Karena perintah Allah membolehkan

Allah mengetahui ciri segala ciptaan-Nya, salah satunya makhluk wanita ini. Wanita lebih mudah hatinya untuk menerima dan fisiknya pun lemah lembut, tidak seperti pria yang condong lebih keras.

Allah mengetahui kuantitas / jumlah yang akan diciptakan-Nya,
pada kenyataannya bahwa bumi ini diisi lebih banyak wanita daripada pria

Jika poliandri atau bersuami lebih dari satu itu diperbolehkan,
bisakah dibayangkan ketika memiliki buah hati (anak),
kemudian kita tanya kepada anak itu dengan pertanyaan
"ANAK SIAPAKAH KAMU?", maka jawaban apa yang diberikan oleh ibu ataupun si anak tersebut???
tentunya anak / ibu itu akan kebingungan.
seandainya anak itu bilang "saya anak ayah A", tapi pada kenyataannya ayah B / C / D adalah juga suami dari sang ibu dan mereka ikut bercampur dengan sang ibu. demikian berikutnya, si Ayah akan saling bermusuhan bahkan berkelahi ketika anaknya mengklaim atau diklaim dari pihak ayah yang lain. Kekacauannya mantap bukan....?

Sedangkan kasus poligami lalu memiliki anak, dan kemudian si anak ditanya oleh kita / tetangganya dengan pertanyaan
"ANAK SIAPAKAH KAMU?",
maka jawaban anak / ibu / bapak sang anak itu sudah pasti jelas...
Saya anak dari ibu A atau ibu B atau ibu C bahkan atau ibu D dengan ayah saya yang itu (menunjuk pada satu ayah).

Kalau pernyataan ada yang bantah dengan bilang "Kan kalau Poliandri bisa di test DNA gan?", ane jawab tes DNA itu biayanya berapa... sedangkan orang yang gak mampu untuk biaya makan aja susah apalagi buat biaya test DNA, lagipula repot sekali bukan setiap jiwa yang lahir harus di tes DNA dan belum tentu akurat... dan bagaimana pula dengan pembagian warisannya nanti???

Ditanya lagi deh "kalau miskin kenapa beristri dua, tiga atau empat?". Ane jawab lagi "maka dari itu kita kaji lagi kepada Al-Qur'an" yang dimana ayat menjelaskan:

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat zalim" (An-Nisa : 3).

"Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung". (An-Nisa : 129).

Eeeh masih ada yang tanya lagi "kenapa nabi Muhammad itu beristri lebih dari empat?" ane jawab "tidak ada hadits dari nabi untuk menyuruh beristri lebih dari satu. hal itu adalah pengecualian terhadap umat muslim untuk beristri lebih dari empat yang ada adalah sabda nabi ketika Ali bin abi Thalib hendak memadu istrinya yaitu Fatimah (putri nabi Muhammad) yang artinya :

“Beberapa keluarga Bani Hasyim bin al-Mughirah meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi tidak akan mengizinkan. Sungguh tidak aku izinkan, kecuali Ali bin Abi Thalib menceraikan putriku, kupersilakan mengawini putri mereka. Ketahuilah, putriku itu bagian dariku; apa yang mengganggu perasaannya adalah menggangguku juga, apa yang menyakiti hatinya adalah menyakiti hatiku juga.” (Jâmi’ al-Ushûl, juz XII, 162, nomor hadis: 9026).

hadits diatas mengandung makna bahwa Sikap Rasulullah MEMANG adalah sikap yang sangat manusiawi dari seorang ayah yang sangat mencintai anaknya. Seorang ayah yang mencintai anak-anaknya tentu tidak akan berdiam diri jika anaknya akan diperlakukan secara sewenang-wenang apalagi sampai terjadi Kekerasan di rumah tangganya. Jadi nabi Muhammad itu tahu bahwa perasaan wanita yang dimadu itu bagaimana apalagi fatimah adalah putrinya sendiri. Yang perlu diingat satu hal :

'RASULULLAH MUHAMMAD SHALLALAHU ALAIHI WA SALLAM ITU MANUSIA MULIA DAN PILIHAN SEBAGAI NABI AKHIR ZAMAN'