Mengapa spacecraft memiliki round/blunt shape nose….??
TS
mechengboy
Mengapa spacecraft memiliki round/blunt shape nose….??
Bismillah....
Btw, ini postingan pertama ane di KASKUS, Gan. Mudah - mudahan gak repost. Soalnya, materi untuk posting ini ane ambil dari blog ane sendiri.
hehehe...
Langsung aja, Cekibrot Gan !!!
Spoiler for Berikut ulasannya ::
Pada awal tahun 1950an, ilmuwan dan insinyur di Ames Research Center (di kemudian hari menjadi bagian dari NASA) disibukkan dengan proyek bagaimana cara mengembalikan pesawat ulang alik dari luar angkasa menuju bumi kembali dengan aman. Hal tersebut mendapatkan perhatian yang besar karena ketika suatu objek memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan luar biasa (sekitar 27360 Km/jam) maka akan timbul panas yang sangat besar akibat gesekan yang terjadi. Setiap material yang ada di muka bumi akan leleh pada temperatur tersebut !!
Dua ilmuwan yang dilibatkan pada proyek tersebut adalah Dean Chapman dan Harvey Allen . Mereka terinspirasi dari bentuk meteorit yang berhasil menembus atmosfer bumi dengan profil blunt shape pada bagian nose-nya.
Sebuah uji coba dilakukan di Universitas Manchester dengan menggunakan 2 buah model skala pesawat ulang alik. Salah satu pesawat memiliki profil nose point shape dan yang lainnya memiliki profil round/blunt shape. Uji coba dilakukan di sebuah hypersonic[1] wind tunnel dengan kecepatan udara mencapai 5955 Km/jam atau 4,8 Mach !!
hypersonic wind tunnel
Space shuttle model with point shape nose
Space shuttle model with blunt shape nose
Udara di sekitar point shape nose mengalami tekanan yang sangat besar karena perlambatan lokal yang terjadi sehingga menimbulkan superheated shockwave. Aliran superheated shockwave tersebut mengenai bagian sayap sehingga bagian sayap menderita gesekan yang sangat hebat dan menimbulkan temperatur yang sangat tinggi hingga ribuan derajat celcius. Hal tersebut tentu berbahaya bagi keselamatan penerbangan.
Superheated shockwave mengenai sayap pesawat
Dengan blunt shape nose, superheated shockwave yang terjadi tidak mengarah ke bagian sayap pesawat sehingga bagian sayap tersebut tidak menderita gesekan hebat yang dapat menghasilkan temperatur sangat ekstrem (dapat direduksi hingga 1650 derajat celcius).
Superheated shockwave tidak mengenai sayap pesawat