- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bobo ... what a memory :matabelo
TS
b3m2nk
Bobo ... what a memory :matabelo
Spoiler for mukadimah:
Beberapa hari yang lalu, ane jalan-jalan ke rumah salah satu tante (dalam bahasa Jawa : Bule'). Tiba disana, ane disambut dengan senyum menggemaskan keponakan ane yang masih imut-imut dan menggemaskan
Setelah sedikit basa-basi dengan Bule', gak sengaja ane liat keponakan ane sedang serius membaca sebuah majalah. Ane penasaran, majalah apa yang mampu merebut perhatian keponakan yang imut-imut ini dari ane. Setelah ane dekati, ane langsung tersenyum penuh nostalgia. Ternyata, majalah yang sama yang membuat ane dulu rela gak jajan sewaktu SD dulu, nabung supaya bisa beli ini majalah
Spoiler for majalah:
Setelah beberapa rayuan maut, akhirnya keponakan ane yang imut-imut itu ikhlas meminjamkan ke ane beberapa majalah Bobo nya. Alhasil, ane menghabiskan waktu beberapa jam sendirian membaca Bobo
Bobo ini lah, majalah yang paling edukatif masa ane masih unyu-unyu dulu Tokoh-tokohnya yang menarik (Paman Gembul dan keluarga, Bona dan Rong-Rong, Oki dan Nirmala) disertai pemilihan kata yang edukatif, sarat pendidikan, namun ringan, membuat anak-anak betah menghabiskan waktu nya membaca majalah Bobo (secara tidak langsung, juga mendidik anak-anak untuk tekun membaca). Konten-konten lainnya di Bobo juga tidak kalah edukatif dan menghibur. Pelajaran - yang disesuaikan dengan level pendidikan anak-anak, cerpen - dengan alur dan gaya bahasa yang natural (gak seperti kebanyakan cerpen anak-anak sekarang yang mengarah ke alay bin galau ), juga segudang konten lainnya.
Dulu (sedikit kilas balik ke tahun 90'an), bukan hanya majalah Bobo yang ane nantikan tanggal terbit nya. Acara "Operet Bobo" juga sangat ane nantikan jam tayang nya pada saat itu. Beruntung kedua orang tua ane mendukung ane nonton operet tersebut (orang tua mana yang gak suka liat anak-anaknya liat acara yang edukatif, daripada nonton sinetron gak jelas ). Semua tokoh Bobo muncul di Operet tersebut. Pendalaman karakter, alur cerita, mampu memukau anak-anak calon pemimpin negara. Lagi, secara gak langsung, Bobo membuat keluarga lebih harmonis (terutama keluarga ane) melalui Operet nya. Karna pada saat nonton Operet nya, kami sekeluarga (disini ane menggunakan keluarga ane sebagai contoh, ane yakin banyak keluarga yang seperti keluarga ane) kumpul, saling berkomentar, bertanya jika ada istilah baru, dan lebih mudah menerima nasihat orang tua ane (jujur, ane rada bandel waktu masih bocah dulu ).
Mari kita bandingkan dengan bacaan dengan anak-anak sekarang. Ane ambil contoh
Spoiler for contoh bacaan anak sekarang:
Quote:
Walaupun ane akui, ane juga suka baca Naruto, tapi ane yakin Bobo masih jauh lebih baik sebagai bacaan anak-anak. Minim nya unsur pendidikan di Naruto (karna kebanyakan imajinasi), sarat pertarungan (beneran, keponakan ane yang lain {masih bocah}, ngajakin tetangganya {yang juga masih bocah} berantem gara-gara baca Naruto), membuat Naruto kurang layak jadi konsumsi anak-anak yang masih polos.
Anyway, itu lah nostalgia ane dengan si Bobo. Gimana dengan agan/sista? Monggo share di mari
Quote:
Spoiler for sumber:
Spoiler for referensi:
Spoiler for monggo mampir gan/sis:
0
7.5K
54
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan