Kaskus

News

zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Pemkot Singkawang Sekolahkan Petani ke Taiwan
Singkawang – Mendongkrak tingkat kesejahteraan para petani, Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang akan mengembangkan sistem pertanian organik. Tetapi hal ini dilaksanakan secara bertahap dan memerlukan dukungan instansi terkait.

“Beberapa telah ditempuh untuk mengembangkan sistem pertanian organik itu, di antaranya dengan membuat green house dan menyekolahkan petani ke Taiwan,” kata Agus Priyatno, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Singkawang, kepada wartawan, Selasa (8/1).

Agus menjelaskan, mengembangkan pertanian organik itu perlu dipersiapkan terlebih dahulu infrastruktur pendukungnya. Tentunya tidak bisa tanpa adanya dukungan dan kerja sama dengan instansi lainnya.

Apabila infrastrukturnya telah tersedia, tambah dia, tentunya dibutuhkan sumber daya yang memadai. Oleh karenanya Pemkot Singkawang menyekolahkan petani ke Taiwan. “Agar petani bisa merekayasa tanaman yang tumbuh di dataran tinggi misalnya, bisa ditanam di lahan Singkawang,” jelas Agus.

Dia mengungkapkan, luas areal pertanian di Kota Singkawang mencapai sekitar 33 ribu hektare. “Pada intinya, pengembangan pertanian organik di areal kita yang luas itu untuk membangun petani sayur di Singkawang. Dengan harapan sayur menjadi unggulan ke depannya,” kata Agus.

Pertanian organik itu nantinya, jelas Agus, tidak menggunakan bahan kimia. Kondisi tersebut tentunya berbeda bila pada tanaman yang bukan organik yang masih menggunakan pupuk kimia. “Hal ini juga sejalan dengan petani Singkawang yang sejak saat ini sudah tidak menggunakan bahan kimia, kita tinggal meningkatkannya,” ujarnya.

Terkait sentral sayur di Kota Singkawang, tidak hanya di Kelurahan Roban, tetapi sudah tersebar di beberapa kawasan lainnya, misalnya di Sejangkung. “Memang kesempatan belajar ke Taiwan itu baru petani dari Roban,” ungkap Agus.

Sebelumnya, Wakil Walikota Singkawang H Abdul Mutalib SE ME mengatakan Pemkot Singkawang memang mendorong agar tanaman sayur menjadi tanaman unggulan di tingkat provinsi dan nasional.

“Kalau di Singkawang, memang petani sayur lebih unggul dibandingkan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sekarang ini banyak di antara mereka yang sudah bisa membeli kendaraan roda empat untuk membawa sayur, tentunya dengan kondisi kesejahteraan seperti ini, Pemkot akan men-support bagaimana memajukan sayur di Singkawang,” kata Abdul Mutalib.

Dalam mengembangkan sayur ini agar menjadi tanaman unggulan, kata Haji Dol–sapaan Abdul Mutalib–memang dihadapkan pada permasalahan yang tidak gampang diatasi. Di antaranya terkadang harga jualnya merosot tajam, sehingga membuat petani sayur kesulitan.

Tetapi, tambah dia, permasalahan tersebut dapat dihindari dengan kekompakan para petani sayur sendiri. “Kekompakan dari pedagang sayur memang diperlukan untuk mengatasi jatuhnya harga sayur, atau bisa saja ke depannya petani menjual hasil pertaniannya ke luar daerah, jika di Singkawang harganya turun,” kata Haji Dol.

Dia mengingatkan kepada petani sayur untuk tidak “latah”. Artinya jika ada petani yang berhasil menanam sawi, lalu juga ikut-ikutan menanam sawi. “Lebih baik mencoba jenis tanaman sayur lainnya,” saran Haji Dol. (dik)

http://www.equator-news.com/pro-ekbi...tani-ke-taiwan

mantap emoticon-Big Grin
0
1.1K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan