- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[VIDEO]Sedikit sharing - Penyebab Jakarta Banjir dan diskusi solusi


TS
Sutinem
[VIDEO]Sedikit sharing - Penyebab Jakarta Banjir dan diskusi solusi
Penyebab
[YOUTUBE]
Published on Jan 16, 2013
Ini Penyebab Jakarta Dikepung Banjir Versi BMKG
Rabu, 16 Januari 2013
JAKARTA- Sejak Selasa, 15 Januari malam hingga Rabu, 16 Januari, sejumlah wilayah di Ibu Kota Jakarta terendam banjir. Apa penyebab banjir di Jakarta?
Menurut Kepala Pusat Meteorologi Publik, Mulyono Prabowo, banjir yang menyebabkan beberapa jalan di Jakarta terputus disebabkan curah hujan di wilayah Bogor, Jawa Barat, pada Selasa kemarin yang mencapai 100 milimeter.
"Hujan kemarin selama satu hari mencapai 100 milimeter. Ini dapat meningkat 300-400 milimeter selama sebulan," kata Prabowo, di Kantor BMKG, Jalan Angkasa 1 No. 2, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2013).
Selain hujan dengan intesitas tinggi, sambung dia, banjir di Jakarta juga dipengaruhi siklus pasang-surut air laut. Prabowo mengatakan, pada pertengahan bulan hingga akhir bulan Januari sedang terjadi air pasang. "Kami menduga air hujan dari daerah hulu yang melalui sungai di Jakarta tertahan masuk ke laut karena air pasang," tuturnya.
Prabowo menjelaskan, selain dua faktor utama tersebut, masih ada beberapa faktor yang menyebabkan wilayah Jakarta terendam banjir yakni penyimpangan tata ruang kota, tersumbatnya air sungai dan sistem drainase yang buruk.
Lebih lanjut, dia menuturkan periode musim penghujan yang terjadi pada November 2012 hingga Maret 2013, memang puncaknya terjadi pada Januari sampai Februari. "Peluang terjadinya curah hujan dengan intesitas tinggi dapat terjadi pada renang waktu antara pertengahan Bulan Januari hingga pertengahan Bulan Februari," imbuhnya.
http://jakarta.okezone.com/read/2013...jir-versi-bmkg
DISKUSI
[YOUTUBE]http://www.youtube.com/watch?v[/youtube]
Published on Jan 17, 2013
Jangan Biarkan Jakarta Merana
BANJIR besar kembali menyergap Jakarta. Sebanyak 50 kelurahan di ibu kota negara tergenang, nyaris menyerupai sungai raksasa di tengah kota.
Sekitar 10 ribu jiwa mengungsi. Kemacetan pun terjadi di mana-mana, menjadikan jalanan Jakarta bak kampung deret berisi kendaraan bermotor.
Banjir besar kali ini bukanlah peristiwa baru. Bahkan, dalam dua dekade terakhir sudah empat kali peristiwa itu melanda Jakarta. Itu sekaligus menandakan berbagai upaya membebaskan Ibu Kota dari banjir belum menuai hasil signifikan.
Hal itu juga kian menegaskan upaya membangun daya dukung Jakarta sebagai ibu kota negara kalah cepat daripada daya rusak yang terjadi. Amat mungkin itu terjadi karena proses memperbaiki Ibu Kota selama ini lebih banyak dilakukan secara tambal sulam.
Pencegahan banjir memang dilakukan, tapi hanya berupa langkah-langkah kecil. Langkah itu, misalnya, mengeruk kali sesekali dan membuat gorong-gorong ala kadarnya.
Kalaupun ada upaya besar, baru berupa penuntasan Kanal Banjir Timur. Langkah besar lainnya ialah normalisasi Ciliwung.
Gagasan besar teranyar untuk mengatasi banjir Jakarta mengemuka ketika Gubernur DKI Joko Widodo menghidupkan kembali konsep pembangunan multipurpose deep tunnel (MPDT) atau gorong-gorong. Langkah itu amat patut didukung.
Apalagi, konsep MPDT Jakarta yang digagas itu direncanakan memiliki multifungsi. Deep tunnel yang bakal dibangun nanti memiliki lima fungsi sekaligus, yakni mengatasi kemacetan, banjir, limbah, menyuplai air baku, serta saluran pipa utilitas untuk serat optik dan kabel listrik. Jika jadi, itu bakal menjadi deep tunnel multifungsi pertama di dunia.
Namun, bukan mustahil upaya besar itu kandas hanya karena kecurigaan politik. Langkah Jokowi yang selama ini dikenal sangat merakyat bukan tidak mungkin memicu kecemburuan politik.
Apalagi, Jokowi bukan berasal dari partai berkuasa. PDIP yang mengusungnya sebagai gubernur bahkan dikenal sebagai partai oposisi.
Namun, demi membuat Jakarta yang lebih bermartabat, mestinya ego sektoral harus dibuang jauh-jauh. Ibu kota negara dengan segala kompleksitasnya jelas tidak memadai hanya dibereskan oleh Pemerintah Provinsi DKI.
Dibutuhkan dukungan penuh dari pemerintah pusat untuk membenahi Jakarta, siapa pun gubernurnya. Salah satu bentuknya ialah mendukung berbagai ide dan terobosan yang memang dimaksudkan untuk memperbaiki Jakarta.
Sudah lama Ibu Kota dibiarkan merana, bahkan makin rusak, nyaris tanpa peran pusat secara memadai. Ide megapolitan, misalnya, hingga kini masih bertepuk sebelah tangan. Ibu Kota sangat membutuhkan perubahan besar-besaran. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dan keterlibatan besar-besaran pula dari pemerintah pusat, juga rakyat.
Untuk jangka panjang, ada baiknya ide pemindahan ibu kota negara dihidupkan lagi.
Jakarta sudah teramat sesak napas untuk menanggung beban sebagai ibu kota negara.
Jangan biarkan Jakarta terhuyung lalu jatuh pelan-pelan. Bagaimanapun ia masih ibu kota negara.
http://www.metrotvnews.com/videoprog...karta-Merana-/
Credit to penguasaha
[YOUTUBE]

Published on Jan 16, 2013
Ini Penyebab Jakarta Dikepung Banjir Versi BMKG
Rabu, 16 Januari 2013
JAKARTA- Sejak Selasa, 15 Januari malam hingga Rabu, 16 Januari, sejumlah wilayah di Ibu Kota Jakarta terendam banjir. Apa penyebab banjir di Jakarta?
Menurut Kepala Pusat Meteorologi Publik, Mulyono Prabowo, banjir yang menyebabkan beberapa jalan di Jakarta terputus disebabkan curah hujan di wilayah Bogor, Jawa Barat, pada Selasa kemarin yang mencapai 100 milimeter.
"Hujan kemarin selama satu hari mencapai 100 milimeter. Ini dapat meningkat 300-400 milimeter selama sebulan," kata Prabowo, di Kantor BMKG, Jalan Angkasa 1 No. 2, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2013).
Selain hujan dengan intesitas tinggi, sambung dia, banjir di Jakarta juga dipengaruhi siklus pasang-surut air laut. Prabowo mengatakan, pada pertengahan bulan hingga akhir bulan Januari sedang terjadi air pasang. "Kami menduga air hujan dari daerah hulu yang melalui sungai di Jakarta tertahan masuk ke laut karena air pasang," tuturnya.
Prabowo menjelaskan, selain dua faktor utama tersebut, masih ada beberapa faktor yang menyebabkan wilayah Jakarta terendam banjir yakni penyimpangan tata ruang kota, tersumbatnya air sungai dan sistem drainase yang buruk.
Lebih lanjut, dia menuturkan periode musim penghujan yang terjadi pada November 2012 hingga Maret 2013, memang puncaknya terjadi pada Januari sampai Februari. "Peluang terjadinya curah hujan dengan intesitas tinggi dapat terjadi pada renang waktu antara pertengahan Bulan Januari hingga pertengahan Bulan Februari," imbuhnya.
http://jakarta.okezone.com/read/2013...jir-versi-bmkg
DISKUSI
[YOUTUBE]http://www.youtube.com/watch?v[/youtube]

Published on Jan 17, 2013
Jangan Biarkan Jakarta Merana
BANJIR besar kembali menyergap Jakarta. Sebanyak 50 kelurahan di ibu kota negara tergenang, nyaris menyerupai sungai raksasa di tengah kota.
Sekitar 10 ribu jiwa mengungsi. Kemacetan pun terjadi di mana-mana, menjadikan jalanan Jakarta bak kampung deret berisi kendaraan bermotor.
Banjir besar kali ini bukanlah peristiwa baru. Bahkan, dalam dua dekade terakhir sudah empat kali peristiwa itu melanda Jakarta. Itu sekaligus menandakan berbagai upaya membebaskan Ibu Kota dari banjir belum menuai hasil signifikan.
Hal itu juga kian menegaskan upaya membangun daya dukung Jakarta sebagai ibu kota negara kalah cepat daripada daya rusak yang terjadi. Amat mungkin itu terjadi karena proses memperbaiki Ibu Kota selama ini lebih banyak dilakukan secara tambal sulam.
Pencegahan banjir memang dilakukan, tapi hanya berupa langkah-langkah kecil. Langkah itu, misalnya, mengeruk kali sesekali dan membuat gorong-gorong ala kadarnya.
Kalaupun ada upaya besar, baru berupa penuntasan Kanal Banjir Timur. Langkah besar lainnya ialah normalisasi Ciliwung.
Gagasan besar teranyar untuk mengatasi banjir Jakarta mengemuka ketika Gubernur DKI Joko Widodo menghidupkan kembali konsep pembangunan multipurpose deep tunnel (MPDT) atau gorong-gorong. Langkah itu amat patut didukung.
Apalagi, konsep MPDT Jakarta yang digagas itu direncanakan memiliki multifungsi. Deep tunnel yang bakal dibangun nanti memiliki lima fungsi sekaligus, yakni mengatasi kemacetan, banjir, limbah, menyuplai air baku, serta saluran pipa utilitas untuk serat optik dan kabel listrik. Jika jadi, itu bakal menjadi deep tunnel multifungsi pertama di dunia.
Namun, bukan mustahil upaya besar itu kandas hanya karena kecurigaan politik. Langkah Jokowi yang selama ini dikenal sangat merakyat bukan tidak mungkin memicu kecemburuan politik.
Apalagi, Jokowi bukan berasal dari partai berkuasa. PDIP yang mengusungnya sebagai gubernur bahkan dikenal sebagai partai oposisi.
Namun, demi membuat Jakarta yang lebih bermartabat, mestinya ego sektoral harus dibuang jauh-jauh. Ibu kota negara dengan segala kompleksitasnya jelas tidak memadai hanya dibereskan oleh Pemerintah Provinsi DKI.
Dibutuhkan dukungan penuh dari pemerintah pusat untuk membenahi Jakarta, siapa pun gubernurnya. Salah satu bentuknya ialah mendukung berbagai ide dan terobosan yang memang dimaksudkan untuk memperbaiki Jakarta.
Sudah lama Ibu Kota dibiarkan merana, bahkan makin rusak, nyaris tanpa peran pusat secara memadai. Ide megapolitan, misalnya, hingga kini masih bertepuk sebelah tangan. Ibu Kota sangat membutuhkan perubahan besar-besaran. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dan keterlibatan besar-besaran pula dari pemerintah pusat, juga rakyat.
Untuk jangka panjang, ada baiknya ide pemindahan ibu kota negara dihidupkan lagi.
Jakarta sudah teramat sesak napas untuk menanggung beban sebagai ibu kota negara.
Jangan biarkan Jakarta terhuyung lalu jatuh pelan-pelan. Bagaimanapun ia masih ibu kota negara.
http://www.metrotvnews.com/videoprog...karta-Merana-/
Credit to penguasaha
0
5.2K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan