- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Di Balik Bencana Banjir Ada Berkah


TS
Patangan
Di Balik Bencana Banjir Ada Berkah
salam
gan
ini tread kedua ane
ane coba buat tread tentang fenomena banjir yang ada di daerah Jakarta dan sekitarnya
selain membawa bencana, banjir juga membawa berkah bagi sebagian orang, contohnya seperti dibawah ini....

Liputan6.com, Jakarta : Selain membawa musibah, banjir juga mendatangkan rezeki bagi sebagian orang. Seperti yang terjadi di Cikande, Serang, Banten. Meski kebanjiran, warga bisa mendapatkan ikan gratis.
Pantauan Liputan 6 SCTV Senin (21/1/2013), warga Desa Koper Cikande itu beramai-ramai mendatangi sebuah sawah yang terletak tak jauh dari kampung mereka. Bukan bertani, melainkan untuk menangkap ikan yang terlepas dari tambak karena banjir.
Hasilnya memang lumayan. Sebagian yang beruntung bisa mendapatkan beberapa kilogram ikan, seperti ikan lele, patin, mujair dan nila.
Tak hanya orang tua yang ikut menangkap ikan, anak-anak pun bergegas ke sawah membantu orang tua mereka menangkap ikan-ikan itu.
Meski menjadi berkah bagi warga, namun kondisi itu merupakan musibah bagi para pemilik tambak.sumber
Jakarta - Mengenakan celana kolor pendek warna putih dan baju abu-abu, Onde (21) berbasah-basah di tengah banjir. Bersama 4 orang temannya dia memberikan jasa ojek perahu karet.
Warga Kampung Krukut, Kelurahan Kerukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat ini menyewakan jasa perahu karet untuk tambahan pemasukan.
"Mulai tadi jam 08.00 WIB. Ongkosnya suka rela saja, paling kecil ada yang memberi Rp 5 ribu, ada yang mengasih Rp 10 ribu," kata Onde kepada detikcom di lokasi, Kamis (17/1/2013).
Atas jasanya ini, Onde bersama 4 orang temannya berhasil mengumpulkan uang sekitar Rp 100 ribu. Perahu karet tersebut kapasitas 10 orang itu hilir mudik melayani penumpang.
"Dari pagi sampai siang ini sudah dapat Rp 100 ribu," ujarnya.
Onde bersama dengan temannya bisa mengantar penumpang dari Jalan Kerajinan --100 meter dari halte busway Mangga Besar-- menuju Kampung Jawa dan berakhir di kantor Kelurahan Krukut. Menurutnya kali banjir ini lebih besar dari biasanya.
"Baru kali ini banjir besar, terakhir kali banjir itu 2002," ujar Onde.
Onde mengatakan banjir yang mencapai tinggi pinggang orang dewasa ini berasal dari luapan Kali Krukut dan Cideng. Air mulai memenuhi wilayah sekitar pukul 09.00 WIB tadi.
"Kalau masuk ke gang itu banjirnya tambah dalam, hampir sepinggang," kata Onde.
Pantauan detikcom, terlihat 2 orang remaja menggunakan jasa Onde. Mereka turun di Kampung Jawa dan membayar dengan pecahan uang Rp 10 ribu.[url=http://news.detik..com/read/2013/01/17/151702/2145150/10/warga-taman-sari-raup-berkah-banjir-lewat-ojek-perahu-karet?9922022]sumber[/url]

VIVAnews - Banjir di depan Jalan KH Hasyim Ashari atau Jalan Cileduk Raya, tepatnya di depan Perumahan Cileduk Indah 1 dan 2, membawa berkah bagi para pengojek gerobak yang memberi layanan menyeberangkan motor di tengah banjir.
Salah satunya adalah Tohib, 30, Warga Pasar Kamis, Tangerang, yang bekerja sebagai pengumpul barang-barang rongsokan. Menurutnya, pendapatan dari ojek gerobak ini lumayan.
"Sekali menyeberang saya memberi harga Rp20.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk orang. Kemarin saja saya dapat Rp500 ribu, tapi saya bagi tiga, karena saya bekerja dengan teman-teman buat megangin motor di gerobak," katanya.
Bersama-sama dengan Kumis dan Azis, Tohib meminta izin kepada bos rongsokan untuk meminjam gerobak. Bosnya hanya berpesan kalau nanti gerobak rusak harus segera diperbaiki.
"Alhamudillah bos saya baik, ngasih izin pakai gerobak. Dari pada gerobak tidak dipakai lebih baik dipakai buat ngojek gerobak buat angkut motor. Lumayan uangnya buat makan keluarga," kata Tohib.
Biasa Tohib selalu beralih profesi dari pencari barang rongsokan menjadi pengojek gerobak saat ada daerah yang banjir. "Saya selalu lihat kondisi, jika banjir tinggi maka saya dan teman-teman langsung beralih profesi menjadi pengojek gerobak," ujarnya.
Ia menjelaskan, tidak ada batas waktu kerja menjadi pengojek gerobak. Jika banjir sudah mulai surut atau badan sudah lelah, Tohib pun pulang untuk istirahat.
Banyaknya saingan ojek gerobak, membuat Tohib dan teman-temannya harus punya strategi khusus untuk menarik konsumen agar menyewa gerobakya. "Teman-teman saya selalu aktif menawarkan, saya juga memberikan harga murah bagi konsumen," kata Tohib.sumber

JAKARTA - Banjir yang mengepung Jakarta, rupanya membawa berkah tersendiri bagi pemilik bengkel di pinggiran jalan, seperti yang terlihat di Jalan Kemanggisan menuju Flyover Jatibaru, Kamis (17/1/2013).
Bengkel-bengkel di sekitaran kawasan tersebut dibanjiri pengendara yang ingin memperbaiki kendaraannya. Kebanyakan para konsumennya, pengendara motor yang nekat melintasi banjir di kawasan Slipi dan Tanah Abang. Namun saat motor kembali dinyalakan, mereka mengalami kesulitan.
"Rata-rata motornya tidak bisa menyala karena melintas banjir, businya basah," kata seorang Iqbal, pekerja bengkel di badan jalan menuju Flyover Jatibaru.
Sementara itu, arus lalu lintas dari arah Kemanggisan menuju Flyover Jatibaru terlihat ramai. Genangan air di sejumlah tempat membuat pengendara terpaksa memutar arah, namun tetap ada yang melaju.
Flyover Jatibaru juga dipenuhi kendaraan. Tidak hanya ingin melintas, tetapi warga yang rumahnya kebanjiran mengevakuasi kendaraan ke badan jalan flyover. Air di kawasan tersebut mencapai pinggang orang dewasa, termasuk rel di Stasiun Tanah Abang juga terendam banjir.[/spoiler]
[spoiler=tukang ojek][quote]
Jakarta : SEBAGIAN besar masyarakat menganggap banjir merupakan musibah. Namun tidak demikian bagi sebagian warga lain. Banjir justru menjadi rejeki. Seperti yang dialami Farid (36).
Lelaki yang sehari-harinya beraktivitas sebagai tukang ojek ini mengaku jika banjir datang, penghasilannya bisa meningkat. Jika hari biasa, paling banyak Rp 30 ribu.
"Alhamdulillah adanya banjir yang melanda Kampung Makasar, saya dapat rejeki banyak. Biasanya ngojek hanya Rp 30 ribu, sekarang dapat duit Rp 400 ribu," ujar Farid gembira.
Meski tidak menginginkan adanya banjir setiap hari, namun untuk kali ini Farid mengaku bersyukur adanya banjir di Kampung Makasar yang terjadi sejak Jumat malam hingga Sabtu siang.
"Saya juga sedih melihat tetangga kebanjiran, namun karena kerjaan saya ngojek dan ada rejeki, saya bersyukur saja. Bukan berarti saya menginginkan ada banjir tiap hari. Tapi kalau bisa berpenghasilan Rp 400 ribu setiap hari, tentu bersyukur dong," papar Farid yang biasa mangkal di sekitar Halim ini[/quote][url=http://www.indonesiarayanews.com/news/perkotaan/11-25-2012-16-23/banjir-berkah-buat-tukang-ojek]sumber
LANJUT POST #3

ini tread kedua ane
ane coba buat tread tentang fenomena banjir yang ada di daerah Jakarta dan sekitarnya
selain membawa bencana, banjir juga membawa berkah bagi sebagian orang, contohnya seperti dibawah ini....
Spoiler for pencari ikan:
Quote:

Liputan6.com, Jakarta : Selain membawa musibah, banjir juga mendatangkan rezeki bagi sebagian orang. Seperti yang terjadi di Cikande, Serang, Banten. Meski kebanjiran, warga bisa mendapatkan ikan gratis.
Pantauan Liputan 6 SCTV Senin (21/1/2013), warga Desa Koper Cikande itu beramai-ramai mendatangi sebuah sawah yang terletak tak jauh dari kampung mereka. Bukan bertani, melainkan untuk menangkap ikan yang terlepas dari tambak karena banjir.
Hasilnya memang lumayan. Sebagian yang beruntung bisa mendapatkan beberapa kilogram ikan, seperti ikan lele, patin, mujair dan nila.
Tak hanya orang tua yang ikut menangkap ikan, anak-anak pun bergegas ke sawah membantu orang tua mereka menangkap ikan-ikan itu.
Meski menjadi berkah bagi warga, namun kondisi itu merupakan musibah bagi para pemilik tambak.sumber
Spoiler for ojek perahu karet:
Quote:

Warga Kampung Krukut, Kelurahan Kerukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat ini menyewakan jasa perahu karet untuk tambahan pemasukan.
"Mulai tadi jam 08.00 WIB. Ongkosnya suka rela saja, paling kecil ada yang memberi Rp 5 ribu, ada yang mengasih Rp 10 ribu," kata Onde kepada detikcom di lokasi, Kamis (17/1/2013).
Atas jasanya ini, Onde bersama 4 orang temannya berhasil mengumpulkan uang sekitar Rp 100 ribu. Perahu karet tersebut kapasitas 10 orang itu hilir mudik melayani penumpang.
"Dari pagi sampai siang ini sudah dapat Rp 100 ribu," ujarnya.
Onde bersama dengan temannya bisa mengantar penumpang dari Jalan Kerajinan --100 meter dari halte busway Mangga Besar-- menuju Kampung Jawa dan berakhir di kantor Kelurahan Krukut. Menurutnya kali banjir ini lebih besar dari biasanya.
"Baru kali ini banjir besar, terakhir kali banjir itu 2002," ujar Onde.
Onde mengatakan banjir yang mencapai tinggi pinggang orang dewasa ini berasal dari luapan Kali Krukut dan Cideng. Air mulai memenuhi wilayah sekitar pukul 09.00 WIB tadi.
"Kalau masuk ke gang itu banjirnya tambah dalam, hampir sepinggang," kata Onde.
Pantauan detikcom, terlihat 2 orang remaja menggunakan jasa Onde. Mereka turun di Kampung Jawa dan membayar dengan pecahan uang Rp 10 ribu.
Spoiler for pedagang kaki lima:
[qoute]
Bagi banyak orang banjir tentunya menyisakan trauma, kesulitan dan penderitaan. Lain halnya dengan pedagang kaki lima, bencana itu memberikan berkah tersendiri bagi mereka.
Salah satunya, Indah, pedagang empek empek, meski harus berpindah dari lokasi berdagangnya semula, namun dia justru mendapatkan berkah karena makanan khas palembang hasil jualannya meraup untung.
"Pendapatan, alhamdulillah sehari kemarin 150 ribu. Lebih banyak yang beli di sini dari yang ngungsi sampai yang nonton juga beli. Memang lagi kejar uang untuk kontrakan," kata Indah kepada merdeka.com sambil tersenyum di Kampung Melayu Besar, Jakarta, Kamis (17/1).
Lain Indah, lain pula dengan penjual bakpau Joni, meski rumahnya juga mengalami kebanjiran. Joni, memilih berjualan di Kampung Melayu. Dia mengaku keputusannya berjualan di tempat itu bukan karena keinginannya.
"Di sini, pas ada banjir biasanya di rumah sakit mitra. Memang pendapatan lebih banyak dari sebelumnya, tapi pamali ah kalau dihitung. Kemarin saya juga enggak bisa kemana-mana karena banjir, saya enggak pulang. Terus saya jualan di sini aja," ungkapnya malu-malu.
Selama tiga hari, jalan raya dan rumah penduduk di Kampung Melayu Besar terendam hingga pinggang orang dewasa. Sebanyak 1.900 jiwa mengungsi di sekolah, masjid dan toko. Para pengungsi mengaku kekurangan selimut dan pakaian bekas.
Pantauan merdeka.com, puluhan anak-anak berenang di tengah genangan air, sejumlah pemuda tampak sibuk menawari orang untuk menyeberang dengan gerobak atau odong-odong dengan tarif 10 ribu rupiah. Kesemerawutan ini diperparah oleh penonton banjir yang asik menikmati jajanan puluhan gerobak di sisi jalan yang terendam air.
sumber

Bagi banyak orang banjir tentunya menyisakan trauma, kesulitan dan penderitaan. Lain halnya dengan pedagang kaki lima, bencana itu memberikan berkah tersendiri bagi mereka.
Salah satunya, Indah, pedagang empek empek, meski harus berpindah dari lokasi berdagangnya semula, namun dia justru mendapatkan berkah karena makanan khas palembang hasil jualannya meraup untung.
"Pendapatan, alhamdulillah sehari kemarin 150 ribu. Lebih banyak yang beli di sini dari yang ngungsi sampai yang nonton juga beli. Memang lagi kejar uang untuk kontrakan," kata Indah kepada merdeka.com sambil tersenyum di Kampung Melayu Besar, Jakarta, Kamis (17/1).
Lain Indah, lain pula dengan penjual bakpau Joni, meski rumahnya juga mengalami kebanjiran. Joni, memilih berjualan di Kampung Melayu. Dia mengaku keputusannya berjualan di tempat itu bukan karena keinginannya.
"Di sini, pas ada banjir biasanya di rumah sakit mitra. Memang pendapatan lebih banyak dari sebelumnya, tapi pamali ah kalau dihitung. Kemarin saya juga enggak bisa kemana-mana karena banjir, saya enggak pulang. Terus saya jualan di sini aja," ungkapnya malu-malu.
Selama tiga hari, jalan raya dan rumah penduduk di Kampung Melayu Besar terendam hingga pinggang orang dewasa. Sebanyak 1.900 jiwa mengungsi di sekolah, masjid dan toko. Para pengungsi mengaku kekurangan selimut dan pakaian bekas.
Pantauan merdeka.com, puluhan anak-anak berenang di tengah genangan air, sejumlah pemuda tampak sibuk menawari orang untuk menyeberang dengan gerobak atau odong-odong dengan tarif 10 ribu rupiah. Kesemerawutan ini diperparah oleh penonton banjir yang asik menikmati jajanan puluhan gerobak di sisi jalan yang terendam air.
Spoiler for penarik gerobak:
Quote:

VIVAnews - Banjir di depan Jalan KH Hasyim Ashari atau Jalan Cileduk Raya, tepatnya di depan Perumahan Cileduk Indah 1 dan 2, membawa berkah bagi para pengojek gerobak yang memberi layanan menyeberangkan motor di tengah banjir.
Salah satunya adalah Tohib, 30, Warga Pasar Kamis, Tangerang, yang bekerja sebagai pengumpul barang-barang rongsokan. Menurutnya, pendapatan dari ojek gerobak ini lumayan.
"Sekali menyeberang saya memberi harga Rp20.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk orang. Kemarin saja saya dapat Rp500 ribu, tapi saya bagi tiga, karena saya bekerja dengan teman-teman buat megangin motor di gerobak," katanya.
Bersama-sama dengan Kumis dan Azis, Tohib meminta izin kepada bos rongsokan untuk meminjam gerobak. Bosnya hanya berpesan kalau nanti gerobak rusak harus segera diperbaiki.
"Alhamudillah bos saya baik, ngasih izin pakai gerobak. Dari pada gerobak tidak dipakai lebih baik dipakai buat ngojek gerobak buat angkut motor. Lumayan uangnya buat makan keluarga," kata Tohib.
Biasa Tohib selalu beralih profesi dari pencari barang rongsokan menjadi pengojek gerobak saat ada daerah yang banjir. "Saya selalu lihat kondisi, jika banjir tinggi maka saya dan teman-teman langsung beralih profesi menjadi pengojek gerobak," ujarnya.
Ia menjelaskan, tidak ada batas waktu kerja menjadi pengojek gerobak. Jika banjir sudah mulai surut atau badan sudah lelah, Tohib pun pulang untuk istirahat.
Banyaknya saingan ojek gerobak, membuat Tohib dan teman-temannya harus punya strategi khusus untuk menarik konsumen agar menyewa gerobakya. "Teman-teman saya selalu aktif menawarkan, saya juga memberikan harga murah bagi konsumen," kata Tohib.
Spoiler for tukang bengkel:
Quote:

JAKARTA - Banjir yang mengepung Jakarta, rupanya membawa berkah tersendiri bagi pemilik bengkel di pinggiran jalan, seperti yang terlihat di Jalan Kemanggisan menuju Flyover Jatibaru, Kamis (17/1/2013).
Bengkel-bengkel di sekitaran kawasan tersebut dibanjiri pengendara yang ingin memperbaiki kendaraannya. Kebanyakan para konsumennya, pengendara motor yang nekat melintasi banjir di kawasan Slipi dan Tanah Abang. Namun saat motor kembali dinyalakan, mereka mengalami kesulitan.
"Rata-rata motornya tidak bisa menyala karena melintas banjir, businya basah," kata seorang Iqbal, pekerja bengkel di badan jalan menuju Flyover Jatibaru.
Sementara itu, arus lalu lintas dari arah Kemanggisan menuju Flyover Jatibaru terlihat ramai. Genangan air di sejumlah tempat membuat pengendara terpaksa memutar arah, namun tetap ada yang melaju.
Flyover Jatibaru juga dipenuhi kendaraan. Tidak hanya ingin melintas, tetapi warga yang rumahnya kebanjiran mengevakuasi kendaraan ke badan jalan flyover. Air di kawasan tersebut mencapai pinggang orang dewasa, termasuk rel di Stasiun Tanah Abang juga terendam banjir.
[spoiler=tukang ojek][quote]

Jakarta : SEBAGIAN besar masyarakat menganggap banjir merupakan musibah. Namun tidak demikian bagi sebagian warga lain. Banjir justru menjadi rejeki. Seperti yang dialami Farid (36).
Lelaki yang sehari-harinya beraktivitas sebagai tukang ojek ini mengaku jika banjir datang, penghasilannya bisa meningkat. Jika hari biasa, paling banyak Rp 30 ribu.
"Alhamdulillah adanya banjir yang melanda Kampung Makasar, saya dapat rejeki banyak. Biasanya ngojek hanya Rp 30 ribu, sekarang dapat duit Rp 400 ribu," ujar Farid gembira.
Meski tidak menginginkan adanya banjir setiap hari, namun untuk kali ini Farid mengaku bersyukur adanya banjir di Kampung Makasar yang terjadi sejak Jumat malam hingga Sabtu siang.
"Saya juga sedih melihat tetangga kebanjiran, namun karena kerjaan saya ngojek dan ada rejeki, saya bersyukur saja. Bukan berarti saya menginginkan ada banjir tiap hari. Tapi kalau bisa berpenghasilan Rp 400 ribu setiap hari, tentu bersyukur dong," papar Farid yang biasa mangkal di sekitar Halim ini[/quote][url=http://www.indonesiarayanews.com/news/perkotaan/11-25-2012-16-23/banjir-berkah-buat-tukang-ojek]sumber
LANJUT POST #3
Diubah oleh Patangan 22-01-2013 07:32
0
3K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan