Sikap Ayah Pengaruhi Ambisi Anak Perempuannya




Ada hubungan erat antara sikap ayah dengan cara bersikap anak perempuan.

Ayah yang bersikap setara dan tidak membedakan jenis kelamin anak-anaknya dalam hal pembagian tugas rumahan akan membentuk anak perempuan yang berkarakter ambisius, demikian dilaporkan situs sains Livescience, Senin (21/1).

Beberapa waktu lalu sempat tersiar kabar peneitian yang mengatakan, sikap ayah lebih berpengaruh terhadap kepribadian anak. Dikatakan, ketangguhan dan ketetapan hati seorang anak erat kaitannya dengan gaya asuh ayah. Terkini, penelitian menunjukkan, kondisi mental seorang ayah akan memengaruhi tingkah laku anak.

Studi ini berfokus pada sikap ayah terhadap jenis kelamin dan pengaruhnya pada tingkah laku anak perempuannya. Lebih dari itu, sikap ayah bahkan bisa memengaruhi pemilihan jenis permainan yang mau dimainkan anak.

"Ayah yang dalam bersikap tidak membedakan jenis kelamin anaknya cenderung memiliki anak yang tak masalah bermain dengan mainan apa pun, misalnya menggunakn figurin Transformers sebagai pengganti boneka Barbie," kata salah satu peneliti, Toni Schmader, psikolog di University of British Columbia, Kanada.

Studi ini melibatkan 363 anak lelaki dan perempuan yang ditemani orangtuanya. Semua partisipan studi diminta menjawab kuesioner tentang stereotip gender dan sikap. Para orangtua pun diminta menceritakan tentang pembagian pekerjaan rumahan yang diterapkan di rumah.

Ditemukan para peneliti, perempuan cenderung menangani tugas rumahan lebih banyak ketimbang lelaki, walau sebagian dari perempuan ini punya pekerjaan lain di luar rumah. Meski persepsi peran gender seorang ibu berperan dalam pembentukan sikap anak-anak terhadap beragam stereotip, tetapi ayahlah yang paling memengaruhi sikap anak perempuan di masa depannya.

Ditambahkan Schmader, anak-anak perempuan lebih terpengaruh oleh sikap ayah terhadap persamaan gender karena ayah dilihat sebagai pemegang otoritas tertinggi. Selain itu, anak-anak perempuan juga melihat ayah sebagai teladan. Secara garis besar, seorang anak perempuan akan belajar dari ayahnya mengenai cara bersikap.

"Bukan sebagai teladan untuk menjadi orang yang seperti apa, melainkan teladan dalam mencari pasangan," tambah Schmader.

Studi ini menunjukkan korelasi, bukan sebab-akibat. Menurut Schmader, terbuka pula ruang untuk anak perempuan memengaruhi persepsi ayahnya terhadap peran gender.


Sumber : http://www.beritasatu.com/perempuan/...empuannya.html