jojo1506Avatar border
TS
jojo1506
Pusaka di Museum Prabu Geusan Ulun Dicuci


SUMEDANG, (PRLM).- Semua koleksi benda pusaka yang terbuat dari logam yang disimpan di Museum Prabu Geusan Ulun (MPGU) Yayasan Pangeran Sumedang (YPS), mulai Senin (14/1/13) akan dicuci sesuai tradisi yang dilaksanakan setiap tahun. Pencucian benda pusaka itu akan berlangsung hingga Rabu (23/1/13) nanti, mengingat jumlahnya mencapai ratusan benda pusaka.

“Pencucian benda pusaka tersebut, bertujuan untuk membersihkan dan mensucikan semua benda pusaka peninggalan para raja zaman Kerajaan Sumedang Larang, tepat di bulan Rabiul Awal 1434 H atau bulan Maulud.

Sekaligus juga melestarikan tradisi budaya leluhur yang berlangsung turun temurun. Rencananya, pencucian benda pusaka mau hari ini tepat tanggal 1 Maulud. Namun, berhubung hari ini hari libur sehingga diundur mulai besok tanggal 2 Maulud,” kata Ketua Panitia “Pencucian Benda Pusaka” yang juga Ketua MPGU YPS, R. Achmad Wiriaatmadja ketika ditemui di ruang kerjanya, Minggu (13/1/13).

Menurut dia, ratusan benda pusaka yang akan dicuci, di antaranya berupa keris, pedang, tombak, gamelan dan alat rumah tangga yang terbuat dari kuningan. Benda pusaka yang akan dicuci hari pertama, Senin (14/1/13), yakni tujuh benda pusaka peninggalan para raja. Ketujuh benda pusaka itu, antara lain Pedang Ki Mastak peninggalan Prabu Tajimalela, Keris Ki Dukun peninggalan Prabu Gajah Agung, Keris Panunggul Naga peninggalan Prabu Geusan Ulun, Keris Naga Sastra I peninggalan Prabu Panembahan, Keris Naga Sastra II peninggalan Pangeran Kornel dan Keris Curuk Aul I dan II peninggalan Prabu Jaya rudapaksa.

“Ketujuh benda pusaka ini merupakan benda pusaka yang paling utama. Sehingga, dalam pencuciannya ada prosesi khusus yang dilakukan oleh orang-orang tertentu. Seperti halnya orang dalam museum, pengurus yayasan serta para tokoh sumedang lainnya,” kata Achmad.

Prosesi pencucian ketujuh benda pusaka itu, lanjut dia, diawali dengan pengambilan benda pusaka dari tempatnya secara berurutan. Setelah itu, diserahkan kepada petugas khusus untuk dilakukan pencucian disertai doa. Sesuai tradisi turun temurun, ketujuh benda pusaka ini dicuci dengan air kembang tujuh rupa dan air dari tujuh sumber. Setelah dibersihkan, ketujuh benda pusaka itu diberi minyak penghilang karat dan wewangian.

“Prosesi ini merupakan tradisi para leluhur yang berlangsung turun temurun, sehingga sama sekali tidak mengandung unsur kemusrikan. Bahkan kita sengaja mengadakan prosesi pencucian benda pusaka ini sampai tanggal 11 Maulud. Tujuannya, supaya tepat tanggal 12 Maulud kita bisa memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW melalui pengajian,” ujarnya.

Achmad menambahkan, prosesi pencucian ketujuh benda pusaka itu, sama halnya dengan pencucian ratusan benda pusaka lainnya. Acara pencucian benda pusaka itu, terbuka untuk umum sehingga bisa disaksikan oleh masyarakat luas, termasuk wisatawan. Rencananya, para turis asing pun akan menyaksikan prosesi pencucian ratusan benda pusaka tersebut. “Bahkan bagi masyarakat yang memiliki benda pusaka pribadi, bisa ikut mencucinya bersama-sama di museum, ” tuturnya Sumber /:D/


TS hanya mengharap emoticon-Cendol (S)

Thanks before buat semua kaskuser, momod, mimin
0
4.6K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan