Kaskus

Entertainment

fauzzstAvatar border
TS
fauzzst
MARI KITA LINDUNGI BADAK BERCULA SATU ( BADAK JAWA )
MARI KITA LINDUNGI BADAK BERCULA SATU ( BADAK JAWA )


Badak jawa (Rhinoceros sondaicus) yang sering disebut badak bercula satu adalah jenis badak yang paling kecil dengan tinggi badan 140 cm, dan panjangnya 3 meter. Memiliki satu cula dengan panjang mencapai 30 cm.
Badak Jawa

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) adalah salah satu spesies terlangka di dunia dengan perkiraan jumlah populasi tak lebih dari 50 individu di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), dan sekitar lima individu di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam (2000). Badak Jawa juga adalah spesies badak yamg paling langka diantara lima spesies badak yang ada di dunia dan masuk dalam Daftar Merah badan konservasi dunia IUCN, yaitu dalam kategori sangat terancam atau critically endangered.

Sejak tahun 1962, WWF telah memulai penelitian terhadap populasi Badak Jawa di Ujung Kulon dengan dukungan ahli Dr. Rudolph Schenkel. Saat ini penelitian tentang Badak Jawa masih terus dilakukan dan diarahkan untuk memperoleh informasi penting tentang pola perilaku, distribusi, migrasi, populasi, sex ratio, dan keragaman genetik.

Selain dari penelitian dan dukungan terhadap patroli anti perburuan Badak Jawa , WWF-Indonesia di Taman Nasional Ujung Kulon juga memfokuskan kegiatannya pada upaya manajemen habitat dengan harapan habitat yang terjaga akan dapat mempertahankan populasi yang tersisa. Upaya-upaya ini termasuk menurunkan ancaman kegiatan illegal seperti perambahan dan perburuan, mengurangi tumbuhnya spesies tanaman pengganggu (Arenga spp) dan kompetisi lahan antara badak dengan banteng (Bos javanicus), serta meningkatkan ketersediaan tumbuhan pakan badak.

Ciri-ciri Fisik Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)

Umumnya memiliki warna tubuh abu-abu kehitam-hitaman.
Hanya memiliki satu cula, dengan panjang sekitar 25 cm namun ada kemungkinan tidak tumbuh atau sangat kecil sekali pada betina.
Berat badan seekor Badak Jawa dapat mencapai 900 - 2300 kg dengan panjang tubuh sekitar 2 - 4 m.
Tingginya bisa mencapai hampir 1,7 m.
Kulitnya memiliki semacam lipatan sehingga tampak seperti memakai tameng baja.
Memiliki rupa mirip dengan badak India namun tubuh dan kepalanya lebih kecil dengan jumlah lipatan lebih sedikit.
Bibir atas lebih menonjol sehingga bisa digunakan untuk meraih makanan dan memasukannya ke dalam mulut.

Sifat

Badak jawa adalah binatang tenang dengan pengecualian ketika mereka berkembang biak dan apabila seekor inang mengasuh anaknya. Mereka terkadang akan berkerumun pada kelompok kecil di tempat mencari mineral dan kubangan lumpur. Berkubang di lumpur adalah sifat umum semua badak; aktivitas itu membuat mereka dapat menjaga suhu tubuh dan membantu mencegah penyakit dan parasit. Badak jawa tidak menggali kubangan lumpurnya sendiri dan lebih suka menggunakan kubangan binatang lainnya atau lubang yang muncul secara alami, yang akan menggunakan culanya untuk memperbesar. Tempat mencari mineral juga sangat penting karena nutrisi untuk badak diterima dari garam. Wilayahi jantan lebih besar dibandingkan betina dengan besar wilayah jantan 12–20 km² dan wilayah betina yang diperkirakan 3–14 km². Wilayah jantan lebih besar daripada wilayah wanita. Tidak diketahui apakah terdapat pertempuran teritorial.[25]

Jantan menandai wilayah mereka dengan tumpukan kotoran dan percikan urin. Goresan yang dibuat oleh kaki di tanah dan gulungan pohon muda juga digunakan untuk komunikasi. Anggota spesies badak lainnya memiliki kebiasaan khas membuang air besar pada tumpukan kotoran badak besar dan lalu menggoreskan kaki belakangnya pada kotoran. Badak Sumatra dan Jawa ketika buang air besar di tumpukan, tidak melakukan goresan. Adaptasi sifat ini diketahui secara ekologi; di hutan hujan Jawa dan Sumatera, metode ini mungkin tidak berguna untuk menyebar bau.[25]

Badak jawa memiliki lebih sedikit suara daripada badak sumatra; sangat sedikit suara badak jawa yang diketahui. Badak Jawa dewasa tidak memiliki musuh alami selain manusia. Spesies ini, terutama sekali di Vietnam, adalah spesies yang melarikan diri ke hutan ketika manusia mendekat sehingga sulit untuk meneliti badak.[5] Ketika manusia terlalu dekat dengan badak jawa, badak itu akan menjadi agresif dan akan menyerang, menikam dengan gigi serinya di rahang bawah sementara menikam keatas dengan kepalanya.[25] Sifat anti-sosialnya mungkin merupakan adaptasi tekanan populasi; bukti sejarah mengusulkan bahwa spesies ini pernah lebih berkelompok.[9]

Habitat badak jawa (BERCULA SATU)

Habitat terakhir badak jawa(badak bercula satu) ada di Taman Nasional Ujung Kulon, populasi tinggal 56 ekor. Statusnya terancam punah. Sejak tahun 1932 badak jawa ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi.

Dahulu badak jawa dapat ditemukan di timur laut India, Birma, Muang thai, Indocina, Malaysia, Sumatera dan Jawa.

MAKANAN

Makanan kesukaan daun-daunan dari pohon perdu dan rantingnya, dan kulit kayu.

Badak jawa mencari makan pada siang maupun malam hari, dengan daerah jelajah di dataran rendah, tanah rerumputan, semak belukar, rawa, hingga ke puncak gunung.

Badak jawa atau Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.
0
7.6K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan