KONTROVERSI DIBALIK KISAH "NENEK PENCURI SINGKONG DAN HAKIM YANG BAIK"

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
KONTROVERSI DIBALIK KISAH "NENEK PENCURI SINGKONG DAN HAKIM YANG BAIK"

leninism

23-01-2013 21:22

KONTROVERSI DIBALIK KISAH "NENEK PENCURI SINGKONG DAN HAKIM YANG BAIK"

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Sebelumnya Mohon Maaf,mudah-mudah ngga salah kamar emoticon-Salah Kamar

Ane membuat Thread ini di lounge biar kebaca siapapun, dengan prinsip tanpa bermaksud menyerang atau memihak pihak manapun. trus insyaalloh ngga emoticon-Blue Repost

juga.

TS hanya sekedar sedikit meluruskan secara objektif tentang Maraknya kisah “Nenek Pencuri Singkong Dan Hakim Hebat” yang sudah lama ini cukup menggemparkan. bahkan diposting ulang terus-terusan sudah hampir 1 tahun.

Adapun pola penyebarannya penyebaran melalui BBM, sosial media, bahkan di kompasiana ada dua postingan tentang hal ini.

Spoiler for link kompas:

http://sosbud.kompasiana.com/2012/02/08/nenek-pencuri-singkong-dan-hakim-hebat/
http://hukum.kompasiana.com/2012/02/...n-hakim-hebat/
maaf klo linknya udah mati..kayanya sama kompas udah di hapus

Untuk yang belum baca kisahnya, berikut ane copy-paste kan disini:

Spoiler for kisahnya:

KONTROVERSI DIBALIK KISAH "NENEK PENCURI SINGKONG DAN HAKIM YANG BAIK"

Kasus tahun 2011 lalu di Kab. Prabumulih, Lampung (kisah nyata (katanya, -red)),…… diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU thdp seorg nenek yg dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar,…. namun manajer PT Andalas kertas (Bakrie grup) tetap pada tuntutannya, agar menjd contoh bg warga lainnya.

Hakim Marzuki menghela nafas., dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, ‘maafkan saya’, ktnya sambil memandang nenek itu,. ’saya tak dpt membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jd anda hrs dihukum. saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tdk mampu bayar maka anda hrs msk penjara 2,5 tahun, spt tuntutan jaksa PU’.

Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, smtr hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang 1jt rupiah ke topi toganya serta berkata kpd hadirin.

‘Saya atas nama pengadilan, jg menjatuhkan denda kpd tiap org yg hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap dikota ini, yg membiarkan seseorg kelaparan sampai hrs mencuri utk memberi mkn cucunya, sdr panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kpd terdakwa.”

Sampai palu diketuk dan hakim marzuki meninggaikan ruang sidang, nenek itupun pergi dgn mengantongi uang 3,5jt rupiah, termsk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT Andalas kertas yg tersipu malu krn telah menuntutnya.

Kisahnya sih menyentuh y gan emoticon-Matabelo

, tapi ketika membacanya saya justru merasa banyak kejanggalan di dalamnya

Spoiler for kejanggalan tersebut::

1. toga yang dikenakan oleh Jaksa Penuntut umum, hakim, ataupun penasehat hukum tidak seperti toga wisuda, toga tersebut tanpa topi. Meski terkadang ada hakim yg memakai kopiah, tapi sekali lagi itu bukan topi toga

2. Seorang hakim tidak bisa menjatuhkan denda 'pungli' seperti itu.

3. kasus yang luar biasa: rakyat jelata vs Grup Bakrie. Menurut saya tidak mungkin media tidak mengendus hal ini. Logikanya: Kalau si nenek pergi dengan 3.5 juta (plus dia harus membayar denda 1 juta). Maka dari sumbangan dia dapat 4.5 juta. Kalau setiap orang didenda 50ribu. Maka butuh berapa orang untuk mengumpulakan uang senilai 4,5 juta rupiah? Sebuah sidang yang cukup besar seharusnya. Dan pers tidak ada yang sadar?

4. Daerah Prabumulih tidak berada di Lampung, tapi di Sumatera Selatan, PT. Andalas di Prabumulih tidak memproduksi kertas tapi logam, dan Grup Bakrie tidak pernah terjun dalam bisnis kertas.

5.Ada juga kisah yang mirip (tapi versi luar negeri):

http://www.snopes.com/glurge/laguardia.asp

Kesimpulan saya:

Spoiler for kesimpulan:

Jelas kisah tersebut merupakan hasil modifikasi, dan sengaja disebar untuk memfitnah Grup Bakrie. Orang mudah terenyuh oleh kisah dramatis (si nenek) dan heroisme (si hakim), dan ketika membaca kisah ini orang cenderung tidak kroscek kebenaran kisahnya. Terlebih dengan kondisi Bakrie yang sering dicitrakan secara negatif oleh berbagai media.

Dibeberapa pesan broadcast terdapat juga kata2:' sebarkan agar terbaca oleh jaksa atau hakim yang lain'. Jelas ini merupakan pesan tendensius, emosional, dan sekaligus pembunuhan karakter secara terselubung bagi institusi mahkamah agung dan kejaksaan

Adapun pesan saya buat agan-agan sekalian:

Spoiler for pesan:

Teknologi jelas semakin mempermudah & mempercepat laju penyebaran berita (komunikasi), tapi sebaiknya kita memfilter setiap informasi yang datang ke kita. Jangan sampai kita mudah terbawa emosi, dan terjebak menjadi agen penyebar fitnah.
meskipun banyak hikmah nya tapi sebaiknya kita mengusut terlebih dahulu kebenaran info tersebut

Demikian Thread ini buat, sekali lagi ane g memihak grup bakri, jaksa, hakim, dsb.
fyi: ane bukan hakim atau jaksa gan ane cuma melakukan sedikit analisis berdasarkan pengalaman ane selama ane jadi praktisi hukum..

Terima kasih sudah mampir di thread ane yang sederhana,
KASKUSER yang bijak katanya selalu meninggalkan jejak baik komen bermutu untuk berdiskusi atau emoticon-Blue Guy Cendol (L)

atau

dan menghargai Thread orang lain...

mohon maaf klo ada salah-salah kata, tolong jangan di emoticon-Blue Guy Bata (L)

Sumber: syarifudin lubis di kompasiana..cuman sedikit ane tambahkan, mohon maaf kepada yg bersangkutan

Diubah oleh leninism 23-01-2013 21:25

tien212700 memberi reputasi

2.1K

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan