SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Penelepon gelap mengaku Wakil Ketua DPRK Bireuen dan Kadistannabunhut sejak seminggu terakhir menelepon sejumlah keuchik di Kecamatan Makmur. Penelepon itu menawarkan bantuan dana aspirasi dan meminta imbalan saat dana yang dijanjikan cair.

Dalam setiap aksinya, penelepon tersebut menanyakan apakah bantuan aspirasi Rp 100 juta sudah diterima desa atau belum. Jika belum diterima penelepon mengaku akan mengurusnya dan meminta sedikit imbalan.

Ketua Asosiasi Geuchik Kecamatan Makmur, Muhammad Abdullah kepada Serambinews.com, Jumat (23/11/2012) mengatakan, ia menerima telepon dari orang yang mengaku wakil ketua DPRK Bireuen, menanyakan apakah bantuan aspirasi sudah diterima.

“Karena cara ngomongnya bukan logat Aceh saya desak siapa sebenarnya, telepon kemudian diputus,” katanya.

Kesaksian serupa juga dilontarkan beberapa keuchik di Bireuen. Dua hari kemudian beberapa keuchik dan perangkat desa di Kecamatan Makmur juga ditelepon orang yang mengaku wakil ketua dewan dan Kadisnakhutbun Bireuen.

Penelepon meminta uang Rp 3,5 juta untuk mengurus dana aspirasi. Dana aspirasi dewan untuk masing-masing desa di Bireuen memperoleh Rp 100 juta, ia sanggup mencairkan dengan imbalan Rp 3,5 juta/desa.

Muhammad Abdullah mengharapkan perangkat desa untuk lebih berhati-hati menerima telepon yang mengiming-iming bantuan, karena berat dugaan bentuk penipuan dengan cara mengatasnamakan orang lain. (yus)

sumber http://aceh.tribunnews.com/2012/11/2...-dana-aspirasi

pesan TS : hati2 gan, kalau bisa 'COD aja untuk urusan yang beginian, atau memakai 'REKBER.