Pertama-tama, ini adalah kisah nyata yang terjadi saat saya masih SMP dan terjadi di dekat rumah saya. Saya bikin kayak cerpen.
Spoiler for gini ceritanya:
Matahari belum juga terik, namun orang-orang sudah berkerumun di salah satu rumah warga. Mereka berbicara satu sama lain, namun ditengah keriuhan itu terselip isak tangis yang menyayat dari keluarga pemilik rumah. Salah satu anggota keluarga mereka telah kembali kepada Yang maha kuasa. Meninggal karena sakit katanya. Siang itu juga mereka menggelar acara pemakaman, tempatnya tak jauh dari dari rumah duka. Selesai pemakaman, sasuai dengan kebiasaan, keluarga malakukan acara tahlil selama satu minggu.
Belum ada satu minggu, tanah kuburan pun masih basah. Salah seorang warga sedang berjalan pulang dari tempat ia kumpul-kumpul dengan warga lain. Masih belum terlalu larut, namun karena itu adalah kampung, jadi sudah terasa sepi sekali. Ia berjalan perlahan melewati rumah-rumah dengan lampu jauh dari terang sampai hampir tiba di perempatan. Ia berhenti, bukan, bukan karena telah sampai tujuannya. Ia berhenti tepat sebelum perempatan. Ia terkejut atau mungkin lebih tepatnya ia takut. Ia bergegas berbalik, ia berlari sekencangnya.
Ia terus berlari sampi ke tempat dimana tadi ia sedang berkumpul dengan warga yang lain. Mereka menatap dengan heran, tadi ia pamit untuk pulang tapi kini ia sudah terengah-engah kembali ke tempat mereka. Ia menceritakan, dengan gugup, apa yang baru ia lihat. Saat sampai di dekat perempatan, ia melihat seseorang sedang duduk disana. Bukan, bukan seseorang. Tapi sesuatu sebesar orang berwarna putih. Saat semakin dekat ia baru menyadari apa yang sedang ia lihat. Itu P*cong! Begitu ia menceritakan semuanya sampai ke titik koma secara ditail. Ia bersumpah masih dalam keadaan sadar.
Warga, yang terdiri dari bapak-bapak, memutuskan untuk kembali ke sana dan memeriksa kebenarannya. Namun saat sampai di sana mereka tidak bertemu siapa pun atau ‘apapun’. Pagi nya, seluruh warga sudah tau mengenai cerita yang dialami oleh tetangganya. Mereka menduga bahwa yang menampakkan diri semalam adalah tetangga mereka yang belum lama dimakamkan.