selamat dinihari sodara kaskuser semua sejagad raya, ketika ane ngetik ini ada sebuah kegelisahan atas sesuatuh! yak sesuatu yang dikarenakan saya menghidupkan televisi satu minggu ini. Soalnya sebelumnya jarang-jarang, jadinya saya teracuni oleh pengalihan isu yang dibuat oleh media, mungkin dalam hal ini media televisi nih.
Agan masih inget? yang hot-hotnya nih kasus Penggerebekan BNN, kemudian disusul penggerebekan KPK. link thread atau berita ane posting nggak? males deh, googling sendiri ye dikaskus
tapi kan tahu garis besarnya seperti apa? ya kira-kira penonton tipi diarahkan untuk nonton dua berita itu. damn! yaudah maaf saya bingung ngejelasinnya.
Coba agan googling berita hari ini, eh mungkin googling dengan keyword "kasus pajak keluarga SBY" dan hasilnya jeng jeng jeng... orang media online pun hasilnya nihil, tuh kan beritanya nggak diangkat juga di media online (semoga ada yang menemukan)
Soalnya 3 hari yang lalu ane nemuin soal kasus pajak keluarga Cikeas ini naik jadi headline disalah satu media cetak, ane lupa Kompas, Republika, atau Tempo, atau Media Indonesia. eh link di Jakartapost ini nih
maaf yang ntu berbahasa inggris, dan The JakartaPost cetak ludes dalam sesaat dijalanan, kecuali yang sudah langganan
Menurut Direktur Direktur Hukum dan Advokasi Masyarakat Visi Indonesia Akbar Kiahaly, KPK selama ini terlihat ganas dalam memberantas korupsi di Tanah Air.
Untuk itu, Akbar meminta agar KPK tidak menganaktirikan kasus dugaan skandal pajak Presiden SBY.
"Baru-baru ini, Langkah KPK dalam melakukan tindakan tangkap tangan atas kasus suap daging impor yang diduga melibatkan salah satu petinggi partai berinisial LHI, sangat heboh," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Kamis (31/1/2013).
"Pemberitaan begitu sangat besar, sehingga menggusur kasus besar lain yang tidak kalah menghebohkan, yaitu dugaan skandal pajak keluarga Cikeas (Presiden SBY, Agus Harimurti, dan Edi Baskoro)," imbuhnya.
Akbar meminta KPK jangan gentar mengusut dugaan kasus pajak keluarga SBY, kendati merupakan orang yang berkuasa di Indonesia
http://nasional.lintas.me/go/tribunnews.com/kpk-diminta-usut-dugaan-skandal-pajak-keluarga-sby/
Ya mungkin media televisi adalah media yang ampuh untuk mengalihkan isu... eh tapi dalam komunikasi ada namanya "Agenda Setting" katanya teori ini mempelajari mengenai hal beginian, detilnya lupak masak ane ngulang kuliah 3 sks lagi
Nah ada baiknya baca dua tautan lanjutan, kemudian silahkan agan pindah channel televisi agan
"First family tax returns raises flags"
Ini adalah gambar yang menunjukkan rasio penghasilan, kekayaan dan pengeluaran untuk pajak "The First Family" Indonesia dalam berita yang hari ini dilansir The Jakarta Post.
Menariknya, sebelum berita ini naik cetak, Hand David (@hansdavidian) tadi malam di akun twitternya menuliskan rangkaian kejadian dan proses penggarapan berita ini. Menariknya, Hans dengan blak-blakan menceritakan bagaimana terjadinya upaya intervensi akan berita ini dari kalangan istana (SBY, Menteri, Ibas) yang terkesan tak begitu nyaman dengan investigasi Hans.
Berikut saya terakan tweet-tweet Hans yang semalam saya sadur dari akun twitternya (@hansdavidian). Selain itu, dibawah saduran tweet-tweet Hans, juga saya terakan transkrip berita The Jakarta Post hari ini yang memuat tentang perihal pajak keluarga SBY ini yang diberi judul "First family tax returns raises flags".
Tweet-tweet dan berita ini menarik. Silakan dibaca dan dinikmati
Tweet Hans:
@hansdavidian: Jadi gini....
@hansdavidian: Tungguin deh yah lengkapnya.
@hansdavidian: Menggoyang Istana Boneka.
@hansdavidian: Oke,deadline udah lewat,berita dah tinggal naek cetak,segala upaya intervensi udah berlalu & sekarang saatnya nge-buzz.
@hansdavidian:
Nge-buzz apaan? Nge-buzz berita bikinan gua dan redaktur gua yang jadi main headline story buat @jakpost besok donk....
@hansdavidian: Jadi,besok di headline utama @jakpost akan ada berita mengenai pelaporan pajak keluarga Yudhoyono.... #JREEEEENNNGGGGGG
@hansdavidian: Yang nulis itu Rendi A. Witular sama wartawan @jakpost paling ganteng yaitu gua.
@hansdavidian: Siapa aja dari keluarga Yudhoyono yang laporan pajaknya kita tulis? Ada Agus, Ibas sama bokapnya donk.
@hansdavidian: Di artikel besok akan kita rinci mengenai pendapatan keluarga Yudhoyono selama setahun dan dibandingkan dengan aset yg mereka peroleh.
@hansdavidian: Apakah normal seorang tentara yang mempunyai pendapatan hanya puluhan juta selama setahun bisa membuka tabungan yg bernilai milliaran?
@hansdavidian: Itu tuh tadi salah satu contoh aja. Lengkapnya sih beli koran @jakpost besok yah.
@hansdavidian: Nah,sekarang mari gua bercerita tentang dramanya bikin ni artikel satu.
@hansdavidian: Ini proyek dikerjain dari awal Januari dan karena orang2 yg mo dibicarain di artikel itu lumayan "wuih" gitu yah susah banget ketemu mereka.
@hansdavidian: Baik Agus maupun Ibas sangat sulit dihubungi. Gua berusaha ngontak mereka utk klarifikasi ke semua ajudan dan staff mereka.
@hansdavidian: Kenapa penting untuk dapet klarifikasi mereka? Biar berimbang dan kasih mereka suara untuk ngejelasin laporan pajak mereka yg agak2 aneh.
@hansdavidian: Berminggu-minggu gua kontak,gua rutin SMS,kagak ada jawaban. Sampai kemarin....
@hansdavidian: Kemarin akhirnya pertanyaan2 tertulis gua akhirnya nyampe ke pihak Istana dan mungkin ke Ibas juga langsung.
@hansdavidian: Yang jelas kemaren staff-nya Ibas langsung nelfon gua dan minta keterangan lebih jauh ttg angle yg mo kita bikin.
@hansdavidian: Gua jelasin lah ke dia bahwa kita mo cari klarifikasi aja. Kita gak nuduh apa2 tapi kita ingin penjelasan aja.
@hansdavidian: Ternyata selain staff Ibas,gua juga dicariin sama banyak orang2 SBY di Istana. Beberapa menteri sampe digerakin.
@hansdavidian: Mereka kayaknya juga udah baca list pertanyaan gua buat Agus dan Ibas. Dan emang pertanyaan gua detil banget sih.
@hansdavidian: Akhirnya sekitar jam setengah 12 malem,ada pejabat yg deket sama SBY yang nelfon gua. Gak usah disebut lah namanya.
@hansdavidian: Pas nelfon dia nanya apa yg mau gua tulis dan kenapa alasannya.
@hansdavidian: Yah gua jelasin kalo gua ditugasin sama kantor untuk nyelidikin isi laporan pajak keluarga Yudhoyono.
@hansdavidian: Buat apa? Yah buat dibikin berita. Kenapa? Yah biar ngisi koran aja sih.
@hansdavidian: Singkatnya si pejabat tersebut minta agar kalau bisa berita itu gak dinaikin.
@hansdavidian: Yah gua bilang aja itu tergantung kebijakan atasan2 gua. Gua sih pokoknya ngumpulin bahan,data dan informasi buat jadi berita.
@hansdavidian: Ternyata itu bukan intervensi pertama dan terakhir dari Istana sodara2....
@hansdavidian: Dari sore ternyata beberapa member tim horenya SBY udah nelfonin kantor dan temen2 gua juga. Semua pada pengen konfirmasi ttg artikel gua.
@hansdavidian: Tim horenya SBY tau sendiri lah siapa2 aja. Apalagi kalo anak Istana....
@hansdavidian: Pagi2 buta gua baru bangun,si pejabat yg nelfon tengah malem nelfon gua lagi. Sekarang dia minta nocan atasan gua.
@hansdavidian: Atas seijin atasan gua,yah gua kasih lah.
@hansdavidian: Setelah nelfon atasan gua,dia beberapa kali lagi nelfon gua hari dari siang sampe sore.
@hansdavidian: Inti pertanyaannya sama:kapan diterbitin? Gimana formatnya? dll.
@hansdavidian: Dan tentu saja dia selalu meminta akhirnya agar kalo bisa jangan dibikin beritanya dan bahwa dia udah anggep gua "sahabat".
@hansdavidian: Yah gua sih seneng2 aja sih dianggap "sahabat" dan sebagai sahabat yg baik gua harus bisa jujur kan ke dia walaupun pahit,ya gak?
@hansdavidian: Ternyata di luar kantor juga terjadi upaya intervensi. Istana gerakin semua front man. Sampe pusing gua.
@hansdavidian: Di luar kantor,ada menteri nitip pesen lewat salah satu tokoh senior di kantor gua untuk minta supaya artikelnya jangan diangkat.
@hansdavidian: Tokoh senior itu akhirnya dateng ke kantor gua dan ngasih tau pesen si menteri.
@hansdavidian: "I am just a messenger. The final decision is in your hands," kata si tokoh senior.
@hansdavidian: Keputusan kantor pada akhirnya? Yah maju terus pantang mundur. Udah kagok soalnya.
@hansdavidian: Dan terus sampai sore jelang malam itu si pejabat bulak-balik nelfonin gua. Staff-nya Ibas juga.
@hansdavidian: Akhirnya jawaban tertulis dari Ibas mewakili keluarganya masuk juga ke email gua sih. Dan ini bagus karena bikin artikel jadi komplit.
@hansdavidian: Jawaban Ibas apa atas pertanyaan2 gua? Yah beli @jakpost besok donk....
@hansdavidian: Terakhir gua liat bentuk beritanya besok kayak gini >> [url]http://S E N S O RDtGZS6zu[/url]
@hansdavidian: Kalo staff-nya Ibas gak gua anggep intervensi sih. Menurut gua dia baek mau fasilitasi komunikasi gua dengan bosnya dengan cepet banget.
@hansdavidian: Yah segitu aja sih buzzing gua buat artikel investigatif pertama gua di 2013
@hansdavidian: Doain aku nanti bisa ngebuka data-data pajak capres2 2014 juga yah kakak2 :3
@hansdavidian: Oh yah,Ibas juga nitip salam ke gua lewat staff-nya dan gua salamin balik. Akhirnya gua jadi sahabat Ibas juga.