrogen, dan etanol.
Karbondioksida dapat dilihat sebagai indikator kehidupan, mengingat senyawa ini melekat pada planet yang telah hilang beberapa juta tahun sebelumnya. Karbondioksida dengan sendirinya bukan bio-signature. Karena itu, kehadirannya di Mars tidak menunjukkan bahwa ada kehidupan di planet merah tersebut.
Namun, secara biologi karbondioksida yang dihasilkan akan menyebabkan ketidakseimbangan dari CO2 di atmosfer. Ini dapat mengungkapkan adanya kehidupan mikroba.
Pekerjaan di masa depan akan berusaha untuk mencari dan mengembangkan apa yang bisa dilakukan dengan penemuan biosignature. Untuk selanjutnya, mencari sebuah planet layak huni di antara planet mirip Bumi yang telah ditemukan sejauh ini.
Makalah tentang periode akhir di Bumi ini telah dipublikasikan dalam "International Journal of Astrobiology"
Parit di dasar laut diperkirakan bisa menjadi salah satu tempat terakhir untuk air atau zat cair. Namun, ini tidak mudah, karena udara yang bergerak ke parit akan dikompresi setelah tenggelam lebih rendah. Tekanan ini akan sangat meningkatkan suhu udara di atas air.
"Pada saat kita sampai ke titik di mana ada parit dengan kolam kecil air di bagian bawah, air laut dalam massa besar akan menguap, sehingga suhu permukaan di planet ini akan meningkat pesat," kata Jack O'Malley-James, penulis utama studi dari University of St Andrews.
"Oleh karena itu, air di dasar palung tidak akan bertahan dalam suhu yang lebih dingin untuk jangka waktu lebih lama, untuk membuat perlindungan yang baik bagi kehidupan," doi bilanganya gitu gan..
Tempat potensial lain bagi kehidupan mikroba terakhir yaitu gua-gua bawah tanah.
Namun, gua yang memiliki ruangan besar di bawah pintu masuk yang sempit mungkin lebih dingin. Karena, udara dingin akan tersedot, dan udara hangat keluar.
Potensi tempat kehidupan juga memungkinkan ada di lingkungan bawah permukaan bumi, selain gua es. Ini dibuktikan dengan ditemukannya kehidupan pada kedalaman 5,3 kilometer di bawah permukaan Bumi. Peningkatan temperatur di kedalaman sekitar 48 derajat celcius per 1,6 km, namun, kenaikan yang tepat tergantung pada jenis batuan.
Perlindungan di bawah permukaan Bumi seperti ini tentu dapat menjadi salah satu tempat terakhir yang memiliki kehidupan.
Di akhir siklus, suhu akan menurun sekitar 10,5 derajat Celsius per mil di atas permukaan bumi. Hal ini karena permukaan Bumi kembali memancarkan panas yang telah diterima dari Matahari, sehingga memanaskan atmosfer yang lebih rendah.
"Lokasi sekitar gunung berapi aktif di Bumi saat ini merupakan pusat kehidupan. Sehingga tinggal dekat gunung berapi aktif tidak akan menjadi kendala bagi mikroorganisme ekstrem," kata O'Malley-James.
"Kemungkinan aktivitas gunung berapi akan menurun, karena planet mendingin. Tetapi, tidak mungkin berhenti total selama periode waktu di mana planet masih dihuni," begitu katanya gan..
Bio-signature
[QUOTE]Mempelajari periode akhir kehidupan di Bumi membantu ilmuwan untuk mempersempit jenis bio-signature --zat yang menunjukkan kehidupan-- yang mungkin ada di bumi.
Thermohalophiles, seperti yang ditemukan di gunung berapi di Chili Atacama Desert, menggunakan karbonmonoksida untuk memperoleh energi, dan hasil sampingan dari proses metabolisme organisme ini termasuk karbondioksida, hidrogen, dan etanol.
Karbondioksida dapat dilihat sebagai indikator kehidupan, mengingat senyawa ini melekat pada planet yang telah hilang beberapa juta tahun sebelumnya. Karbondioksida dengan sendirinya bukan bio-signature. Karena itu, kehadirannya di Mars tidak menunjukkan bahwa ada kehidupan di planet merah tersebut.
Namun, secara biologi karbondioksida yang dihasilkan akan menyebabkan ketidakseimbangan dari CO2 di atmosfer. Ini dapat mengungkapkan adanya kehidupan mikroba.
Pekerjaan di masa depan akan berusaha untuk mencari dan mengembangkan apa yang bisa dilakukan dengan penemuan biosignature. Untuk selanjutnya, mencari sebuah planet layak huni di antara planet mirip Bumi yang telah ditemukan sejauh ini.
Makalah tentang periode akhir di Bumi ini telah dipublikasikan dalam "International Journal of Astrobiology"
Spoiler for sumber:
VivaNews
Diubah oleh forsure 06-02-2013 18:40
0
2.7K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan