- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pengamat UI: Hary Tanoe Minggat krn 'diperas' terus oleh SP, dijadikan ATNM melulu!
TS
as4madun
Pengamat UI: Hary Tanoe Minggat krn 'diperas' terus oleh SP, dijadikan ATNM melulu!
Pengamat UI:
HT Mundur Akibat Jadi ATM Surya Paloh
Selasa, 22 Januari 2013 23:44 wib
DEPOK- Keputusan Hary Tanoesoedibjo (HT) mundur dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) tak dinilai aneh. Alasan HT mundur dari Partai NasDem diprediksi bukan hanya karena faktor masalah golongan tua dan muda atau tidak satu visi misi. Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Donny Gahral, mengatakan, alasan HT mundur lebih kepada alasan finansial. Dimana saat merekrut HT, kata dia, Surya Paloh (SP) sedang dalam keadaan kondisi payah di bidang finansial.
"Ada alasan lebih fundamental, alasan finasial sebenarnya. SP kepayahan harus membiayai NasDem, butuh dana tambahan. Jaringan media back up NasDem dan finansial, HT diminta untuk menjadi semacam bagian Nasdem, namun bukan dilihat sebagai orang politik, HT hanya diposisikan sebagai pengusaha yang bisa diminta soal dana," ujarnya di kediamannya di Beji, Depok, Selasa (22/1/2013).
Jika permasalahan berbeda pendapat, kata Donny, itu hanya alasan kecil. Namun semula HT dijanjikan ditempatkan sebagai politisi, pemikir, atau konseptor, ternyata hanya menjadi sapi perah saja. "HT hanya jadi ATM saja oleh NasDem. Oleh Surya Paloh. Kalau cuma mau jadi ATM saja ngapain kan. Saya kira mungkin awalnya dijanjikan posisi struktural, HT pasti punya ambisi politik, harus pimpin partai. Kalau hanya sebagai ATM saja, urusan kepartaian yang vokal Surya Paloh, jengah juga," tegasnya.
Donny menambahkan alasan finansial tersebut tak mungkin disampaikan kepada publik. Padahal, kata dia, HT sudah memberikan kesempatan NasDem beriklan di jaringan MNC grup, namun HT seolah hanya dimanfaatkan saja. "HT hilang kesabaran hanya jadi sapi perah. Sudah kepayahan secara finansial. Awalnya kan aset Metro TV sahamnya mau dijual. Akhirnya Surya Paloh temukan jalan keluar, dapat dana dari HT, Metro TV gak usah dijual," tukasnya.
HT, lanjut Donny, sebenarnya ingin diberi ruang seperti halnya Aburizal Bakrie, namun justru hanya dijadikan cukong partai. "Hanya jadi cukong partai saja. Harus digali lagi kenapa alasan HT mundur," tandasnya.
http://news.okezone.com/read/2013/01...tm-surya-paloh
----------------------
Dan setelah keluar dari Nasdem, apa dikira HT dia tidak akan mengalami hal sama bila masuk parpol lainnya? Itu mereka semua antri mau menampung si HT menjadi jamaahnya, tentu tidak gratislah! Buktinya yang ditawari parpol-parpol itu hanya HT saja, sementara Ketua DPP Nasdem berikut Sekjennya itu, mana ada yang mau memakainya lagi? Kok bisa begitu sikap elit di parpol-parpol itu? jawabnya mudah, karena bekas ketua dan sekjen nasdem itu kagak bermodal. Kagak berkantong tebal seperti halnya HT. Nasib cokin kaya masuk dunia politik di negeri ini, pada akhirnya pastilah akan dijadikan 'sapi perahan' semata oleh para bandit-bandit politik di parpol-parpol itu. Kayaknya itu sudah takdirnya di negeri in. Makanya, pengusaha cokin yang cerdas seperti cokin-cokin [URL="http://finance.detik..com/read/2012/11/29/100101/2104672/4/terbaru-daftar-40-orang-terkaya-indonesia-2012"]terkaya asal Indonesia versi majalah Forbes[/URL] itu, tak satupun mereka berpolitik, bukan? Mereka kagak bakalan ada yang mau masuk dunia politik, karena hanya merepotkan bisnisnya saja, hanya akan dijadikan ATM atau sapi perahan saja. Mereka cukup enjoy sebagai pengusaha saja di negeri ini. Kalau sekali-kali dimintai 'sumbangan' ... biasanya yaaa mereka beri ala kadarnya, toh nilainya cincai aja!
:
HT Mundur Akibat Jadi ATM Surya Paloh
Selasa, 22 Januari 2013 23:44 wib
DEPOK- Keputusan Hary Tanoesoedibjo (HT) mundur dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) tak dinilai aneh. Alasan HT mundur dari Partai NasDem diprediksi bukan hanya karena faktor masalah golongan tua dan muda atau tidak satu visi misi. Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Donny Gahral, mengatakan, alasan HT mundur lebih kepada alasan finansial. Dimana saat merekrut HT, kata dia, Surya Paloh (SP) sedang dalam keadaan kondisi payah di bidang finansial.
"Ada alasan lebih fundamental, alasan finasial sebenarnya. SP kepayahan harus membiayai NasDem, butuh dana tambahan. Jaringan media back up NasDem dan finansial, HT diminta untuk menjadi semacam bagian Nasdem, namun bukan dilihat sebagai orang politik, HT hanya diposisikan sebagai pengusaha yang bisa diminta soal dana," ujarnya di kediamannya di Beji, Depok, Selasa (22/1/2013).
Jika permasalahan berbeda pendapat, kata Donny, itu hanya alasan kecil. Namun semula HT dijanjikan ditempatkan sebagai politisi, pemikir, atau konseptor, ternyata hanya menjadi sapi perah saja. "HT hanya jadi ATM saja oleh NasDem. Oleh Surya Paloh. Kalau cuma mau jadi ATM saja ngapain kan. Saya kira mungkin awalnya dijanjikan posisi struktural, HT pasti punya ambisi politik, harus pimpin partai. Kalau hanya sebagai ATM saja, urusan kepartaian yang vokal Surya Paloh, jengah juga," tegasnya.
Donny menambahkan alasan finansial tersebut tak mungkin disampaikan kepada publik. Padahal, kata dia, HT sudah memberikan kesempatan NasDem beriklan di jaringan MNC grup, namun HT seolah hanya dimanfaatkan saja. "HT hilang kesabaran hanya jadi sapi perah. Sudah kepayahan secara finansial. Awalnya kan aset Metro TV sahamnya mau dijual. Akhirnya Surya Paloh temukan jalan keluar, dapat dana dari HT, Metro TV gak usah dijual," tukasnya.
HT, lanjut Donny, sebenarnya ingin diberi ruang seperti halnya Aburizal Bakrie, namun justru hanya dijadikan cukong partai. "Hanya jadi cukong partai saja. Harus digali lagi kenapa alasan HT mundur," tandasnya.
http://news.okezone.com/read/2013/01...tm-surya-paloh
----------------------
Dan setelah keluar dari Nasdem, apa dikira HT dia tidak akan mengalami hal sama bila masuk parpol lainnya? Itu mereka semua antri mau menampung si HT menjadi jamaahnya, tentu tidak gratislah! Buktinya yang ditawari parpol-parpol itu hanya HT saja, sementara Ketua DPP Nasdem berikut Sekjennya itu, mana ada yang mau memakainya lagi? Kok bisa begitu sikap elit di parpol-parpol itu? jawabnya mudah, karena bekas ketua dan sekjen nasdem itu kagak bermodal. Kagak berkantong tebal seperti halnya HT. Nasib cokin kaya masuk dunia politik di negeri ini, pada akhirnya pastilah akan dijadikan 'sapi perahan' semata oleh para bandit-bandit politik di parpol-parpol itu. Kayaknya itu sudah takdirnya di negeri in. Makanya, pengusaha cokin yang cerdas seperti cokin-cokin [URL="http://finance.detik..com/read/2012/11/29/100101/2104672/4/terbaru-daftar-40-orang-terkaya-indonesia-2012"]terkaya asal Indonesia versi majalah Forbes[/URL] itu, tak satupun mereka berpolitik, bukan? Mereka kagak bakalan ada yang mau masuk dunia politik, karena hanya merepotkan bisnisnya saja, hanya akan dijadikan ATM atau sapi perahan saja. Mereka cukup enjoy sebagai pengusaha saja di negeri ini. Kalau sekali-kali dimintai 'sumbangan' ... biasanya yaaa mereka beri ala kadarnya, toh nilainya cincai aja!
:
0
6.8K
79
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan