- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Kreatif] Motor Berbahan Bakar Elpiji Kreasi Anak Negeri


TS
ngenThut
[Kreatif] Motor Berbahan Bakar Elpiji Kreasi Anak Negeri
Kreatifitas anak negeri yang perlu diapresiasikan
monggo disimak gan ...

monggo disimak gan ...

Quote:
Tri Haryoko, pegawai negeri sipil di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DI. Yogyakarta berpose di atas sepeda motor Honda GL 100 nya yang sudah dimodifikasi menjadi berbahan bakar elpiji 3 kg di kantornya, Yogyakarta, Kamis (10/1. Motor modifikasi ini merupakan percobaan pertamanya mengganti BBM menjadi Elpiji.
Quote:
Spoiler for Honda GL100 Berbahan Bakar Elpiji:
Tri Haryoko, mengendarai sepeda motor Honda GL 100 nya yang sudah dimodifikasi berbahan bakar elpiji 3 kg di kantornya, Yogyakarta, Kamis (10/1). Dengan modifikasinya yang memakan dana sekitar 400 ribu rupiah ini, Tri Haryoko menghabiskan satu tabung elpiji 3 kg untuk transportasi selama 2 hari dan menggunakan sisa elpiji untuk keperluan rumah tangga.
Quote:
Tri Haryoko,menunjukkan sepeda motor Honda GL 100 nya yang sudah dimodifikasi berbahan bakar elpiji 3 kg di kantornya, Yogyakarta, Kamis (10/1). Modifikasi yang dilakukan Tri untuk mengubah bahan bakar sepeda motornya dari BBM menjadi Elpiji hanya menelan biaya 400 ribu rupiah.
Quote:
Tabung gas elpiji 3Kg disimpan di bagian belakang sepeda motor Honda GL 100 hasil modifikasi Tri Haryoko.
Quote:
Sepeda motor Honda GL 100 plat merah yang yang sudah dimodifikasi oleh Tri Haryoko, PNS Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DI. Yogyakarta menjadi berbahan bakar elpiji 3 kg di kantornya, Yogyakarta, Kamis (10/1).
Quote:
Tri Haryoko, PNS Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DI. Yogyakarta menunjukkan regulator gas pada sepeda motor Honda GL 100 miliknya di Yogyakarta, Kamis (10/1).
Quote:
Spoiler for Yamaha Alfa Berbahan Bakar Elpiji:
Tulungagung - Bripka Adi Nugroho (34), personel Kepolisian Resor (Polres) Tulungagung, Jawa Timur memodifikasi sepeda motornya sehingga tidak lagi berbahan bakar premium (bensin) melainkan diganti dengan gas elpiji kapasitas tiga kilogram.
"Sebetulnya saya iseng saja memodifikasi motor ini. Saya terinsipirasi pada kreatifitas seorang tersangka pencurian elpiji yang bisa memindahkan gas dari satu tabung berisi ke tabung yang kosong," tutur Bripka Adi sembari mempertontonkan cara kerja motor modifikasinya di halaman Mapolres Tulungagung, Kamis.
Dilihat sekilas, modifikasi bahan bakar dari sebelumnya menggunakan premium menjadi elpiji dilakukan Adi dengan sangat sederhana.
Tabung gas elpiji berkapasitas tiga kilogram dia letakkan alakadarnya di tengah jok kendaraan bebek Yamaha Alfa miliknya dengan cara ditumpangkan.
Ia lalu menyambungkan selang dari tabung gas tersebut ke dalam jaringan membran mesin, setelah terlebih dahulu mencopot saluran pengapian bensin.
Menurut penjelasan Adi, membran mesin tersebut akan bekerja apabila mesin dibunyikan. Lanjut dia, gas yang telah masuk ruang membran akan diteruskan masuk ke ruang karburator yang telah dikosongkan dari pelampung bensin.
"Cara kerjanya sama saja dengan bensin, hanya kalau menggunakan bahan bakar elpiji menjadi lebih irit tetapi juga tidak bisa selangsam saat motor masih menggunakan bensin," terangnya.
Kelebihan lain dari penggunaan bahan bakar elpiji pada kendaraan bermotor adalah proses pembakaran yang sempurna. Penjelasan Adi soal ini dia buktikan dengan menunjuk lubang pada pantat knalpot sepeda motornya yang tidak berasap meski mesin dinyalakan.
Adi mengklaim, dengan pergantian bahan bakar tersebut sepeda motor butut kesayangannya itu kini jauh lebih lebih irit dibanding saat menggunakan bahan bakar bensin.
Menurut pengakuan Adi, satu unit tabung gas elpiji berukuran tiga kilogram yang dia pasang pada kendaraan bisa mencapai jarak tempuh sekitar 300 kilometer.
"Saya sering mencari informasi di internet sehingga akhirnya bisa memodifikasi ini semua. Rencananya, saya akan membuat tabung gas sendiri menyerupai tangki sepeda motor agar tabung tidak berada di luar," kata Adi.
Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto mengatakan dirinya sangat bangga ada anggotanya yang mempunyai keunikan dan kemampuan memodifikasi bahan bakar motor dari bensin menjadi gas.
"Saya akan bantu apa kebutuhanya untuk memperbaiki untuk menjadi yang sempurna, saya tidak mengira bahwa seorang polisi bisa juga untuk melakukan hal ini," katanya. (*)
"Sebetulnya saya iseng saja memodifikasi motor ini. Saya terinsipirasi pada kreatifitas seorang tersangka pencurian elpiji yang bisa memindahkan gas dari satu tabung berisi ke tabung yang kosong," tutur Bripka Adi sembari mempertontonkan cara kerja motor modifikasinya di halaman Mapolres Tulungagung, Kamis.
Dilihat sekilas, modifikasi bahan bakar dari sebelumnya menggunakan premium menjadi elpiji dilakukan Adi dengan sangat sederhana.
Tabung gas elpiji berkapasitas tiga kilogram dia letakkan alakadarnya di tengah jok kendaraan bebek Yamaha Alfa miliknya dengan cara ditumpangkan.
Ia lalu menyambungkan selang dari tabung gas tersebut ke dalam jaringan membran mesin, setelah terlebih dahulu mencopot saluran pengapian bensin.
Menurut penjelasan Adi, membran mesin tersebut akan bekerja apabila mesin dibunyikan. Lanjut dia, gas yang telah masuk ruang membran akan diteruskan masuk ke ruang karburator yang telah dikosongkan dari pelampung bensin.
"Cara kerjanya sama saja dengan bensin, hanya kalau menggunakan bahan bakar elpiji menjadi lebih irit tetapi juga tidak bisa selangsam saat motor masih menggunakan bensin," terangnya.
Kelebihan lain dari penggunaan bahan bakar elpiji pada kendaraan bermotor adalah proses pembakaran yang sempurna. Penjelasan Adi soal ini dia buktikan dengan menunjuk lubang pada pantat knalpot sepeda motornya yang tidak berasap meski mesin dinyalakan.
Adi mengklaim, dengan pergantian bahan bakar tersebut sepeda motor butut kesayangannya itu kini jauh lebih lebih irit dibanding saat menggunakan bahan bakar bensin.
Menurut pengakuan Adi, satu unit tabung gas elpiji berukuran tiga kilogram yang dia pasang pada kendaraan bisa mencapai jarak tempuh sekitar 300 kilometer.
"Saya sering mencari informasi di internet sehingga akhirnya bisa memodifikasi ini semua. Rencananya, saya akan membuat tabung gas sendiri menyerupai tangki sepeda motor agar tabung tidak berada di luar," kata Adi.
Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto mengatakan dirinya sangat bangga ada anggotanya yang mempunyai keunikan dan kemampuan memodifikasi bahan bakar motor dari bensin menjadi gas.
"Saya akan bantu apa kebutuhanya untuk memperbaiki untuk menjadi yang sempurna, saya tidak mengira bahwa seorang polisi bisa juga untuk melakukan hal ini," katanya. (*)
Quote:
Spoiler for Yamaha Mio Berbahan Bakar Elpiji:
SUMEDANG - Sepeda Motor matic bernomor polisi Z 6172 AW, tampil aneh di deretan sepeda motor yang diparkir di pelataran SMAN 1 Sumedang, Jawa Barat.
Di antara sepeda motor milik para guru dan siswa, terselip sepeda motor milik guru Fisika, Cece Wawan (45), yang bagian belakangnya mengangkut tabung gas elpiji tiga kilogram berwarna melon.
Tak heran, 'kuda besi' guru yang tinggal di Blok 3 Perumahan Jatihurip, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, kerap menjadi tontonan.
"Motor saya memang harus membawa tabung gas elpiji, karena menjadi bahan bakar motor menggantikan premium," kata Cece di SMAN 1, saat berbincang dengan Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), Jumat (11/1/2013).
Guru fisika yang sudah mengajar sejak 1992, merakit sendiri konverter, supaya bahan bakar sepeda motor kesayangannya bisa dikonversi ke gas.
"Idenya sudah setahun ingin menggunakan bahan bakar gas, tapi mulai serius mengutak-atik sekitar dua bulan lalu," ujar bapak tiga anak.
Cece tidak sendirian melakukan uji coba dan membuat konverter.
"Saya ditemani pemilik bengkel bernama Didin membuat konverter. Mempelajari pembuatan diambil dari internet," ungkapnya.
Selama dua bulan, mereka mencoba membuat konverter, mulai memodifikasi karburator bekas, sampai membuat konverter dari pipa besi.
"Pembuatan pertama, motor bisa hidup ketika digas full, tapi tidak langsam. Kemudian diperbaiki lagi, dan gas bisa langsam, tapi saat digas motor malah mati," tuturnya.
Percobaan terus dilakukan. Akhirnya, di pengujung Desember 2012, sepeda motor berbahan bakar gas bisa berjalan.
"Sudah dua minggu motor ini bisa dipakai, dan jarak tempuh sudah 70 km, tapi tabung gas 3 kg belum sempat diganti. Saat percobaan sebelumnya, menghabiskan satu tabung gas," urainya.
Biaya yang dihabiskan, sekitar Rp 200 ribu. Cece mengaku, dengan memakai bahan bakar gas, terasa lebih irit.
"Kalau pakai premium, selama empat hari dipakai bolak-balik dari rumah ke sekolah, menghabiskan Rp 10 ribu untuk beli premium. Jarak rumah ke sekolah sekitar 4 km, atau bolak-balik 8 km," urainya.
Menurut Cece, konverter buatannya masih butuh pembenahan lagi, supaya modifikasi konversi ke bahan bakar gas bisa sempurna.
"Suara motornya masih kasar, dan butuh saringan udara," jelasnya.
Cece memaparkan, tarikan sepeda motor dengan bahan bakar gas lebih ringan, dan akselerasinya sangat responsif.
"Kelemahannya, suara masih kasar, dan saya belum membuat tempat khusus menyimpan tabung gas. Tabung masih disimpan di belakang dengan diikat memakai karet dan dikunci gembok, supaya tak ada yang mencuri tabungnya," bebernya sambil terkekeh.
Cece sebelumnya sempat menyimpan tabung gas di tengah sepeda motor dengan pijakan.
"Tapi, ternyata saya disangka tukang tabung gas, dan sering ada yang mau membelinya. Saya juga punya warung dan sering berbelanja, jadi kesulitan menyimpan belanjaan, sehingga dipilih disimpan di belakang," paparnya.
Ternyata, inovasinya ini dilirik orang lain.
"Sudah ada yang memesan membuat konverter," ucapnyanya
Videonya
Di antara sepeda motor milik para guru dan siswa, terselip sepeda motor milik guru Fisika, Cece Wawan (45), yang bagian belakangnya mengangkut tabung gas elpiji tiga kilogram berwarna melon.
Tak heran, 'kuda besi' guru yang tinggal di Blok 3 Perumahan Jatihurip, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, kerap menjadi tontonan.
"Motor saya memang harus membawa tabung gas elpiji, karena menjadi bahan bakar motor menggantikan premium," kata Cece di SMAN 1, saat berbincang dengan Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), Jumat (11/1/2013).
Guru fisika yang sudah mengajar sejak 1992, merakit sendiri konverter, supaya bahan bakar sepeda motor kesayangannya bisa dikonversi ke gas.
"Idenya sudah setahun ingin menggunakan bahan bakar gas, tapi mulai serius mengutak-atik sekitar dua bulan lalu," ujar bapak tiga anak.
Cece tidak sendirian melakukan uji coba dan membuat konverter.
"Saya ditemani pemilik bengkel bernama Didin membuat konverter. Mempelajari pembuatan diambil dari internet," ungkapnya.
Selama dua bulan, mereka mencoba membuat konverter, mulai memodifikasi karburator bekas, sampai membuat konverter dari pipa besi.
"Pembuatan pertama, motor bisa hidup ketika digas full, tapi tidak langsam. Kemudian diperbaiki lagi, dan gas bisa langsam, tapi saat digas motor malah mati," tuturnya.
Percobaan terus dilakukan. Akhirnya, di pengujung Desember 2012, sepeda motor berbahan bakar gas bisa berjalan.
"Sudah dua minggu motor ini bisa dipakai, dan jarak tempuh sudah 70 km, tapi tabung gas 3 kg belum sempat diganti. Saat percobaan sebelumnya, menghabiskan satu tabung gas," urainya.
Biaya yang dihabiskan, sekitar Rp 200 ribu. Cece mengaku, dengan memakai bahan bakar gas, terasa lebih irit.
"Kalau pakai premium, selama empat hari dipakai bolak-balik dari rumah ke sekolah, menghabiskan Rp 10 ribu untuk beli premium. Jarak rumah ke sekolah sekitar 4 km, atau bolak-balik 8 km," urainya.
Menurut Cece, konverter buatannya masih butuh pembenahan lagi, supaya modifikasi konversi ke bahan bakar gas bisa sempurna.
"Suara motornya masih kasar, dan butuh saringan udara," jelasnya.
Cece memaparkan, tarikan sepeda motor dengan bahan bakar gas lebih ringan, dan akselerasinya sangat responsif.
"Kelemahannya, suara masih kasar, dan saya belum membuat tempat khusus menyimpan tabung gas. Tabung masih disimpan di belakang dengan diikat memakai karet dan dikunci gembok, supaya tak ada yang mencuri tabungnya," bebernya sambil terkekeh.
Cece sebelumnya sempat menyimpan tabung gas di tengah sepeda motor dengan pijakan.
"Tapi, ternyata saya disangka tukang tabung gas, dan sering ada yang mau membelinya. Saya juga punya warung dan sering berbelanja, jadi kesulitan menyimpan belanjaan, sehingga dipilih disimpan di belakang," paparnya.
Ternyata, inovasinya ini dilirik orang lain.
"Sudah ada yang memesan membuat konverter," ucapnyanya
Videonya
Lanjut di Bawah Gan
0
6.5K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan