5 Peniru kotak-kotak Jokowi ini tumbang di pilkada
TS
BERlSlK
5 Peniru kotak-kotak Jokowi ini tumbang di pilkada
Saat menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan pasangannya Basuki Tjahaja Purnama memilih kemeja kotak-kotak paduan warna merah dan biru sebagai trade mark mereka.
Kemeja ini kemudian menjadi trend fashion warga Jakarta selama masa pilgub berlangsung dua putaran. Dari anak-anak hingga orang tua mengenakan kemeja kotak-kotak yang dipopulerkan Jokowi dan Ahok.
"Baju kemeja kotak-kotak adalah ciri pakaian pekerja di lapangan. Selain itu, baju kotak-kotak menandakan santai dan tidak kaku," kata Ahok menjelaskan filosofi di balik motif kotak-kotak.
Sukses pasangan Jokowi-Ahok dengan kemeja kotak-kotaknya, rupanya membuat beberapa pasangan calon kepala daerah ingin menirunya. Seperti yang dilakukan pasangan Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki yang akan berlaga di Pilgub Jabar bulan Februari mendatang.
Namun, di beberapa daerah yang lain, kemeja kotak-kotak yang sama, ternyata tidak mampu mendongkrak popularitas pasangan calon tersebut. Mereka tak mampu bersaing dan kalah telak.
Spoiler for siapa saja mereka?:
Spoiler for Pilkada Cilacap:
Baju Kotak-kotak di Kampanye Hari Pertama
Pilkada Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang digelar 9 September 2012 lalu. Hanya ada dua pasangan calon yang bertarung. Pasangan yang menang adalah Tatto Suwarto Pamuji-Akhmad Edi Susanto. Tatto merupakan calon incumbent menang dengan 60,75 persen suara. Mereka didukung oleh Partai Golkar, PAN, Hanura dan PKPB.
Sementara sang penantang adalah pasangan Novita Wijayanti dan Mochamad Muslich. Novita adalah Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah. Pasangan yang didukung PDIP, Partai Demokrat, PKS dan PKB dan beberapa partai kecil ini hanya mampu meraup dukungan 39,25 persen.
Meski tidak mengenakan pakaian kotak-kotak selama kampanye, pendukung pasangan Novita yang menggunakan kemeja kotak-kotak sama persis dengan pendukung Jokowi-Ahok di Jakarta.
Spoiler for Pilkada Tulang Bawang:
Meski tidak didukung oleh partai yang mendukung Jokowi, PDIP, pasangan Marzuki dan Nasrullah menggunakan kemeja kotak-kotak dalam kampanyenya. Namun mereka hanya meraup 7,26 persen dan kalah telak dari dua pasangan lainnya dalam pilkada yang digelar 27 September 2012.
Marzuki dan Nasrullah didukung oleh 15 partai gurem yakni, PPNUI, Barisan Nasional, Partai Indonesia Sejahtera, PNI Marhaen. PPD, PPDI, Patriot, PK, Pelopor, PDP, Partai Matahari Bangsa, PKNU, dan PPRN.
Pemenangnya adalah pasangan Hanan A Rozak-Heri Wardoyo dengan meraih suara 64,66 persen. Satu pasangan lainnya adalah Ismet Roni-Solihah yang mendapat 28,07 persen.
Spoiler for Pilkada Sampang:
Pemakai kemeja kotak-kotak di Pilkada Sampang, Madura adalah pasangan Haryono Abdul Bari-Hamiduddin Iskhak yang didukung Gerindra, PKNU dan beberapa partai non parlemen. Namun mereka kalah dan hanya meraup 16,81% suara.
Pemenang dari pilkada ini adalah pasangan KH A Fannan Hasib dan Fadhilah Budiono yang diusung koalisi PKS, PBR, dan PPNUI meraup 31,44 %.
Ada 6 pasangan calon yang bertarung dalam pilkada yang digelar 12 Desember 2012 lalu tersebut.
Empat pasangan lainnya adalah KH Achmad Yahya-HM Faidol Mubarrak (independen), Noer Tjahja-Heri Purnomo (PKB,Golkar dan PD), KH Faisol Muqoddas-Tryandi Husnul (independen), dan pasangan Hermanto Subaidi-KH Jakfar Sodiq (PPP, PDP, dan Pakar Pangan).
Spoiler for Pilkada Tangerang:
Ada lima pasangan yang bertarung dalam Pilkada Tangerang yang digelar 9 Desember 2012 lalu. Mereka adalah Aden Abdul Khalieq-Suryana (diusung partai PPP, PDP, PKPB dan PPNUI), Ahmed Zaki Iskandar-Hermansyah (diusung Partai Golkar, PKS, Gerindra, Hanura, PBB, PBR dan PKB).
Kemudian pasangan Ahmad Suwandi-Muhlis (diusung PDIP dan Partai Amanat Nasional), dan Ahmad Subadri-Aufar Sadat Hutapea (diusung Partai Demokrat).
Pasangan nomor urut 4, Ahmad Suwandi-Muhlis saat pendaftaran dan selama masa kampanye menggunakan kemeja kotak-kotak sama seperti yang dipakai Jokowi Ahok. Namun mereka tidak mampu menarik simpati pendukung dan hanya meraup 20,34 persen suara, jauh dari pasangan Ahmed Zaki Iskandar-Hermansyah yang mendapat 55,46% suara.
Spoiler for Pilgub SulSel:
Berlangsung Selasa (22/1) kemarin, Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan dimenangkan incumbent Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang. Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan Citra Publik Indonesia (CPI)- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pasangan ini unggul 52,90%.
Pesaing terdekatnya adalah Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar yang hanya meraup 41,52%.
Sementara pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi yang didukung Gerindra dan belasan partai gurem lainnya hanya mendapat 5,58%. Padahal mereka sudah mencitrakan diri dengan menggunakan kemeja kotak-kotak yang sangat meniru Jokowi. Namun, pencitraan mereka gagal.