SURYA Online, JAKARTA- Santer beredar kabar kolaborasi Surya Paloh dan Hary Tanoe bakal "bercerai" di kala Partai NasiDem baru saja lolos verifikasi dan menjadi peserta Pemilu untuk pertama kalinya.

Kabar mundurnya, pengusaha sukses "MNC Grup" ini dari Partai berjargo "Restorasi" pun menyeruak ke publik. Bagaimana prospek politik partai yang bernomor urut satu ini?

Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB), Muhammad Qodari dalam wawancaranya dengan Tribunnews.com memaparkan peta politik NasDem pada Pemilu 2014.

Menurut Qodari, memang Surya Paloh adalah "bidan" dari kelahiran Nasdem. Namun NasDem tak bisa besar seperti sekarang tanpa Hary. Karena Hary memang ikut membesarkan NasDem sejauh ini.

"Terutama lewat ekspose di jaringan TV miliknya (MNC Grup, yakni RCTI, MNC grup, Global TV dan lainnya-red)," ungkap Qodari kepada Tribunnews.com, di Jakarta, Senin (21/1/2013).

Masih menurut Direktur IB, Kalau Hary mundur, maka dampaknya ekspose Nasdem bisa menurun.

"Potensi suara Nasdem juga bisa ikut turun. Itu risiko Nasdem jika Hary Tanoe mundur," analisanya.

Lebih lanjut menurutnya, memang akan terjadi benturan jika Hary Tanoe tidak menghendaki Surya Paloh jadi Ketum Nasdem.

http://surabaya.tribunnews.com/2013/....HU7VuzG7.dpbs