- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Supranatural
AIR BERTUAH MAGIS DALAM SISTEM KEPERCAYAANTRADISIONAL NENEK MOYANG ORANG BANJAR
TS
aventura02
AIR BERTUAH MAGIS DALAM SISTEM KEPERCAYAANTRADISIONAL NENEK MOYANG ORANG BANJAR
Halo agan2, salaam kenal dari ane, kali ini ane mau share kisAh magis dari kalimantan selatan, tempat bapak ane berada. Lgsung aja kita simak ya gan..
╔╗╔═╦═╗╔╦╦╦══╗
║║║║║║║║║║╠╗╔╝
║╚╣╦║║╠╝║║║║║
╚═╩╩╩╩╩═╩═╝╚╝. Dibawah ya gan
Quote:
Original Posted By
AIR BERTUAH MAGIS DALAM SISTEM KEPERCAYAANTRADISIONAL NENEK MOYANG ORANG BANJAR DI KALSELAir dalam bahasa bahasa Banjar di Kalsel disebut banyu. Air merupakan benda cair yang tersedia dalam jumlah banyak bahkan melimpah ruah di Kalsel. Julukan daerah Kalsel sebagai negeri seribu sungai sudah menggambarkan dengan tegas topografi daerah Kalsel sebagai daerah yang akrab dengan air.
Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, mandi, cuci, dan kakus, air juga lajim digunakan sebagai sarana pengobatan alternatif atas suatu jenis penyakit yang diderita oleh pemakainya. Hasil penelusuran yang penulis lakukan menunjukkan setidak-tidaknya ada 5 jenis air yang digunakan sebagai sarana pengobatan atas suatu jenis penyakit, yakni banyu burdah, banyu buyu, banyu pilungsur, banyu pidara, banyusafar, banyu singgugut, banyu wafak tampurung nyiur, dan banyu Yaasin.
BANYU BURDAH
Bahasa Banjar artinya air Burdah. Dibuat dari air tawar yang dibacakan Syair Burdah. Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu Burdah difungsikan sebagai sarana untuk melindungi janin yang sedang berada dalam kandungan seorang calon ibu yang baru pertama kali hamil (bahasa Banjar, tian mandaring) agar jangan diganggu oleh makhluk gaib berwatak jahat (dangsanak gaib, hantu baranak, hantu karungkup, hantu kuyang, hantu pulasi, hantu sangkala). Upaya untuk mencapai tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara mencampurkan banyu Burdah dengan air yang akan digunakan untuk memandikan wanita hamil yang bersangkutan dalam upacara ritual mandi tujuh bulan kehamilan anak pertamanya (bahasa Banjar, mandi baya).
BANYU BUYU
Bahasa Banjar artinya air buyu. Buyu adalah nama sejenis siluman ular pengisap darah yang berasal dari alam gaib. Selain itu, buyu merujuk kepada kulit ular puraca yang terlepas setelah terjadinya proses ganti kulit (bahasa Banjar, baganti salumur ular).
Banyu buyu adalah air rendaman kulit ular puraca. Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu buyu difungsikan sebagai sarana untuk menyembuhkan penyakit diisap buyu yang diderita oleh seorang anak balita. Penyakit diisap buyu adalah penyakit dengan gejala tubuh kurus kering, bola mata melorot ke dalam, dan perut buncit (seperti orang kurang gizi).
Upaya untuk mencapai tujuan fungsional yang demikian itu dilakukan dengan cara memandikan anak balita yang didiagnosa sedang mengidap penyakit diisap buyu dengan air rendaman kulit ular puraca.
BANYU PALUNGSUR
Bahasa Banjar artinya air pelancar persalinan. Banyu palungsur dibuat oleh seorang bidan kampung dari secangkir air tawar yang kemudian dibacakan doa-doa tertentu.
Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu palungsur difungsikan sebagai sarana untuk memperlancar proses persalinan seorang wanita yang sempat terhambat selama beberapa saat. Upaya untuk mencapai tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara meminumkan banyu palungsur kepada wanitayang mengalami kesulitan dalam proses persalinannya.
BANYU PIDARA
Bahasa Banjar artinya air antipidara. Banyu pidara dibuat dari seember air tawar yang dicampur dengan rendaman beberapa lembar daun pidara. Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu pidara difungsikan sebagai sarana untuk menyembuhkan penyakit kapidaraan (sakit panas) yang diderita oleh seorang anak balita.
Penyakit kapidaraan adalah penyakit yang berasal dari gangguan makhluk gaib berwatak jahat (dangsanak gaib, hantu baranak, hantu karungkup, hantu kuyang, hantu pulasit, hantu sangkala, roh para leluhur). Upaya pencapaian tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara memandikan anak balita yang bersangkutan dengan banyu pidara.
BANYU SAPAR
Bahasa Banjar artinya air Safar. Banyu Sapar adalahair tawar yang diberi bacaan doa penolak bala (mantra penolak bala). Pembuatannya dilakukan menjelang tibanya hari Rabu terakhir di bulan Safar(Arba Musthamir atau Rabu Wekasan).
Di kalangan masyarakat Banjar di Kalsel ada semacam keyakinan bahwa hari Rabu terakhir di bulan Safar adalah hari yang paling berbahaya. Pada hari itu, para pemilik ilmu hitam akan melepaskan ilmu hitamnya untuk mencari mangsa di alam bebas.
Sehubungan dengan itu, maka setiap orang harus melakukan segala cara agar terhindar diri dan keluarganya dari segala marabahaya. Salah satu upaya di antaranya adalah membuat banyu Sapar. Banyu Sapar diminum bersama oleh segenap anggota keluarga pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.
Banyu Sapar difungsikan sebagai sarana imunasi untuk menambah kekebalan tubuh peminumnya supaya tidak jatuh sakit jika sekali waktu terlanjur memakan makanan atau meminum minuman yangsengaja dibubuhi atau ditaburi orang dengan racunpujaan (racun magis milik para penganut ilmu hitam). Upaya pencapaian tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara meminum banyu Sapar
BANYU SINGGUGUT
Bahasa Banjar artinya air singgugut. Banyu singgugut dibuat oleh seorang juru sembuh dari secangkir air tawar yang kemudian dibacakan doa-doa tertentu.
Singgugut adalah binatang gaib sejenis lipas yang bila masuk ke dalam rahim seorang wanita akan berubah menjadi cecak. Singgugut diyakini sebagaibinatang gaib yang membuat seorang wanita menjadi mandul.
Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu singgugutdifungsikan sebagai sarana untuk membunuh binatang gaib bernama singgugut. Tujuannya supaya wanita itu dapat dibuahi oleh suaminya (hamil), tidak lagi mandul.
Upaya untuk mencapai tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara meminumkan banyu singgugut kepada wanita yang didiagnosa sebagai pengidap penyakit singgugut. Tidak lama setelah meminum banyu singgugut maka singgugut yang sudah mati akan keluar darah berbentuk cecak darirahim wanita yang bersangkutan (bercampur dengan darah haid).
BANYU WAPAK TAMPURUNG NYIUR
Bahasa Banjar artinya air wafak tempurung kelapa. Wapak (wafak) merujuk kepada daun, kain, kertas, kulit buah-buahan, kulit hewan, logam pipih, tempurung kelapa, dan aneka jenis media lainnya, yang .ditulisi atau dirajah dengan teks-teks doa atau mantra tertentu dalam bahasa, huruf, dan angka Arab.
Wapak tampurung nyiur merujuk kepada tempurung kelapa yang diberi tulisan atau rajahan teks doa atau mantra dalam bahasa, huruf, dan angka Arab. Air tawar yang dituangkan ke dalam tempurung kelapa semacam ini disebut banyu wapak tampurung nyiur.
Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu wapak tampurung nyiur difungsikan sebagai obat penyembuh penyakit singgugut. Singgugut adalahbinatang gaib sejenis lipas yang bila masuk ke dalam rahim seorang wanita akan berubah menjadicecak.
Singgugut diyakini sebagai binatang gaib yang membuat seorang wanita menjadi mandul. Banyu wapak tampurung nyiur difungsikan sebagai sarana untuk membunuh binatang gaib bernama singgugut. Tujuannya supaya wanita itu dapat dibuahi oleh suaminya (hamil), tidak lagi mandul.
Upaya untuk mencapai tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara meminumkan banyu wapaktampurung nyiur kepada wanita yang didiagnosa sebagai pengidap penyakit singgugut.
BANYU YAASIN
Bahasa Banjar artinya air Yaasin. Dibuat dari air tawar yang dibacakan Surah Yaasin.
Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu Yaasin difungsikan sebagai sarana untuk melindungi janin yang sedang berada dalam kandungan seorang calon ibu yang baru pertama kali hamil (bahasa Banjar, tian mandaring) agar jangan diganggu olehmakhluk gaib berwatak jahat (dangsanak gaib, hantu baranak, hantu karungkup, hantu kuyang, hantu pulasit, hantu sangkala).
Upaya untuk mencapai tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara mencampurkan banyu Yaasin dengan air yang akan digunakan untuk memandikan wanita hamil yang bersangkutan dalam upacara ritual mandi tujuh bulan kehamilan anak pertamanya (bahasa Banjar, mandi baya).
AIR BERTUAH MAGIS JENIS LAIN
Masih ada air bertuah magis lain yang dikenal dalam tradisi etnis Banjar di Kalsel. Hanya saja air bertuah magis jenis lai ini tidak difungsikan sebagaisarana pengobatan alternatif, tetapi digunakan sebagai sarana untuk meyuburkan tanaman padi (disebut banyu randaman amas, dan banyu randaman pirak), dan untuk menangkal gangguan roh jahat pada saat orang-orang menanak nasi dalam jumlah besar untuk keperluan konsumsi pesta perkimpoian (air jenis ini disebut banyu pangawahan).
BANYU RANDAMAN AMAS
Bahasa Banjar artinya air bekas rendaman emas. Banyu randaman amas dibuat dengan cara merendam perhiasan emas ke dalam seember air tawar.
Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu randamanamas difungsikan sebagai sarana untuk menyuburkan tanaman padi di persawahan.
Upaya pencapaian tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara memercikkan banyu randaman amas ke arah daun padi yang sedang dalam masa pertumbuhan.
BANYU RANDAMAN PIRAK
Bahasa Banjar artinya air bekas rendaman perak. Banyu randaman pirak dibuat dengan cara merendam perhiasan perak ke dalam seember air tawar.
Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu randamanpirak difungsikan sebagai sarana untuk menyuburkan tanaman padi di persawahan.
Upaya pencapaian tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara memercikkan banyu randaman pirak ke arah daun padi yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, mandi, cuci, dan kakus, air juga lajim digunakan sebagai sarana pengobatan alternatif atas suatu jenis penyakit yang diderita oleh pemakainya. Hasil penelusuran yang penulis lakukan menunjukkan setidak-tidaknya ada 5 jenis air yang digunakan sebagai sarana pengobatan atas suatu jenis penyakit, yakni banyu burdah, banyu buyu, banyu pilungsur, banyu pidara, banyusafar, banyu singgugut, banyu wafak tampurung nyiur, dan banyu Yaasin.
BANYU BURDAH
Bahasa Banjar artinya air Burdah. Dibuat dari air tawar yang dibacakan Syair Burdah. Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu Burdah difungsikan sebagai sarana untuk melindungi janin yang sedang berada dalam kandungan seorang calon ibu yang baru pertama kali hamil (bahasa Banjar, tian mandaring) agar jangan diganggu oleh makhluk gaib berwatak jahat (dangsanak gaib, hantu baranak, hantu karungkup, hantu kuyang, hantu pulasi, hantu sangkala). Upaya untuk mencapai tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara mencampurkan banyu Burdah dengan air yang akan digunakan untuk memandikan wanita hamil yang bersangkutan dalam upacara ritual mandi tujuh bulan kehamilan anak pertamanya (bahasa Banjar, mandi baya).
BANYU BUYU
Bahasa Banjar artinya air buyu. Buyu adalah nama sejenis siluman ular pengisap darah yang berasal dari alam gaib. Selain itu, buyu merujuk kepada kulit ular puraca yang terlepas setelah terjadinya proses ganti kulit (bahasa Banjar, baganti salumur ular).
Banyu buyu adalah air rendaman kulit ular puraca. Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu buyu difungsikan sebagai sarana untuk menyembuhkan penyakit diisap buyu yang diderita oleh seorang anak balita. Penyakit diisap buyu adalah penyakit dengan gejala tubuh kurus kering, bola mata melorot ke dalam, dan perut buncit (seperti orang kurang gizi).
Upaya untuk mencapai tujuan fungsional yang demikian itu dilakukan dengan cara memandikan anak balita yang didiagnosa sedang mengidap penyakit diisap buyu dengan air rendaman kulit ular puraca.
BANYU PALUNGSUR
Bahasa Banjar artinya air pelancar persalinan. Banyu palungsur dibuat oleh seorang bidan kampung dari secangkir air tawar yang kemudian dibacakan doa-doa tertentu.
Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu palungsur difungsikan sebagai sarana untuk memperlancar proses persalinan seorang wanita yang sempat terhambat selama beberapa saat. Upaya untuk mencapai tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara meminumkan banyu palungsur kepada wanitayang mengalami kesulitan dalam proses persalinannya.
BANYU PIDARA
Bahasa Banjar artinya air antipidara. Banyu pidara dibuat dari seember air tawar yang dicampur dengan rendaman beberapa lembar daun pidara. Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu pidara difungsikan sebagai sarana untuk menyembuhkan penyakit kapidaraan (sakit panas) yang diderita oleh seorang anak balita.
Penyakit kapidaraan adalah penyakit yang berasal dari gangguan makhluk gaib berwatak jahat (dangsanak gaib, hantu baranak, hantu karungkup, hantu kuyang, hantu pulasit, hantu sangkala, roh para leluhur). Upaya pencapaian tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara memandikan anak balita yang bersangkutan dengan banyu pidara.
BANYU SAPAR
Bahasa Banjar artinya air Safar. Banyu Sapar adalahair tawar yang diberi bacaan doa penolak bala (mantra penolak bala). Pembuatannya dilakukan menjelang tibanya hari Rabu terakhir di bulan Safar(Arba Musthamir atau Rabu Wekasan).
Di kalangan masyarakat Banjar di Kalsel ada semacam keyakinan bahwa hari Rabu terakhir di bulan Safar adalah hari yang paling berbahaya. Pada hari itu, para pemilik ilmu hitam akan melepaskan ilmu hitamnya untuk mencari mangsa di alam bebas.
Sehubungan dengan itu, maka setiap orang harus melakukan segala cara agar terhindar diri dan keluarganya dari segala marabahaya. Salah satu upaya di antaranya adalah membuat banyu Sapar. Banyu Sapar diminum bersama oleh segenap anggota keluarga pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.
Banyu Sapar difungsikan sebagai sarana imunasi untuk menambah kekebalan tubuh peminumnya supaya tidak jatuh sakit jika sekali waktu terlanjur memakan makanan atau meminum minuman yangsengaja dibubuhi atau ditaburi orang dengan racunpujaan (racun magis milik para penganut ilmu hitam). Upaya pencapaian tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara meminum banyu Sapar
BANYU SINGGUGUT
Bahasa Banjar artinya air singgugut. Banyu singgugut dibuat oleh seorang juru sembuh dari secangkir air tawar yang kemudian dibacakan doa-doa tertentu.
Singgugut adalah binatang gaib sejenis lipas yang bila masuk ke dalam rahim seorang wanita akan berubah menjadi cecak. Singgugut diyakini sebagaibinatang gaib yang membuat seorang wanita menjadi mandul.
Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu singgugutdifungsikan sebagai sarana untuk membunuh binatang gaib bernama singgugut. Tujuannya supaya wanita itu dapat dibuahi oleh suaminya (hamil), tidak lagi mandul.
Upaya untuk mencapai tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara meminumkan banyu singgugut kepada wanita yang didiagnosa sebagai pengidap penyakit singgugut. Tidak lama setelah meminum banyu singgugut maka singgugut yang sudah mati akan keluar darah berbentuk cecak darirahim wanita yang bersangkutan (bercampur dengan darah haid).
BANYU WAPAK TAMPURUNG NYIUR
Bahasa Banjar artinya air wafak tempurung kelapa. Wapak (wafak) merujuk kepada daun, kain, kertas, kulit buah-buahan, kulit hewan, logam pipih, tempurung kelapa, dan aneka jenis media lainnya, yang .ditulisi atau dirajah dengan teks-teks doa atau mantra tertentu dalam bahasa, huruf, dan angka Arab.
Wapak tampurung nyiur merujuk kepada tempurung kelapa yang diberi tulisan atau rajahan teks doa atau mantra dalam bahasa, huruf, dan angka Arab. Air tawar yang dituangkan ke dalam tempurung kelapa semacam ini disebut banyu wapak tampurung nyiur.
Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu wapak tampurung nyiur difungsikan sebagai obat penyembuh penyakit singgugut. Singgugut adalahbinatang gaib sejenis lipas yang bila masuk ke dalam rahim seorang wanita akan berubah menjadicecak.
Singgugut diyakini sebagai binatang gaib yang membuat seorang wanita menjadi mandul. Banyu wapak tampurung nyiur difungsikan sebagai sarana untuk membunuh binatang gaib bernama singgugut. Tujuannya supaya wanita itu dapat dibuahi oleh suaminya (hamil), tidak lagi mandul.
Upaya untuk mencapai tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara meminumkan banyu wapaktampurung nyiur kepada wanita yang didiagnosa sebagai pengidap penyakit singgugut.
BANYU YAASIN
Bahasa Banjar artinya air Yaasin. Dibuat dari air tawar yang dibacakan Surah Yaasin.
Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu Yaasin difungsikan sebagai sarana untuk melindungi janin yang sedang berada dalam kandungan seorang calon ibu yang baru pertama kali hamil (bahasa Banjar, tian mandaring) agar jangan diganggu olehmakhluk gaib berwatak jahat (dangsanak gaib, hantu baranak, hantu karungkup, hantu kuyang, hantu pulasit, hantu sangkala).
Upaya untuk mencapai tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara mencampurkan banyu Yaasin dengan air yang akan digunakan untuk memandikan wanita hamil yang bersangkutan dalam upacara ritual mandi tujuh bulan kehamilan anak pertamanya (bahasa Banjar, mandi baya).
AIR BERTUAH MAGIS JENIS LAIN
Masih ada air bertuah magis lain yang dikenal dalam tradisi etnis Banjar di Kalsel. Hanya saja air bertuah magis jenis lai ini tidak difungsikan sebagaisarana pengobatan alternatif, tetapi digunakan sebagai sarana untuk meyuburkan tanaman padi (disebut banyu randaman amas, dan banyu randaman pirak), dan untuk menangkal gangguan roh jahat pada saat orang-orang menanak nasi dalam jumlah besar untuk keperluan konsumsi pesta perkimpoian (air jenis ini disebut banyu pangawahan).
BANYU RANDAMAN AMAS
Bahasa Banjar artinya air bekas rendaman emas. Banyu randaman amas dibuat dengan cara merendam perhiasan emas ke dalam seember air tawar.
Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu randamanamas difungsikan sebagai sarana untuk menyuburkan tanaman padi di persawahan.
Upaya pencapaian tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara memercikkan banyu randaman amas ke arah daun padi yang sedang dalam masa pertumbuhan.
BANYU RANDAMAN PIRAK
Bahasa Banjar artinya air bekas rendaman perak. Banyu randaman pirak dibuat dengan cara merendam perhiasan perak ke dalam seember air tawar.
Di kalangan etnis Banjar di Kalsel, banyu randamanpirak difungsikan sebagai sarana untuk menyuburkan tanaman padi di persawahan.
Upaya pencapaian tujuan fungsional itu dilakukan dengan cara memercikkan banyu randaman pirak ke arah daun padi yang sedang dalam masa pertumbuhan.
╔╗╔═╦═╗╔╦╦╦══╗
║║║║║║║║║║╠╗╔╝
║╚╣╦║║╠╝║║║║║
╚═╩╩╩╩╩═╩═╝╚╝. Dibawah ya gan
Diubah oleh aventura02 27-01-2013 00:30
0
8.1K
Kutip
23
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan