Kaskus

Entertainment

1685Avatar border
TS
1685
Teman Kaskus Jangan Tiru Artis Pemakai NARKOBA
Artis Tersandung Lagi Narkoba

Teman Kaskus Jangan Tiru Artis Pemakai NARKOBA

SEJAK hari Minggu pagi itulah kehebohan yang terjadi. Penggerebekan yang dilakukan petugas Badan Narkotika Nasional di rumah artis Raffi Ahmad membuat 17 orang yang sedang berada di rumah itu digelandang ke Kantor BNN.

Hasil pemeriksaan intensif yang dilakukan petugas BNN dalam tiga hari terakhir ini memastikan tujuh dari 17 orang yang dibawa ke Kantor BNN negatif menggunakan narkoba. Untuk itu ketujuh orang diizinkan untuk kembali ke rumah masing-masing. Termasuk di antara tujuh orang itu pasangan artis Irwansyah dan Zaskia Sungkar.

Sepuluh orang lain diperpanjang masa pemeriksaannya untuk tiga hari ke depan. Di antara kesepuluh orang itu adalah Raffi Ahmad dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta Wanda Hamidah. Tujuh dari 10 orang itu dinyatakan positif menggunakan narkoba.

Setiap kali terjadi peristiwa seperti ini, kita merasa prihatin. Bagaimana anak-anak muda yang kita harapkan bisa berperan besar di masa mendatang, harus terjerumus dalam penggunaan narkoba. Masa depan mereka dirusak oleh narkoba.

Semua ini tidak bisa dilepaskan dari konteks gaya hidup global sekarang ini. Konsumtivisme yang begitu kuat melandasi gaya hidup manusia modern membuat banyak orang goyah. Mereka kehilangan identitas pribadi mereka dan kemudian terjerumus dalam penggunaan narkoba.

Narkoba menjadi pelarian sebagian orang dari kenyataan. Seakan-akan persoalan yang dihadapi bisa selesai dengan menggunakan narkoba. Bahkan untuk menutupi kelemahannya, mereka justru merasa hebat ketika menjadi pemakai narkoba.

Kita pernah mendengarkan pengakuan artis dunia, Whitney Houston yang terjerumus dalam penggunaan narkoba. Dalam wawancaranya dengan Oprah Winfrey, ia mengaku ketenarannya yang begitu cepat membuat dirinya tidak lagi menginjak Bumi. Apalagi kemudian ia menikah dengan penyanyi yang pengguna narkoba berat, Bobby Brown.

Bertahun-tahun Whitney hidup di dunianya tersendiri. Ia lupa akan profesinya sebagai penyanyi dan tiap hari hanya mengonsumsi narkoba. Ia baru tersadar ketika dirinya menjadi korban kekerasan dari suaminya ketika sedang terpengaruh oleh narkoba. Namun ketika ia mencoba bangkit dari keterpurukan, Whitney meninggal dunia di dalam bak mandi.

Begitu banyak kejadian yang menyedihkan akibat narkoba. Kalau pun bisa bertahan, mereka yang kecanduan narkoba hidupnya menjadi tidak menentu. Bahkan boleh dikatakan banyak di antara mereka yang kehilangan masa depannya.

Sayangnya semua cerita yang memilukan itu tidak membuat orang menjauhi narkoba. Justru yang terjadi ada lagi orang baru yang menjadi korban. Termasuk di antaranya para artis seperti Raffi Ahmad sekarang ini.

Semua ini tidak bisa dilepaskan dari faktor ketersediaan narkoba di tengah masyarakat. Begitu mudahnya orang untuk mendapatkan narkoba. Itu sudah menjadi bisnis yang menjamur dan setiap saat memangsa korbannya.

Apabila kita ingin menyelamatkan warga bangsa dari narkoba, maka memang harus ditempuh dengan dua jalan secara bersamaan. Pertama bagaimana semua orang berupaya untuk memproteksi diri agar tidak terjerumus ke dalam penggunaan narkoba. Setiap rumah tangga harus saling menjaga dan melindungi anggota keluarganya.

Kedua adalah membatasi peredaran dari narkoba. Apalagi bagi Indonesia yang sekarang ini menjadi pasar perdagangan narkoba. Tumbuhnya kelas menengah yang tidak diikuti dengan pendidikan yang kokoh, membuat narkoba mendapat tempat untuk berkembang.

Berulangkali kita mengingatkan pemerintah untuk bertindak tegas. Bahkan seperti Singapura dan Malaysia, kita sebaiknya menerapkan hukuman mati pada para pengedar narkoba. Mereka bukan hanya telah mengeruk devisa dari negara ini, tetapi menghancurkan anak bangsa.

Namun banyak di antara warga bangsa ini yang terlena dengan masalah hak asasi manusia. Mereka lupa bahwa pengedar narkoba sebetulnya pelanggar hak asasi manusia yang sesungguhnya. Mereka merusak masa depan dari sebuah bangsa.

Kita lihat bagaimana para pengedar narkoba yang dihukum seumur hidup, justru semakin menjadi-jadi dari jeruji penjara. Semakin banyak lagi warga bangsa ini yang mereka rusak dengan narkoba yang mereka perdagangkan.

Ironisnya Presiden ikut dalam arus kelompok "pelindung bandar narkoba". Presiden malah memberi grasi terhadap terpidana mati penyelundup narkoba. Kemudian terbukti orang yang diberi grasi itu melanjutkan kegiatannya merusak anak bangsa ini.

Sekarang kita merasakan lagi bagaimana artis muda seperti Raffi Ahmad harus tersandung narkoba. Sebagian kita akan mengatakan bahwa itu kesalahannya sendiri dan sepantasnya menanggung akibatnya. Tetapi para pengusung hak asasi manusia seharusnya membela orang seperti Raffi Ahmad karena ia adalah korban dari keadaan.

Sumber

Tifatul: Artis Narkoba Harusnya Dilarang Tampil di Layar Kaca

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menyatakan dukungannya agar artis yang terbukti mengonsumsi atau mengedarkan narkoba harus mendapatkan hukuman berat. Selain diproses secara hukum, hukuman berat yang dapat diberikan salah satunya dengan pelarangan tampil di layar kaca.

"Hal pelarangan seperti itu tidak melanggar. Mereka panutan publik. Jadi, kalau menggunakan narkoba memang harus ditindak tegas dan dihukum berat," kataTifatul, di Jakarta, Senin (28/1/2013) malam.

Pernyataan Tifatul ini merespons penggerebekan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) di kediaman artis Raffi Ahmad atas dugaan pesta narkoba. Menurutnya, seorang figur publik seharusnya bisa menjadi teladan. Tindakan mengonsumsi obat-obatan terlarang dikhawatirkan akan memberikan efek negatif bagi para penggemarnya.

"Kalau tidak dilarang, followers-nya akan terpengaruh. Bahaya sekali itu karena followers mereka banyak anak muda," ujar Tifatul.

Penggerebekan

Dari rumah Raffi, petugas BNN menyita sejumlah barang bukti narkotika, yakni dua linting ganja di depan kamar atas serta 14 kapsul ekstasi yang disita dari dalam laci dapur lantai bawah. Adapun beberapa kapsul diketahui telah dicampurkan ke dalam minuman bersoda. BNN menyatakan bahwa satu dari tujuh orang yang positif narkotika dalam kasus penggerebekan itu berprofesi sebagai figur publik. Satu orang tersebut berinisial R.

"Ya si R, laki-laki, profesinya adalah pekerja seni," ujar Kepala Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto kepada wartawan seusai konferensi pers di Gedung BNN, Senin.

Sumirat menerangkan, selain R, pihaknya juga menyatakan satu orang lain positif mengonsumsi narkotika, yakni laki-laki berinisial RJ. Kedua orang tersebut terbukti mengonsumsi narkotika berbahan zat chatinone, zat dalam narkotika jenis baru yang telah diungkapkan sebelumnya. Sumirat melanjutkan, narkoba jenis baru itu pun terkandung di dalam urine K, W, J, M, dan MF yang sebelumnya telah dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. Dengan demikian, tujuh orang positif narkoba terdiri dari dua orang positif ganja, dua orang positif ekstasi, satu orang positif keduanya, dan ketujuh orang itu positif zat baru.

"Itu terbukti melalui tes urine. Sebenarnya sama dengan lima sebelumnya, tapi karena yang dua ini jenis baru, jadi kita penyelidikan dulu," lanjutnya.

Sementara ini, BNN masih memeriksa 17 orang yang diamankan dalam penggerebekan tersebut. BNN berjanji akan memberikan informasi tentang peran ke-17 orang tersebut sekaligus dari mana asal sejumlah barang haram tersebut pada Selasa (29/1/2013) siang.

Sumber

BNN: Artis R Positif Narkoba

JAKARTA, KOMPAS.com Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan bahwa satu dari tujuh orang yang positif narkotika dalam kasus penggerebekan di rumah Raffi Ahmad, Minggu (27/1/2013) subuh, berprofesi sebagai pekerja seni. Satu orang tersebut berinisial R.

"Ya si R, laki-laki, profesinya adalah pekerja seni," ujar Kepala Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto kepada wartawan seusai konferensi pers di Gedung BNN, Senin (28/1/2013).

Sumirat menerangkan, selain R, pihaknya juga menyatakan satu orang lain positif mengonsumsi narkotika, yakni laki-laki berinisial RJ. Kedua orang tersebut terbukti mengonsumsi narkotika berbahan zat chatinone, zat dalam narkotika jenis baru yang telah diungkapkan sebelumnya.

Sumirat melanjutkan, narkoba jenis baru itu pun terkandung di dalam urine K, W, J, M, dan MF. Oleh BNN, lima orang tersebut sebelumnya telah dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. Dengan demikian, tujuh orang yang positif narkoba terdiri dari dua orang positif ganja, dua orang positif ekstasi, satu orang positif keduanya, dan ketujuh orang itu positif zat baru.

"Itu terbukti melalui tes urine. Sebenarnya, sama dengan lima sebelumnya, tapi karena yang dua ini jenis baru, jadi kita penyelidikan dulu," lanjutnya.

Hingga kini, BNN masih memeriksa 17 orang yang diamankan dalam penggerebekan tersebut. BNN berjanji akan memberikan informasi tentang peran ke 17 orang tersebut, sekaligus dari mana asal sejumlah barang haram tersebut, Selasa (28/1/2013) siang.

Sebelumnya diberitakan, BNN menggerebek kediaman Raffi Ahmad di Gunung Balong RT 09 RW 04, Karang, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (27/1/2013) subuh. Sebanyak 17 orang digiring ke BNN dalam penggerebekan tersebut. Empat di antaranya adalah Raffi Ahmad, Wanda Hamidah, Irwansyah, dan Zaskia Sungkar.

Dari rumah Raffi, petugas BNN menyita sejumlah barang bukti narkotika, yakni dua linting ganja di depan kamar atas serta 14 kapsul ekstasi yang disita dari dalam laci dapur lantai bawah. Adapun beberapa kapsul diketahui telah dicampurkan ke dalam minuman bersoda.

Sumber
Diubah oleh 1685 30-01-2013 02:55
0
4.5K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan