- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
WISUDA DIUNDUR, MAHASISWA NGAMUK
TS
tampanbaikhati
WISUDA DIUNDUR, MAHASISWA NGAMUK
Wisuda Diundur Tiga Kali, Mahasiswa Uniba Rusak Fasilitas Kampus
Ratusan mahasiswa Universitas Batam (Uniba) mengamuk di kampus mereka, Selasa(22/1) sekitar pukul 22.00 WIB. Dinding ruang rapat pembatas dijebol, berbagai fasilitas kampus dirusak, petugas keamanan kampus yang hendak menghalangi aksi mereka pun menjadi sasaran kemarahan mahasiswa. Lihat gambar di sini
Aksi pengrusakan mahasiswa dipicu penundaan jadwal wisuda 800 mahasiswa berbagai fakultas yang ada di Uniba oleh pihak manajemen kampus.
“Tiga kali jadwal ditunda pihak kampus tanpa alasan yang jelas,” beber Armat Juang, mahasiswa Jurusuan Elektro Fakultas Teknik Uniba, di kampus tersebut di Batam Center.
Armat mengatakan manajemen kampus awalnya menjadwalkan wisuda mahasiswa pada bulan Oktober 2012. “Walaupun belum ada tanggal pasti, mahasiswa diwajibkan membayar uang wisuda senilai Rp2 juta lebih,” ungkapnya.
Belum genap satu bulan, pihak kampus mengundur jadwal wisuda menjadi Desember 2012. Perwakilan mahasiswa yang sudah membayar uang wisuda meminta penjelasan atas pengunduran waktu tersebut.
Alasan penundan pertama, lanjut Armat karena pihak kampus sedang berusaha melobi menteri pendidikan untuk hadir dalam acara wisuda. Selain itu proses pembangunan gedung belum siap seluruhnya.
“Sehingga wisuda tidak bisa terlihat wah,” bebernya.
Walaupun belum ditentukan tanggal dan waktu wisuda di bulan Desember, mahasiswa menerima alasan pihak kampus.
“Menginjak bulan Desember, pihak kampus kembali mengundurkan waktu wisuda ke tanggal 26 Januari 2013,” ungkapnya.
Namun pengunduran waktu wisuda yang kedua itu tidak mendapatkan protes dari mahasiswa. Empat hari menjelang wisuda, kampus Uniba membuat status di Facebook jika wisuda Bulan Januari kembali diundur.
“Awalnya kami tidak percaya, walaupun status itu ditulis di Facebook panitia wisuda,” jelasnya.
Tidak lama setelah itu, Dekan di setiap fakultas memberitahukan melalui sms, jika wisuda kembali diundur. Ratusan mahasiswa yang menerima pesan singkat itu langsung mendatangi kampus dan mempertanyakan kembali pembatalan jadwal wisuda yang telah ditentukan. Apalagi pembatalan itu hanya melalui SMS, sedangkan undangan wisuda diantarkan langsung ke rumah.
“Pembatalan ini tidak manusiawi, kami sudah mendatangkan orang tua kami dari luar kota. Bahkan ada orang tua, mertua hingga calon istri yang sudah menetap di sini hingga satu bulan, hanya untuk wisuda,” ujar Yuliani mahasiswi jurusan kebidanan Fakultas Kesehatan Uniba.
Mulanya mahasiswa datang ke kampus Selasa (22/1) sore, dan diterima Idam Pembantu Rektor I di Gedung B Kampus Universitas Batam sekitar pukul 19.00 WIB. Mahasiswa meminta pengembalian uang pembayaran wisuda, serta pengemblaian uang transportasi jika wisuda diundur.
Mendapat tuntutan itu, Idam mengatakan jika pihaknya akan berkoordinasi dengan Rektor serta pihak yayasan kampus. Lalu pertemuan diundur, dan dilakukan kembali pada pukul 22.00 WIB.
Dalam pertemuan tersebut Idam menyatakan alasan yang diucapkannya pada pertemuan pertama dengan mahasiswa. Jika pihak kampus sedang menggesa pembangunan fasilitas kampus, serta menghadirkan Menteri Pendidikan.
“Karena pada tanggal 26 Menteri dan Kopertis wilayah Sumatera tidak bisa datang. Makanya kita tunda,” ujarnya.
Terkait permintan pengembalian uang wisuda, serta penggantian akomodasi. Idam mengatakan jika pembayaran uang wisuda tidak bisa dikembalikan, karena itu merupakan lahan bisnis. Bahkan uang transportasi kedatangan orang tua dari luar kota sepenuhnya menjadi tanggung jawab mahasiswa.
Alasan tersebut tidak diterima mahasiswa. Ratusan mahasiswa kemudian keluar ruangan dan merusak fasilitas kampus. Melempari kaca, merusak pas bunga dan memukuli petugas keamanan kampus yang mencoba menghalangi mereka.
Karena tidak ada kejelasan dari pihak kampus, mahasiswa kemudian berembug dan memutuskan untuk mengegelar aksi serupa hingga jadwal wisuda tanggal 26 Januari 2013. “Tanggal 26 Januari 2013 kita putuskan untuk tetap memakai toga dan meminta ijazah kita dikeluarkan pihak kampus,” lanjut mereka.
Setelah mencapai kesepakatan di antara mahasiswa, mereka kemudian pulang dengan tertib dikawal pihak kepolsian berpakaian preman.
http://www.batampos.co.id/23/01/2013...ampus.batampos
hayo anak batam mana suaranya
sabar yaah semua ini demi megahnyaaaaa gedung wisuda kalian
Ratusan mahasiswa Universitas Batam (Uniba) mengamuk di kampus mereka, Selasa(22/1) sekitar pukul 22.00 WIB. Dinding ruang rapat pembatas dijebol, berbagai fasilitas kampus dirusak, petugas keamanan kampus yang hendak menghalangi aksi mereka pun menjadi sasaran kemarahan mahasiswa. Lihat gambar di sini
Aksi pengrusakan mahasiswa dipicu penundaan jadwal wisuda 800 mahasiswa berbagai fakultas yang ada di Uniba oleh pihak manajemen kampus.
“Tiga kali jadwal ditunda pihak kampus tanpa alasan yang jelas,” beber Armat Juang, mahasiswa Jurusuan Elektro Fakultas Teknik Uniba, di kampus tersebut di Batam Center.
Armat mengatakan manajemen kampus awalnya menjadwalkan wisuda mahasiswa pada bulan Oktober 2012. “Walaupun belum ada tanggal pasti, mahasiswa diwajibkan membayar uang wisuda senilai Rp2 juta lebih,” ungkapnya.
Belum genap satu bulan, pihak kampus mengundur jadwal wisuda menjadi Desember 2012. Perwakilan mahasiswa yang sudah membayar uang wisuda meminta penjelasan atas pengunduran waktu tersebut.
Alasan penundan pertama, lanjut Armat karena pihak kampus sedang berusaha melobi menteri pendidikan untuk hadir dalam acara wisuda. Selain itu proses pembangunan gedung belum siap seluruhnya.
“Sehingga wisuda tidak bisa terlihat wah,” bebernya.
Walaupun belum ditentukan tanggal dan waktu wisuda di bulan Desember, mahasiswa menerima alasan pihak kampus.
“Menginjak bulan Desember, pihak kampus kembali mengundurkan waktu wisuda ke tanggal 26 Januari 2013,” ungkapnya.
Namun pengunduran waktu wisuda yang kedua itu tidak mendapatkan protes dari mahasiswa. Empat hari menjelang wisuda, kampus Uniba membuat status di Facebook jika wisuda Bulan Januari kembali diundur.
“Awalnya kami tidak percaya, walaupun status itu ditulis di Facebook panitia wisuda,” jelasnya.
Tidak lama setelah itu, Dekan di setiap fakultas memberitahukan melalui sms, jika wisuda kembali diundur. Ratusan mahasiswa yang menerima pesan singkat itu langsung mendatangi kampus dan mempertanyakan kembali pembatalan jadwal wisuda yang telah ditentukan. Apalagi pembatalan itu hanya melalui SMS, sedangkan undangan wisuda diantarkan langsung ke rumah.
“Pembatalan ini tidak manusiawi, kami sudah mendatangkan orang tua kami dari luar kota. Bahkan ada orang tua, mertua hingga calon istri yang sudah menetap di sini hingga satu bulan, hanya untuk wisuda,” ujar Yuliani mahasiswi jurusan kebidanan Fakultas Kesehatan Uniba.
Mulanya mahasiswa datang ke kampus Selasa (22/1) sore, dan diterima Idam Pembantu Rektor I di Gedung B Kampus Universitas Batam sekitar pukul 19.00 WIB. Mahasiswa meminta pengembalian uang pembayaran wisuda, serta pengemblaian uang transportasi jika wisuda diundur.
Mendapat tuntutan itu, Idam mengatakan jika pihaknya akan berkoordinasi dengan Rektor serta pihak yayasan kampus. Lalu pertemuan diundur, dan dilakukan kembali pada pukul 22.00 WIB.
Dalam pertemuan tersebut Idam menyatakan alasan yang diucapkannya pada pertemuan pertama dengan mahasiswa. Jika pihak kampus sedang menggesa pembangunan fasilitas kampus, serta menghadirkan Menteri Pendidikan.
“Karena pada tanggal 26 Menteri dan Kopertis wilayah Sumatera tidak bisa datang. Makanya kita tunda,” ujarnya.
Terkait permintan pengembalian uang wisuda, serta penggantian akomodasi. Idam mengatakan jika pembayaran uang wisuda tidak bisa dikembalikan, karena itu merupakan lahan bisnis. Bahkan uang transportasi kedatangan orang tua dari luar kota sepenuhnya menjadi tanggung jawab mahasiswa.
Alasan tersebut tidak diterima mahasiswa. Ratusan mahasiswa kemudian keluar ruangan dan merusak fasilitas kampus. Melempari kaca, merusak pas bunga dan memukuli petugas keamanan kampus yang mencoba menghalangi mereka.
Karena tidak ada kejelasan dari pihak kampus, mahasiswa kemudian berembug dan memutuskan untuk mengegelar aksi serupa hingga jadwal wisuda tanggal 26 Januari 2013. “Tanggal 26 Januari 2013 kita putuskan untuk tetap memakai toga dan meminta ijazah kita dikeluarkan pihak kampus,” lanjut mereka.
Setelah mencapai kesepakatan di antara mahasiswa, mereka kemudian pulang dengan tertib dikawal pihak kepolsian berpakaian preman.
http://www.batampos.co.id/23/01/2013...ampus.batampos
hayo anak batam mana suaranya
sabar yaah semua ini demi megahnyaaaaa gedung wisuda kalian
0
5.1K
46
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan