Kaskus

Entertainment

setan.panturaAvatar border
TS
setan.pantura
JOKOWI NGLAWAN ALAM???
misi gan ane nubi ni trit prtama ane.. maap ye klo masi amburadul bru bljar hehe
mudah2an ga repost amiinn
d rate jg ya gan emoticon-Big Grin

Bukan dengan pawang hujan atau cara mistis.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memilih
menggunakan teknologi modifikasi cuaca untuk
mencegah banjir. Caranya, dengan
memindahkan hujan ke laut. Garam ditebar di
atas awan, hujan pun beralih ke tengah lautan.
27 Januari kemarin, disebut BMKG akan menjadi
puncak curah hujan tertinggi di wilayah
Jabodetabek. Ketika Jakarta terendam banjir
pada 17 Januari lalu, dinyatakan bahwa hujan
dengan intensitas lebih tinggi masih akan
melanda Ibu Kota.
Namun nyatanya, prakiraan itu tidak terbukti.
Sepanjang hari Minggu kemarin, wilayah Jakarta
hanya diguyur hujan dengan intensitas sedang.
Kekhawatiran banjir akan kembali terjadi
akhirnya pupus.
Jokowi yang sedang meninjau pengerukan
sampah di Kali Mati Penjaringan, Jakarta Utara
dan kemudian membagikan bantuan kepada
korban banjir di pasar ikan, menyatakan status
tanggap darurat yang ditetapkan selama 10 hari
sejak 17 Januari otomatis berakhir.
"Iya, kan 17-27 Januari (tanggap darurat). Ya
Alhamdulillah, semoga-semoga enggak ada
banjir lagi lah Alhamdulillah. Ya kalau memang
udah enggak ada, setop secara otomatis (status
tanggap darurat)," kata Jokowi, Minggu (27/1).
"Tapi kalau nanti (banjir lagi), enggak lah, kita
jangan berharap ada tanggap darurat lagi. Kita
jangan berharap ada tanggap darurat, sekarang
sudah otomatis dicabut," imbuhnya.
Nah, soal 'melawan alam' tersebut, Jokowi
sebenarnya telah melakukan itu beberapa hari
yang lalu. Mengetahui penyebab utama banjir di
Jakarta adalah hujan dan air kiriman dari
kawasan hulu Ciliwung, Jokowi meminta
kepada BNPB melakukan operasi teknologi
modifikasi cuaca.
Permintaan Jokowi itu diungkapkan oleh Kepala
Pusat Data, Informasi, dan Humas BNN Sutopo
Purwo Nugroho. Pada 18 Januari lalu, Jokowi
meminta agar BNPB bersama BPPT melakukan
operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di
atmosfer untuk mendistribusikan curah hujan di
wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Tujuannya adalah mengurangi hujan sehingga
banjir dapat diredam. Ada dua upaya yang
dilakukan, yaitu menghambat pertumbuhan
awan dan menjatuhkan hujan di luar daerah
rawan banjir," kata Sutopo dalam siaran pers
yang diterima merdeka.com.
Disusunlah rencana besar untuk mengalihkan
hujan tersebut. Pelaksanaan teknologi modifikasi
cuaca diputuskan akan dilakukan selama 2
bulan, yaitu mulai 26 Januari sampai dengan 25
Maret 2013. "BNPB mengeluarkan Rp 13 miliar
melalui dana siap pakai untuk pelaksanaan
TMC," ujar Sutopo.
Pelaksanaan menggeser hujan itu dilakukan
dengan mengerahkan 4 pesawat terbang yaitu 1
Hercules C-130 TNI AU dan 3 pesawat Casa
212-200 untuk mempercepat awan menjadi
hujan. Sedangkan untuk menghambat
pertumbuhan awan dipasang 25 titik GBG
(Ground Based Generator) yang membakar flare
berisi bahan higroskopis (NaCl). Selain itu
didukung 3 radar hujan, dan 6 stasiun pos
meteorologi. Posko dengan Hercules di Lanud
Halim PK sedangkan 3 Casa berada di Pondok
Cabe.
Melalui modifikasi cuaca ini intensitas hujan di
Jakarta diperkirakan akan berkurang sekitar 30
persen. Saat pelaksanaan pada Sabtu (26/1) lalu,
hujan berhasil diturunkan di atas Selat Sunda.
Sebuah pesawat Hercules yang berangkat pada
siang hari, menaburkan 4 ton garam dapur di
atas kumpulan awan sekitar pukul 13.30 WIB.
Selang dua jam kemudian, hujan lebat pun
terjadi.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT
Heru Widodo mengungkapkan, permintaan
Jokowi lainnya adalah agar hujan lebat tidak
turun di sekitar kawasan puncak dan di langit
Jakarta. Untuk itu, BPPT masih akan melakukan
teknologi modifikasi cuaca dalam beberapa hari
ke depan, sebab BMKG memprediksi curah
hujan dengan intensitas tinggi masih akan
terjadi hingga pertengahan bulan Februari



Sumber
m.merdeka.com/jakarta/ketika-jokowi-melawan-kehendak-alam.html
0
3.4K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan