REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat merengek kepada Rusia untuk berhenti mengirimkan bantuan kepada Presiden, Bashar al-Assad. AS menuding Rusia tak berhenti mengucurkan uang dan mengirimkan senjata kepada Suriah.

Untuk itu, Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berembuk dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov di sela-sela Konferensi Keamanan Muenchen, Jerman.

Menlu AS, Hillary Clinton mengklaim negaranya sudah berupaya mengajak Moskow bekerja sama untuk mencari solusi, agar perang selama 22 tahun di Suriah dan menewaskan sekira 60 ribu orang, segera selesai. Namun, kata Hillary, Rusia malah mendukung pemerintahan Assad.

"Rusia bukan berdiri pasif dalam dukungan mereka pada Bashar. Mereka jauh lebih aktif pada sejumlah bidang. Pembelaan mereka pada Bashar di Dewan Keamanan PBB sudah sangat terang benderang. Mereka terus berusaha melindungi pemerintah Assad," kata Hillary seperti dinukil dari AFP.

Amerika, kata Hillary, tidak menuding Rusia tanpa dasar. Negeri Paman Sam itu yakin Rusia berulang kali mengirimkan senjata kepada pemerintahan Assad.
"Pembunuhan berlangsung terus. AS terganggu oleh meningkatnya kegiatan-kegiatan Iran dan Hizbullah di Suriah," tukas Hillary.

http://www.republika.co.id/berita/in...k-kepada-rusia

Negeri Paman Sam itu yakin Rusia berulang kali mengirimkan senjata kepada pemerintahan Assad. ga ngaca x ni asu