Banyak orang berpikir menjadi vegan bisa membuat seseorang menderita karena ada makanan-makanan tertentu yang tidak bisa ia konsumsi. Tapi sebenarnya orang yang vegan tidaklah menderita.

Memilih jadi seorang vegan berarti ia tidak mengonsumsi segala jenis daging-dagingan atau segala sesuatu yang berasal dari binatang, termasuk telur, susu dan produk olahannya.

Ada anggapan orang yang vegan akan menderita dan mengalami kekurangan gizi karena tidak bisa mendapatkan nutrisi penting bagi tubuh yang berasal dari binatang atau hewani.

"Orang vegan tidak menderita atau kekurangan gizi, tapi tetap terlihat segar dan bugar," ujar dr Sylvia Irawati yang juga seorang vegan dalam acara diskusi “Love your Life, Living happy!” di Loving Hut, Plaza Semanggi, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (31/1/2013).

dr Sylvia menuturkan misalnya saja untuk susu yang diyakini sebagai sumber kalsium, maka pada orang vegan bisa mengganti susu dengan brokoli yang memiliki kadar kalsium tinggi.

"Kalsium yang ada dari 2 cup brokoli jauh lebih tinggi dibanding dengan kalsium dari 1 cup susu. Konsumsi sayur dan buah juga sudah cukup," ujar dokter yang kini tengah menempuh pendidikan Magister spesialis gizi klinik di FKUI.

Selain itu saat ini sudah banyak produk makanan yang diperuntukkan bagi orang vegan, misalnya saja makanan yang menyerupai hot dogs, es krim, keju, daging ayam atau mayonaise.

dr Sylvia mengungkapkan tidak mudah memang saat harus mengubah kebiasaan lamanya dengan sesuatu yang baru. Terlebih tantangan yang biasa dihadapi oleh seorang vegan biasanya datang dari lingkungan.

"Sayur dan buah tidak hanya mengandung banyak vitamin dan mineral, tapi ada juga zat-zat kimia lain yang terkandung di dalam sayuran seperti untuk anti kanker dan sebagainya," ungkap dr Sylvia.

Jika diet vegan dilakukan dengan benar, maka seseorang akan mendapatkan kalori lebih banyak dari mengonsumsi banyak buah, sayuran dan juga biji-bijian sehingga kalori yang digunakan untuk melakukan aktivitas fisik bisa tersedia.