- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Marzuki alie sindir pengkritik DPR


TS
lmfalbi
Marzuki alie sindir pengkritik DPR
Marzuki Alie Sindir Pengkritik DPR
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Marzuki Alie menyindir para elit dan pimpinan lembaga negara yang seperti memposisikan DPR sebagai musuh dan siap melawan hanya untuk pencitraan.
Sehingga, jika melawan DPR, mereka merasa menjadi orang paling hebat. “Yah saya sangat menyesalkan dengan pernyataan-pernyataan pejabat tinggi negara yang seolah menempatkan DPR sebagai musuh, sehingga melontarkan yang tidak patut dilontarkan," tutur Marzuki di Jakarta.
Marzuki mencontohkan sikap Ketua MK, Mahfud MD yang mengatakan akan melawan DPR dengan keputusannya dan akan mengetokkan palu keras-keras untuk melawan DPR.
"Kok seperti ini? DPR ini lembaga demokrasi, tapi diposisikan sebagai lembaga yang harus dihancurkan. DPR seharusnya dibangun bukan dihancurkan,” ujar Marzuki.
Marzuki mengimbau masyarakat dan para pengkritik DPR harus sadar, jika DPR sebagai lembaga diposisikan sebagai musuh dan DPR dihancurkan, maka tidak akan ada lagi demokrasi. Padahal, demokrasi adalah pilihan kita dalam bernegara.
“Saya heran, DPR terus-terusan digempur seolah apa yang kita lakukan disini salah semuanya. Kalau ada angota yang tidak benar, maka laporkan. Kalau ada yang korupsi kita dorong agar hal itu dilaporkan ke KPK, jika ada yang melanggar etika maka bisa dilaporkan ke BK. Kita pun sudah berkoordinasi dengan BK untuk berani menindak anggota yang melanggar etika. Jadi untuk apa cuap-cuap memojokkan lembaga DPR,” papar Marzuki.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini menambahkan seluruh pimpinan DPR sudah sepakat dan sudah melakukan berbagai upaya untuk membenahi lembaga DPR.
“Yang bisa mengatur anggota DPR itu fraksi, dan kita selalu mengadakan rapat dengan pimpinan-pimpinan fraksi untuk mengatur anggota-anggotanya seperti jika ada yang malas datang ke rapat. Kita juga melakukan koordinasi dengan alat-alat kelengkapan di DPR,” tegasnya.
Marzuki Ungkap Prestasi DPR yang tak Diketahui Publik
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Marzuki Ali mengaku bangga, lantaran sejak 2009 sampai 2011, DPR RI/Setjen DPR RI selalu meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian atas audit laporan keuangan oleh BPK RI.
Ya, menurut Marzuki, prestasi dari lembaga pimpinannya itu tertutup kasus-kasus korupsi oleh segelintir oknum anggota DRP. Sehingga publik terbutakan.
Marzuki mengatakan Kesekjenan yang menjadi kewenangan pimpinan, sudah banyak kemajuan yang dicapai, meski belum sepenuhnya bisa dijalankan.
”Sekjen sendiri selama ini sudah berusaha untuk melakukan perubahan sesuai dengan arahan pimpinan DPR. Tapi memang organisasi kesektjenan DPR itu besar sehingga belum semua bisa dilaksanakan,” tegasnya Marzuki di Jakarta.
Marzuki mengaku sejak awal penugasannya sebagai Ketua DPR pada 2009, ia sudah memanggil sekjen dan seluruh deputinya.
”Saya tegaskan bahwa tidak ada satupun proyek saya di DPR. Itu saya pesankan sehingga jangan sampai ada diterima jika ada orang yang mengaku-aku membawa proyek Ketua DPR. Saya tekankan juga bahwa selama kepempinan saya, saya tidak mau ada pejabat kesetjenan yang harus 'sekolah' karena kasus korupsi,” tegasnya.
Politisi Partai Demokrat itu melanjutkan, ”Setjen DPR RI juga meraih penghargaan dari menteri keuangan atas keberhasilannya menyusun laporan keuangan dengan capaian standar tertinggi dalam sistem pelaporan keuangan pemerintah,” imbuhnya.
Prestasi lain DPR/Setjen, masih kata Marzuki, yakni menerima penghargaan yang tinggi dari Komisi Informasi Pusat RI, sebagai badan publik yang proaktif dalam persiapan pelaksanaan UU No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
”DPR/Setjen juga menerima penghargaan dari Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas preestasinya dalam akuntabilitas kinerja tahun 2012 dengan predikat nilai ‘CC’," selorohnya.
Tak hanya itu, kita, kata Marzuki, juga menerima award dari Menteri Keuangan atas kinerja yang sangat baik di bidang pengelolaan barang milik negara pada 2011, sebagai juara kedua kategori kepatuhan pelaporan barang milik negara untuk kelompok kementrian dan lembaga.
"Kami juga telah secara menyeluruh menerapkan layanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik (LPSE). Kita juga menyelenggarakan pengaduan masyarakat berbasis online, menyelenggarakan pelayanan informasi publik berbasis online,” tegasnya.
Karena itu, Marzuki berharap kepada semua pihak untuk terus mendukung upaya pembenahan yang kini dilakukan. ”Ya makanya kita berharap upaya pembenanah mendapat dukungan dan bukan hanya tudingan saja. Kami masih ada kekuarangan makanya kami membangunnya dan bukan menghancurkannya,” kata Marzuki menandaskan.
Sumber > http://m.republika.co.id
prestasi apa yg si alie ungkapkan,...klau hnya penghargaan dri setingkat menteri...yaaaa sma saja 
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Marzuki Alie menyindir para elit dan pimpinan lembaga negara yang seperti memposisikan DPR sebagai musuh dan siap melawan hanya untuk pencitraan.
Sehingga, jika melawan DPR, mereka merasa menjadi orang paling hebat. “Yah saya sangat menyesalkan dengan pernyataan-pernyataan pejabat tinggi negara yang seolah menempatkan DPR sebagai musuh, sehingga melontarkan yang tidak patut dilontarkan," tutur Marzuki di Jakarta.
Marzuki mencontohkan sikap Ketua MK, Mahfud MD yang mengatakan akan melawan DPR dengan keputusannya dan akan mengetokkan palu keras-keras untuk melawan DPR.
"Kok seperti ini? DPR ini lembaga demokrasi, tapi diposisikan sebagai lembaga yang harus dihancurkan. DPR seharusnya dibangun bukan dihancurkan,” ujar Marzuki.
Marzuki mengimbau masyarakat dan para pengkritik DPR harus sadar, jika DPR sebagai lembaga diposisikan sebagai musuh dan DPR dihancurkan, maka tidak akan ada lagi demokrasi. Padahal, demokrasi adalah pilihan kita dalam bernegara.
“Saya heran, DPR terus-terusan digempur seolah apa yang kita lakukan disini salah semuanya. Kalau ada angota yang tidak benar, maka laporkan. Kalau ada yang korupsi kita dorong agar hal itu dilaporkan ke KPK, jika ada yang melanggar etika maka bisa dilaporkan ke BK. Kita pun sudah berkoordinasi dengan BK untuk berani menindak anggota yang melanggar etika. Jadi untuk apa cuap-cuap memojokkan lembaga DPR,” papar Marzuki.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini menambahkan seluruh pimpinan DPR sudah sepakat dan sudah melakukan berbagai upaya untuk membenahi lembaga DPR.
“Yang bisa mengatur anggota DPR itu fraksi, dan kita selalu mengadakan rapat dengan pimpinan-pimpinan fraksi untuk mengatur anggota-anggotanya seperti jika ada yang malas datang ke rapat. Kita juga melakukan koordinasi dengan alat-alat kelengkapan di DPR,” tegasnya.
Marzuki Ungkap Prestasi DPR yang tak Diketahui Publik
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Marzuki Ali mengaku bangga, lantaran sejak 2009 sampai 2011, DPR RI/Setjen DPR RI selalu meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian atas audit laporan keuangan oleh BPK RI.
Ya, menurut Marzuki, prestasi dari lembaga pimpinannya itu tertutup kasus-kasus korupsi oleh segelintir oknum anggota DRP. Sehingga publik terbutakan.
Marzuki mengatakan Kesekjenan yang menjadi kewenangan pimpinan, sudah banyak kemajuan yang dicapai, meski belum sepenuhnya bisa dijalankan.
”Sekjen sendiri selama ini sudah berusaha untuk melakukan perubahan sesuai dengan arahan pimpinan DPR. Tapi memang organisasi kesektjenan DPR itu besar sehingga belum semua bisa dilaksanakan,” tegasnya Marzuki di Jakarta.
Marzuki mengaku sejak awal penugasannya sebagai Ketua DPR pada 2009, ia sudah memanggil sekjen dan seluruh deputinya.
”Saya tegaskan bahwa tidak ada satupun proyek saya di DPR. Itu saya pesankan sehingga jangan sampai ada diterima jika ada orang yang mengaku-aku membawa proyek Ketua DPR. Saya tekankan juga bahwa selama kepempinan saya, saya tidak mau ada pejabat kesetjenan yang harus 'sekolah' karena kasus korupsi,” tegasnya.
Politisi Partai Demokrat itu melanjutkan, ”Setjen DPR RI juga meraih penghargaan dari menteri keuangan atas keberhasilannya menyusun laporan keuangan dengan capaian standar tertinggi dalam sistem pelaporan keuangan pemerintah,” imbuhnya.
Prestasi lain DPR/Setjen, masih kata Marzuki, yakni menerima penghargaan yang tinggi dari Komisi Informasi Pusat RI, sebagai badan publik yang proaktif dalam persiapan pelaksanaan UU No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
”DPR/Setjen juga menerima penghargaan dari Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas preestasinya dalam akuntabilitas kinerja tahun 2012 dengan predikat nilai ‘CC’," selorohnya.
Tak hanya itu, kita, kata Marzuki, juga menerima award dari Menteri Keuangan atas kinerja yang sangat baik di bidang pengelolaan barang milik negara pada 2011, sebagai juara kedua kategori kepatuhan pelaporan barang milik negara untuk kelompok kementrian dan lembaga.
"Kami juga telah secara menyeluruh menerapkan layanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik (LPSE). Kita juga menyelenggarakan pengaduan masyarakat berbasis online, menyelenggarakan pelayanan informasi publik berbasis online,” tegasnya.
Karena itu, Marzuki berharap kepada semua pihak untuk terus mendukung upaya pembenahan yang kini dilakukan. ”Ya makanya kita berharap upaya pembenanah mendapat dukungan dan bukan hanya tudingan saja. Kami masih ada kekuarangan makanya kami membangunnya dan bukan menghancurkannya,” kata Marzuki menandaskan.
Sumber > http://m.republika.co.id


0
1.4K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan