Akhir Maret taon 2004….

“Hai…siapa nama kamu….??? Nama ku Hendra…”

kumulai perkenalanku dengan seorang perempuan sambil mengulurkan tangan sore itu

Disebuah warung bebek goreng di kota bengawan sore itu, aku dikenalkan oleh saudaraku dengan rekan kerjanya di salah satu pusat perbelanjaan di kota itu.

“Nama aku Katarina….panggil saja Rina.”
sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan denganku

Dari perkenalan itu ane ketahui namanya Rina,nama ini sengaja aku ambil dari nama baptisnya Katarina.

Perkenalan malam itu sempat membuat hati ku deg-degan ga menentu, secara selama sekolah dari SD sampai dengan SMA aku belum pernah kenal yang namanya pacaran, Sampai di usia yang menginjak kepala dua rasa minder setiap kali berkenalan dengan perempuan selalu datang bak hantu di malam hari.

Malam itu kami lalui hanya dengan ngobrol-ngobrol ringan sekedar tanya sekolah, tempat gawe nya dan juga keluarganya, malam itu juga aku mencoba mengorek tempat tinggalnya, meskipun hal ini butuh perjuangan ekstra. awalnya sih ga mau ngasih tau, tapi akhirnya menyerah juga dia….

“Oh iya Rin…..besok pagi kamu ada acara ga…???”
Tanyaku memecah keheningan malam itu setelah sapaanku yang pertama tadi yang dibalas Rina dengan jabat tangannya.

“Rina sih ga ada acara mas…..paling paginya ke gereja habis itu balik kos dan sorenya kerja. Emangnya nya kenapa mas….mau ngajakin pergi nih..???”

Mendengar jawaban Rina yang demikian ini seakan–akan aku terkena pukulan upper cut yang sangat kuat

“Ohh…gitu ya....””

Hanya jawaban itu yang sempat keluar dari mulut ku. Dan setelah itu suasana jadi hening beberapa saat. Perasaan minder mulai merasuki ujung rambutku dan meulai menjalar keseluruh tubuh….
Dengan sedikit mengumpulkan sisa-sisa keberanianku, aku mencoba untuk membuka pembicaraan lagi…

“Yahh….maksudnya sih kalau boleh, Aku mau maen ke kost kamu…… itupun kalau kamunya ga keberatan …"

“hmmm….gimana ya….?”
Rina ngejawabnya sambil senyum-senyum alhasil bikin aku semakin merah aja mukanya.

“boleh kok mas kalau mau main ke kosan.”

“Oh iya mas, boleh tanya ga….tapi jangan marah ya…???”

“ Boleh kok….emangnya mau tanya apaan….???”

“Maaf ya mas…mas hendra ke gereja juga ya…..???”

Ketika Rina tanya hal ini, aku lihat raut mukanya kelihatan serius….ga tau nih maksudnya apa tanya beginian. Bukannya aku berpikiran yang enggak-enggak sih…Cuma ya jadi tanda tanya aja. Masa baru kenal sudah tanya yang horror seperti ini.

“Iya Rin….Aku seorang nasrani lebih tepatnya lagi katolik, makanya besok aku ke kostnya setelah pulang dari gereja aja. Agak siangan lah…ya…jam-jam 9 an. Emang kenapa Rin kok tanya gituan…???”

“Oh…gitu ya mas….Nggak kenapa-kenapa sih, Cuma tanya aja. Iya mas…gapapa besok aku tunggu ya.”

Malam itu menjadi malam yang menurut aku adalah malam terindah dalam perjalanan kehidupanku. Malam dimana aku merasakan yang namanya cinta pada pandanga pertama meskipun saat itu aku belum tau apakah hal ini dirasakan oleh Rina juga. Yang terpenting malam itu aku dapat mengalahkan perasaan minder yang sudah bertahun-tahun selalu hinggap didalam diriku. Malam dimana aku pertama kali ngobrol panjang lebar dengan seorang perempuan yang kelak mengajarkan aku tentang sebuah cinta dan pengorbanan. Di Malam itu juga, aku dapat jawaban tentang rasa penasaranku kenapa Rina tanya tentang kepercayaanku, ternyata Rina juga seorang nasrani meskipun agak berbeda dengan aku, dia seorang kristen protestan. Dan yang lebih mengagetkan aku, dia mau ikut ke ke gereja denganku esok paginya. Sebenarnya aku sendiri juga heran, kenapa dia mau ikut ke gereja denganku…, tapi ya sudahlah ga jadi masalah buatku.

Bersambung ……………



post 1
post 2
post 3
post 4
post 5
post 6
post 7
post 8
post 9
post 10
post 11
post 12
post 13
post 14
post 15
post 16
post 17
post 18
post 19
post 20
post 21
post 22
post 23
post 24
post 25
post 26
post 27
post 28
post 29
post 30 - the end
Catatan 1
Catatan 2