- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Manfaat shalat bagi tubuh manusia


TS
esiaonline
Manfaat shalat bagi tubuh manusia
Quote:
Quote:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Quote:
Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit memberikan artikel sedikit keagamaan.Saya akan sedikit membagikan beberapa Manfaat Shalat Bagi Kesehatan yang akan saya bahas secara detail pergerakan shalat. Sebelum membahas itu mari kita kenali Dr.Fidelma O’Leary
"menemukan rahasia sujud dalam salat”

Dr Fidelma, ahli neurologiasal Amerika Serikat mendapat hidayah saat melakukan kajian terhadap saraf otak manusia. Ketika melakukan penelitian, ia menemukan beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah yang cukup agar dapat berfungsi secara normal.Penasaran dengan penemuannya, ia mencoba mengkaji lebih serius. Setelah memakan waktu lama, penelitiannya pun tidak sia-sia. Akhirnya dia menemukan bahwa ternyata darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia secara sempurna kecuali ketika seseorang tersebut melakukan sujud dalam salat. Artinya, kalau manusia tidak menunaikan ibadah shalat, otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal.
Rupanya memang urat saraf dalam otak tersebut hanya memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat otak dengan mengikuti waktu salat.
Quote:
Setiap gerakan shalat merupakan bagian dari olahraga otot-otot dan persendian tubuh. Sholat dapat membantu menjaga vitalitas dan kebugaran tubuh tetapi dengan syarat semua gerakan sholat dilakukan dengan benar,perlahan dan tidak terburu-buru serta istiqomah atau konsisten.
Begitu banyak manfaat gerakan shalat bagi kesehatan tubuh manusia. Semakin sering kita sholat dengan benar, semakin banyak manfaat yg kita peroleh untuk kesehatan diri kita.Mari kita lihat beberapa Manfaat Shalat Bagi Kesehatan.
Begitu banyak manfaat gerakan shalat bagi kesehatan tubuh manusia. Semakin sering kita sholat dengan benar, semakin banyak manfaat yg kita peroleh untuk kesehatan diri kita.Mari kita lihat beberapa Manfaat Shalat Bagi Kesehatan.
MANFAAT SHALAT BAGI KESEHATAN

Quote:
Sholat dengan berdiri
Wajibnya sholat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata berdiri pada waktu sholat mengandung hikmah yg luar biasa yaitu dapat melatih keseimbangan tubuh dan konsentrasi pikiran.
Wajibnya sholat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata berdiri pada waktu sholat mengandung hikmah yg luar biasa yaitu dapat melatih keseimbangan tubuh dan konsentrasi pikiran.
Quote:
Takbiratul Ihram
Takbir dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan dilakukan ketika hendak rukuk dan bangkit dari rukuk. Pd saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
Takbir dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan dilakukan ketika hendak rukuk dan bangkit dari rukuk. Pd saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
Quote:
Rukuk
Rukuk dilakukan dengan tenang dan optimal dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai saaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran saraf, memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan saraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata menatap ke tempat sujud.
Rukuk dilakukan dengan tenang dan optimal dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai saaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran saraf, memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan saraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata menatap ke tempat sujud.
Quote:
I’tidal (Bangun dari Rukuk)
Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah terjadinya pingsan secara tiba-tiba.
Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah terjadinya pingsan secara tiba-tiba.
Quote:
Sujud
Apabila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen menuju otak atau kepala, termasuk mata, telinga, leher, pundak dan hati. Cara seperti ini efektif untuk membogkar sumbatan pembuluh darah pada jantung sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisir.
Apabila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen menuju otak atau kepala, termasuk mata, telinga, leher, pundak dan hati. Cara seperti ini efektif untuk membogkar sumbatan pembuluh darah pada jantung sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisir.
Quote:
Duduk antara Dua Sujud
Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem kerja elektrik serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain itu, gerakan ini dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Kelenturan saraf ini dapat mencegah penyakit prostat, diabetes, sulit buang air kecil dan hernia.
Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem kerja elektrik serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain itu, gerakan ini dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Kelenturan saraf ini dapat mencegah penyakit prostat, diabetes, sulit buang air kecil dan hernia.
Quote:
Duduk Tasyahud Awal
Pada saat duduk tasyahud awal, lipatan paha dan betis bertemu. Gerakan ini dapat mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran dan mengoptimalkan kaki sebagai penopang tubuh kita.
Pada saat duduk tasyahud awal, lipatan paha dan betis bertemu. Gerakan ini dapat mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran dan mengoptimalkan kaki sebagai penopang tubuh kita.
Quote:
Duduk Tasyahud AKhir
Gerakan ini lebih baik dari gerakan bersila. Berguna untuk membongkar pengapuran pada cekungan kaki kiri agar saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik sehingga konsentrasi akan meningkat dan terjaga.
Gerakan ini lebih baik dari gerakan bersila. Berguna untuk membongkar pengapuran pada cekungan kaki kiri agar saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik sehingga konsentrasi akan meningkat dan terjaga.
Quote:
Salam
Gerakan ini dapat menarik urat leher yang bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Pada leher terdapat banyak urat saraf yang sangat penting untuk dijaga, seperti urat saraf paru-paru dan jantung.
Sekian informasi sederhana saya mengenai agama yang berhubungan dengan kesehatan ini.Semoga teman – teman yang umat muslim dapat melaksanakan shalat karena begitu banyak Manfaat Shalat Bagi Kesehatan
Gerakan ini dapat menarik urat leher yang bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Pada leher terdapat banyak urat saraf yang sangat penting untuk dijaga, seperti urat saraf paru-paru dan jantung.
Sekian informasi sederhana saya mengenai agama yang berhubungan dengan kesehatan ini.Semoga teman – teman yang umat muslim dapat melaksanakan shalat karena begitu banyak Manfaat Shalat Bagi Kesehatan
Quote:
Benarkah Gerakan Shalat Kita

Quote:
Bismillahir rahmaanir rahiim.
Setiap gerakan shalat yang dicontohkan Rasulullah s.a.w. sarat akan hikmah dan manfaat. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah serta dilakukan secara istikamah.
Suatu ketika Rasulullah s.a.w. berada di dalam Masjid Nabawi Madinah. Selepas menunaikan shalat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahmi dan memberikan taushiyah. Tiba-tiba masuklah seorang pria ke dalam masjid, lalu melaksanakan shalat dengan cepat. Setelah selesai, ia segera menghadap Rasulullah s.a.w. dan mengucapkan salam. Rasul berkata pada orang itu, "Sahabaku, engkau tadi belum shalat!"
Betapa kagetnya orang itu mendengar perkataan Rasulullah s.a.w. Ia pun kembali ke tempat shalat dan mengulangi shalatnya. Seperti sebelumnya ia melaksanakan shalatnya dengan cepat. Rasulullah s.a.w. tersenyum melihat "gaya" shalat itu.
Setelah melaksanakan shalat untuk kedua kalinya, ia kembali mendatangi Rasulullah s.a.w. Begitu dekat, beliau berkata pada pria itu, "Sahabatku, tolong ulangi lagi shalatmu! Engkau tadi belum shalat." Lagi-lagi orang itu merasa kaget. Ia merasa telah melaksanakan shalat sesuai aturan. Meski demikian, dengan senang ia menuruti perintah Rasulullah s.a.w. Tentunya dengan gaya shalat yang sama.
Namun, seprti "biasa" Rasulullah s.a.w. menyuruh orang itu mengulangi shalatnya kembali. Karena bingung, ia pun berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melaksanakan shalat dengan lebih baik lagi. Karena itu, ajarilah aku."
"Sahabatku," kata Rasulullah dengan tersenyum, "Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Al-Qur'an yang engkau pandang paling mudah. Laulu rukulah dengan tenang (tumaninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak.
Selepas itu, sujudlah dengan tenang, kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang. Lakukanlah seperti itu pada setiap shalatmu."
Kisah dari Mahmud bin Rabi' Al Anshari dan diriwayatkan Imam Bukhari dalam sahih-nya ini memberikan gambaran bahwa shalat tidak cukup sekedar "benar" gerakannya saja, tapi juga harus dilakukan dengan tumaninah dan khusyuk.
Kekhusukan ruhani akan sulit tercapai, bila fisiknya tidak khusyuk. Dalam arti dilakukan dengan cepat dan terburu-buru.
Sebab, dengan terlalu cepat, seseorang akan sulit menghayati setiap bacaan, tata gerak tubuh menjadi tidak sempurna dan jalinan komunikasi dengan Allah swt menjadi kurang optimal.
Bila hal ini dilakukan terus menerus, maka fungsi shalat sebagai pencegah perbuatan keji dan mungkar akan kehilangan makna. Karena itu, sangat beralasan bila Rasulullah s.a.w, menganggap "tidak shalat" orang yang melakukan shalat dengan cepat (tidak tumaninah).
Setiap gerakan shalat yang dicontohkan Rasulullah s.a.w. sarat akan hikmah dan manfaat. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah serta dilakukan secara istikamah.
Suatu ketika Rasulullah s.a.w. berada di dalam Masjid Nabawi Madinah. Selepas menunaikan shalat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahmi dan memberikan taushiyah. Tiba-tiba masuklah seorang pria ke dalam masjid, lalu melaksanakan shalat dengan cepat. Setelah selesai, ia segera menghadap Rasulullah s.a.w. dan mengucapkan salam. Rasul berkata pada orang itu, "Sahabaku, engkau tadi belum shalat!"
Betapa kagetnya orang itu mendengar perkataan Rasulullah s.a.w. Ia pun kembali ke tempat shalat dan mengulangi shalatnya. Seperti sebelumnya ia melaksanakan shalatnya dengan cepat. Rasulullah s.a.w. tersenyum melihat "gaya" shalat itu.
Setelah melaksanakan shalat untuk kedua kalinya, ia kembali mendatangi Rasulullah s.a.w. Begitu dekat, beliau berkata pada pria itu, "Sahabatku, tolong ulangi lagi shalatmu! Engkau tadi belum shalat." Lagi-lagi orang itu merasa kaget. Ia merasa telah melaksanakan shalat sesuai aturan. Meski demikian, dengan senang ia menuruti perintah Rasulullah s.a.w. Tentunya dengan gaya shalat yang sama.
Namun, seprti "biasa" Rasulullah s.a.w. menyuruh orang itu mengulangi shalatnya kembali. Karena bingung, ia pun berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melaksanakan shalat dengan lebih baik lagi. Karena itu, ajarilah aku."
"Sahabatku," kata Rasulullah dengan tersenyum, "Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Al-Qur'an yang engkau pandang paling mudah. Laulu rukulah dengan tenang (tumaninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak.
Selepas itu, sujudlah dengan tenang, kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang. Lakukanlah seperti itu pada setiap shalatmu."
Kisah dari Mahmud bin Rabi' Al Anshari dan diriwayatkan Imam Bukhari dalam sahih-nya ini memberikan gambaran bahwa shalat tidak cukup sekedar "benar" gerakannya saja, tapi juga harus dilakukan dengan tumaninah dan khusyuk.
Kekhusukan ruhani akan sulit tercapai, bila fisiknya tidak khusyuk. Dalam arti dilakukan dengan cepat dan terburu-buru.
Sebab, dengan terlalu cepat, seseorang akan sulit menghayati setiap bacaan, tata gerak tubuh menjadi tidak sempurna dan jalinan komunikasi dengan Allah swt menjadi kurang optimal.
Bila hal ini dilakukan terus menerus, maka fungsi shalat sebagai pencegah perbuatan keji dan mungkar akan kehilangan makna. Karena itu, sangat beralasan bila Rasulullah s.a.w, menganggap "tidak shalat" orang yang melakukan shalat dengan cepat (tidak tumaninah).
Nah semoga bermanfaat untuk agan/wati

Kunjungi trit ane lain nya
Efek dari kencing sambil berdiri
Kenapa kotoran pada pusar tidak boleh di bersihkan?
Ternya bahaya gan pasang kawat gigi atau behel
sumber
sumber
makasih dari agan2 ini


Sekian dari saya Wassalam.
Diubah oleh esiaonline 06-02-2013 16:03
0
4.7K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan