- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[oh ternyata!] Bisnis Properti Diatas Musibah Banjir


TS
dipotanda
[oh ternyata!] Bisnis Properti Diatas Musibah Banjir
![[oh ternyata!] Bisnis Properti Diatas Musibah Banjir](https://dl.kaskus.id/rumahsemua.files.wordpress.com/2012/02/pik221.jpg)
Yang pasti, pembangunan properti di Jakarta yang tak terkendali, dengan sekat-sekat perumahan yang menjulang, ikut memberi sumbangan banjir di Jakarta makin tak terkendali.
Jakarta, Aktual.co - Banjir yang merendam Jakarta sudah merusak tatanan kehidupan warga. Selain merusak fasilitas publik, banjir juga sudah merenggut nyawa warga DKI. Banjir lima tahunan ini jelas menyisakan pertanyaan penting yakni, tidak adanya kebijakan pemerintah baik pusat dan daerah yang bisa menekan dampak buruk dari banjir.
Ambil contoh soal kebijakan ruang terbuka hijau di DKI Jakarta. Ruang terbuka hijau makin hilang tergerus oleh nafsu ekonomi dengan kian menjulangnya pembangunan properti seperti mal dan juga perumahan elit di berbagai pelosok Jakarta.
Ini menjadi bukti, nafsu ekonomi telah meminggirkan kepentingan lebih besar yakni kemanusiaan dan kesetaraan dalam hidup dalam satu wilayah Jakarta. Warga Jakarta yang memiliki kocek tebal, bisa tinggal di lokasi-lokasi aman dari banjir sementara yang lain harus berenang di air keruh hanya untuk sekadar bertahan hidup ketika terkena bencana banjir.
Yang pasti, pembangunan properti di Jakarta yang tak terkendali, dengan sekat-sekat perumahan yang menjulang, ikut memberi sumbangan banjir di Jakarta makin tak terkendali.
Saat ini, di sejumlah forum, ramai diperbincangkan daerah elit Pantai Indah Kapuk (PIK) yang tak kebanjiran. Sementara di sekelilingnya, terutama Cengkareng dan Pluit sudah terkena banjir satu meter lebih.
Lokasi PIK, diketahui, merupakan daerah rendah namun sejak 1997 tidak pernah kebanjiran. Padahal daerah sekitar seperti Pluit Muara Karang sudah hampir tenggelam.
Melalui blackberry messenger, sore ini, juga beredar kabar, selama pintu air PIK tidak dibuka maka daerah Bendungan Hilir, Kapuk, Penjaringan, Pluit, Kepala Gading, Muara karang dan sekitarnya tidak pernah surut.
Dikabarkan, pintu air PIK dijaga oleh tentara supaya tidak dibuka karena jika dibuka maka perumahan PIK akan kena banjir.
Kabarnya PIK tidak kebanjiran karena pengembang perumahan tersebut memiliki kepentingan agar harganya terus naik. Saat ini, PIK dikelola oleh Agung Sedayu Group milik Sugianto Kusuma, akrab dikenal Aguan yang tak lain pemilik Bank Artha Graha (AG).
Seorang warga Pluit, Juergen, kepada Aktual.co mengaku heran banjir di Pluit tak kunjung surut.
"Air gak tambah surut tapi makin naik, "ujar Juergen, Minggu (20/1). Menurut dia, warga di Pluit membutuhkan bantuan logistik, obat, karena sudah ada yang meninggal dunia. Sementara pemerintah tak kunjung memberi bantuan.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama belum memberikan penjelasan seputar kabar bahwa PIK tak kunjung kebanjiran karena pintu air tak kunjung dibuka untuk melindungi perumahan elit.
Laporan: Rere
sumber: http://www.aktual.co/sosial/154127bi...usibah-banjir-
_______________
wajar saja klo si Tzu chi harus lebih banyak terlibat kepada korban banjir,
secara "bos-bos"-nya yang punya properti mewah di daerah Jakut

Quote:
disamping ada Aguan atau Sugianto Kusuma (AG/ Agung Sedayu Group), Franky O.Wijaya (Sinar Mas), juga ada Siti Hartati Tjakra Murdaya Poo alias Chow Li Ing

Quote:
Quote:
Quote:
silahkan gan...

yang kasih pencerahan


Quote:
Diubah oleh dipotanda 25-01-2013 14:23
0
11.1K
87


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan