pertanyaan mainstream saat ini "setuju kah anda indonesia pindah ibukota?", ternyata Soekarno sudah memimpikan Indonesia untuk pindah di palangkaraya.berikut ini artikel tentang soekarno memimpikan ibukota pindah ke palangkaraya :
Spoiler for story:
MERDEKA.COM,
Jakarta sebagai ibu kota negara kini sudah tidak ideal lagi. Kota ini menyimpan segudang masalah. Mulai dari kemacetan akut, kepadatan penduduk, pembangunan tak terencana hingga banjir yang selalu mengintai jika musim hujan datang.
Presiden Soekarno pada tahun 1950-an sudah meramalkan Jakarta akan tumbuh tak terkendali. Soekarno dulu punya mimpi memindahkan ibu kota Republik Indonesia dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Mengapa Palangkaraya? Ada beberapa pertimbangan Soekarno. Pertama Kalimantan adalah pulau terbesar di Indonesia dan letaknya di tengah-tengah gugus pulau Indonesia. Kedua menghilangkan sentralistik Jawa.
Selain itu, pembangunan di Jakarta dan Jawa adalah konsep peninggalan Belanda. Soekarno ingin membangun sebuah ibu kota dengan konsepnya sendiri. Bukan peninggalan penjajah, tapi sesuatu yang orisinil.
"Jadikanlah Kota Palangkaraya sebagai modal dan model," ujar Soekarno saat pertama kali menancapkan tonggak pembangunan kota ini 17 Juli 1957.
Satu hal lagi, seperti Jakarta yang punya Ciliwung, Palangkaraya juga punya punya sungai Kahayan. Soekarno ingin memadukan konsep transportasi sungai dan jalan raya, seperti di negara-negara lain.
Soekarno juga ingin Kahayan secantik sungai-sungai di Eropa. Di mana warga dapat bersantai dan menikmati keindahan kota yang dialiri sungai.
"Janganlah membangun bangunan di sepanjang tepi Sungai Kahayan. Lahan di sepanjang tepi sungai tersebut, hendaknya diperuntukkan bagi taman sehingga pada malam yang terlihat hanyalah kerlap-kerlip lampu indah pada saat orang melewati sungai tersebut," kata Soekarno.
Untuk mewujudkan ide itu Soekarno bekerjasama dengan Uni Soviet. Para insinyur dari Rusia pun didatangkan untuk membangun jalan raya di lahan gambut. Pembangunan ini berjalan dengan baik.
Tapi seiiring dengan terpuruknya perekonomian Indonesia di awal 60an, pembangunan Palangkaraya terhambat. Puncaknya pasca 1965, Soekarno dilengserkan. Soeharto tak ingin melanjutkan rencana pemindahan ibukota ke Kalimantan. Jawa kembali jadi sentral semua segi kehidupan.
Kini Jakarta makin semrawut, sementara pembangunan di Palangkaraya berjalan lambat. Hampir tak ada tanda kota ini pernah akan menjadi ibukota RI yang megah.
Hanya sebuah monumen berdiri menjadi pengingat Soekarno pernah punya mimpi besar memindahkan ibukota ke Palangkaraya.
Sumber: Merdeka.com
tetapi..
Jusuf Kalla mengangkat suaranya untuk kontra terhadap mimpi Soekarno, berikut artikelnya :
Spoiler for JK:
MERDEKA.COM,
Setiap kali banjir datang melanda DKI Jakarta, wacana pemindahan ibu kota pun selalu jadi perbincangan hangat di kalangan elit politik maupun masyarakat pada umumnya.
Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla berpendapat pemindahan ibu kota bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi kebanjiran yang hampir tiap tahun datang menyapa warga Jakarta.
"Tidak ada gunanya pindah kalau Jakarta nya tetap banjir dan kumuh," kata JK dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jumat (18/1).
Menurutnya, perbaikan Jakarta secara berkala akan lebih tepat ketimbang harus memindahkan ibu kota.
"Prioritaskan perbaiki Jakarta, banjirnya diselesaikan, kumuhnya, dan macetnya diselesaikan," ujarnya.
Ketua PMI ini juga menilai, akan ada hambatan lain jika ibu kota negara tetap dipaksakan pindah.
"Kalau pindah itu ke mana dan kalau cuma kantor yang pindah itu gampang tapi orangnya gimana," pungkasnya.
Sumber: Merdeka.com
pertanyaannya,
bagaimana dengan anda? apakah menginginkan pemindahan Ibukota? atau TIDAK?