Nusantara adalah nama lain dari indonesia, sebelum nama indonesia dahulu si sebut nusantara. Di sini saya akan beragumen tentang sejarah nusantara, sekali lagi "argumen". Sejarah nusantara tidak seperti yang ada di buku buku sejarah di SD, SMP dan SMA, yang cerita sejarahnya masyarakat indonesia memeluk keyakinan animisme/dinamisme lalu ada hindu/budha datang lalu islam datang dan di jajah orang bule, sejarahnya tidak seperti itu. Masyarakat indonesia hampir tidak tahu menahu asal usul nenek moyang kita.
Indonesia mempunyai sejarah dan peradaban yang sangat menakjubkan. Banyak yang bilang bahwa indonesia bagian dari warisan atlatis. Menurut saya itu sangat benar, pertama nusantara itu pernah menguasai daerah pasifik dan benua amerika. apa buktinya? sebaiknya anda membaca artikel ini . Kalo memang atlantis itu memang benar benar ada, maka atlantis itu sebuah kerajaan yang sangat besar yang di ceritakan oleh plato. Mungkin saja itu benar, karena Indonesia mempunyai berbagai suku seperti dayak, asmat, bugis dan jawa. Karena kalau sebuah kerajaan yang besar dan kemudian hancur sebagian pasti sisa dari kehancuran itu masih menyisahkan budaya yang sama. Misalkan suku dayak dengan suku Indian di amerika, mereka mempunya budaya yang sama yaitu memakai mahkota kepala dari bulu bulu burung.

suku dayak
suku indian


Tidak hanya itu dari Ras kulitnya saja hampir sama, mulai dari jawa,dayak,bugis,filipin,suku maouri, penghuni pulai hawaii, suku indian, inca dan maya. Dari suku suku tersebut kulit mereka nampak sama dengan mata yang besarnya sama pula. Coba saja anda bandingkan.

Fakta lainnya yaitu di suku inca-maya itu ada tradisi memburu kepala dan anehnya di suku dayak juga ada yaitu sering di sebut ngayaw. Kemudian Tato tertua yaitu di mentawai tetapi kata "tatoo" itu berasal dari indian.


sekian dari argumen dari saya yang saya jadikan sebuah arikel. Percaya atau tidak percaya terserah anda, mungkin saja sejarah nusantara menguasai 2/3 bumi itu benar adanya. Ingat pepatah mengatakan " untuk mengalahkan sebuah negara tidak usah menambah pasukan untuk melawanya, hapus saja sejarahnya".