- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Depresi, Seorang Polisi Tembak Kepala Sendiri


TS
BERlSlK
Depresi, Seorang Polisi Tembak Kepala Sendiri
Quote:
MAGELANG, KOMPAS.com - Aiptu Joko Subandi (48), seorang anggota Satuan Dalmas Polres Kota Magelang, Jawa Tengah, tewas mengenaskan. Joko diduga depresi dan lalu menembakkan pistol ke lehernya sendiri hingga menembus kepala.
Peristiwa itu terjadi di rumah Alm Marto Prayitno Dusun Jurip Desa Ngasem Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang pada Kamis (17/1/2013) kemarin sekitar pukul 18.00 WIB.
Hari Ageng (22), salah seorang saksi, menceritakan, saat itu dirinya sedang menonton televisi di rumah tersebut, tiba-tiba korban datang sambil berkata "mah lihat". Menurut Hari, korban kemudian mengajak berjabat tangan dirinya.
Setelah itu, ia masuk ke dapur untuk membuatkan minuman untuk korban. Tidak lama tiba-tiba terdengar letusan senjata api sebanyak dua kali. "Saya mendengar letusan itu dua kali, saya langsung keluar dan ternyata Joko sudah terkapar," kata Hari.
Tidak lama kemudian, petugas kepolisian langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi mengamankan sebuah pistol jenis revolver dan dua selongsong peluru.
Wakil Kepala Polres Magelang Kota, Kompol Budiharto mengatakan, kasus dugaan bunuh diri adalah wewenang pihak Polres Magelang karena kejadian berada di wilayah Kabupaten Magelang. Namun, pihaknya tetap akan ikut meyelidiki karena korban adalah anggotanya.
Hingga saat ini pihaknya belum mengetahui motif kasus dugaan bunuh diri anggotanya itu. "Kami masih menyelidiki dan mendalami kasus ini," tandas Budiharto.
Sedangkan korban kini sudah berada di rumah duka di Desa Kalimalang, Kecamatan Metroyudan, Kabupaten Magelang untuk disemayamkan.
K O M P A S
Anggota Polres Kota Magelang Aiptu Joko Subandi (48) yang nekat bunuh diri dengan menembak kepala sendiri diduga karena depresi. Dugaan penyebab depresi karena ada masalah keluarga dengan istri pertamanya. Menurut keterangan warga, hubungan Joko Subandi dengan istrinya Tinjung (43) dalam kondisi tidak harmonis.
"Kalau nyuci saja itu nyuci sendiri dan masak masak sendiri. Jadi kan kelihatan kalau hubungannya tidak harmonis," kata salah seorang perangkat dusun Waldi saat ditemui merdeka.com disekitar rumah duka, Rabu (17/1).
Dalam kesehariannya, Joko Subandi dengan warga di sekitar rumahnya di Dusun Kalimalang, Desa Kalimalang RT.07/RW II, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dikenal sebagai sosok yang tertutup dan pendiam. "Pak Joko kalau di kampung memang sering bergaul dengan warga. Tapi orangnya tertutup. Tetapi dia punya temperamen yang sangat keras," ungkapnya.
Sikap temperamental muncul setelah Joko mengidap penyakit darah tinggi. Bahkan ia sempat dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang karena mengidap penyakit tersebut.
Joko Subandi meninggalkan dua anak dari hasil perkimpoiannya dengan Tidung. Keduanya bernama Ipam yang masih duduk di bangku kuliah semester II dan Yusril masih sekolah SLTP kelas II.
"Kalau Bu Tinjung profesinya guru SD mengajar di salah satu sekolah di Kota Magelang. Bu Tinjung itu masih mempunyai hubungan saudara dengan petenis nasional Yayuk Basuki. Kalau tidak salah saudara sepupu. Soalnya sempat pergi ke Yogyakarta diajak Yayuk Basuki makan malam bersama," ujarnya.
Joko Subandi merupakan anak terakhir dari empat bersaudara. Kakak pertamanya adalah Rusni berprofesi seorang guru, Rino seorang polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi dinas di Polres Purwokerto kemudian Risman yang sudah meninggal.
Sebelum Joko dipindah dari Polwil Kedu ke Satnarkoba Reskrim Polres Kota Magelang, kabarnya Joko Subandi sempat berhasil mempunyai empat rumah dan tanah. Namun, seteah dipindah di Satuan Dalmas Polres Kota Magelang hubungan dengan istri mulai tidak harmonis.
Peristiwa itu terjadi di rumah Alm Marto Prayitno Dusun Jurip Desa Ngasem Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang pada Kamis (17/1/2013) kemarin sekitar pukul 18.00 WIB.
Hari Ageng (22), salah seorang saksi, menceritakan, saat itu dirinya sedang menonton televisi di rumah tersebut, tiba-tiba korban datang sambil berkata "mah lihat". Menurut Hari, korban kemudian mengajak berjabat tangan dirinya.
Setelah itu, ia masuk ke dapur untuk membuatkan minuman untuk korban. Tidak lama tiba-tiba terdengar letusan senjata api sebanyak dua kali. "Saya mendengar letusan itu dua kali, saya langsung keluar dan ternyata Joko sudah terkapar," kata Hari.
Tidak lama kemudian, petugas kepolisian langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi mengamankan sebuah pistol jenis revolver dan dua selongsong peluru.
Wakil Kepala Polres Magelang Kota, Kompol Budiharto mengatakan, kasus dugaan bunuh diri adalah wewenang pihak Polres Magelang karena kejadian berada di wilayah Kabupaten Magelang. Namun, pihaknya tetap akan ikut meyelidiki karena korban adalah anggotanya.
Hingga saat ini pihaknya belum mengetahui motif kasus dugaan bunuh diri anggotanya itu. "Kami masih menyelidiki dan mendalami kasus ini," tandas Budiharto.
Sedangkan korban kini sudah berada di rumah duka di Desa Kalimalang, Kecamatan Metroyudan, Kabupaten Magelang untuk disemayamkan.
K O M P A S
Anggota Polres Kota Magelang Aiptu Joko Subandi (48) yang nekat bunuh diri dengan menembak kepala sendiri diduga karena depresi. Dugaan penyebab depresi karena ada masalah keluarga dengan istri pertamanya. Menurut keterangan warga, hubungan Joko Subandi dengan istrinya Tinjung (43) dalam kondisi tidak harmonis.
"Kalau nyuci saja itu nyuci sendiri dan masak masak sendiri. Jadi kan kelihatan kalau hubungannya tidak harmonis," kata salah seorang perangkat dusun Waldi saat ditemui merdeka.com disekitar rumah duka, Rabu (17/1).
Dalam kesehariannya, Joko Subandi dengan warga di sekitar rumahnya di Dusun Kalimalang, Desa Kalimalang RT.07/RW II, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dikenal sebagai sosok yang tertutup dan pendiam. "Pak Joko kalau di kampung memang sering bergaul dengan warga. Tapi orangnya tertutup. Tetapi dia punya temperamen yang sangat keras," ungkapnya.
Sikap temperamental muncul setelah Joko mengidap penyakit darah tinggi. Bahkan ia sempat dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang karena mengidap penyakit tersebut.
Joko Subandi meninggalkan dua anak dari hasil perkimpoiannya dengan Tidung. Keduanya bernama Ipam yang masih duduk di bangku kuliah semester II dan Yusril masih sekolah SLTP kelas II.
"Kalau Bu Tinjung profesinya guru SD mengajar di salah satu sekolah di Kota Magelang. Bu Tinjung itu masih mempunyai hubungan saudara dengan petenis nasional Yayuk Basuki. Kalau tidak salah saudara sepupu. Soalnya sempat pergi ke Yogyakarta diajak Yayuk Basuki makan malam bersama," ujarnya.
Joko Subandi merupakan anak terakhir dari empat bersaudara. Kakak pertamanya adalah Rusni berprofesi seorang guru, Rino seorang polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi dinas di Polres Purwokerto kemudian Risman yang sudah meninggal.
Sebelum Joko dipindah dari Polwil Kedu ke Satnarkoba Reskrim Polres Kota Magelang, kabarnya Joko Subandi sempat berhasil mempunyai empat rumah dan tanah. Namun, seteah dipindah di Satuan Dalmas Polres Kota Magelang hubungan dengan istri mulai tidak harmonis.
Diubah oleh BERlSlK 18-01-2013 11:00
0
1.5K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan