Mayor Infantri Wahyu tak pernah menyangka burung miliknya bakal hilang. Begitu kejadian, security komplek perumahan Padang Hijau, Diski pun sontak kerepotan. Pencuri nekat itu ternyata Aseng (25) dan rekannya, Putra (27).

Oknum TNI yang bertugas sebagai Pasi Pers di Kodam I/BB itu terang saja tak terima burung Murai Batu kesayangannya dicuri bersama sangkarnya, Kamis (10/1). Dengan kesal Mayor Inf Wahyu pun meminta keamanan komplek untuk mencari tau pelakunya.

Tepat, Minggu (13/1) sekira pukul 14.00 Wib, Kabul petugas Satpam bersama rekannya yang berjaga di gerbang perumahan melihat armada taxi Bluebird keluar dari komplek, dengan membawa sangkar burung.

Curiga, 3 Satpam perumahan langsung melakukan pengejaran. Nahas bagi Sugianto yang mencoba menghentikan laju taxi malah terpental ke badan jalan. “Saat di persimpangan Kampung Lalang, aku sempat terjatuh dan terseret karena hendak mencoba membuka pintu depan taxi. Akibatnya celana koyak, dan telapak tangan luka,” ujar Sugianto sambil menunjukkan telapak tangannya yang berdarah, saat dijumpai di Mapolsek Sunggal.

Pengejaran tak sampai disitu. Satpam lainnya yang bermarga Tambunan ikut berang melihat rekannya terjatuh. Tambunan lantas mendahului taxi. Saat itu persisnya di depan Markas Kodam I/BB, Tambunan melihat truk kontainer yang lagi berjalan pelan. Tambunan langsung menghentikan sepeda motornya persis di depan truk. Akibatnya sopir truk langsung menghentikan truknya.

Tambunan pun coba bernegosiasi dengan sopir truk untuk memalangkan truknya hingga menutupi jalan. Beruntung sopir truk setuju dengan aksi penangkapan pelaku pencurian burung bernilai puluhan juta itu.

Tak dapat melintas, sopir taxi yang belakangan diketahui bernama Robi pun berhasil diringkus. Namun sebelumnya, Robi dihajar oleh petugas Satpam komplek.

Puas menghakimi Robi, petugas lantas membawa Robi ke Mapolsek Sunggal. Di kesempatan itu bersama Mayor Inf Wahyu, langsung membuat pengaduan polisi.

Di hadapan polisi, Robi membantah tudingan melakukan pencurian. Menurutnya ia hanya disuruh warga komplek untuk membawakan sarang burung tersebut. “Aku bukan pencuri. Aku cuma diminta membawakan sangkar burung itu keluar komplek oleh Aseng. Dia ngaku mantan satpam komplek. Waktu mau keluar komplek kulihat keretanya masih mengikuti aku dari belakang. Waktu dikejar-kejar, karena aku nggak tahu apa masalahnya aku pilih ngebut aja,” terang Robi.

Aseng yang sesaat kemudian diringkus petugas tak bisa membantah. Pemilik nama asli M. Ali itu mengaku mencuri burung milik Mayor Inf Wahyu, dan telah menjualnya seharga Rp 400 ribu.

Aseng juga membenarkan kalau Robi tidak terlibat dan hanya dipesankan mengantar sangkar burung. “Dia (Robi-red) tak terlibat mencuri burungnya. Saya cuma minta tolong sama dia untuk membawakan sangkar burung dengan imbalan uang Rp 50 ribu. Sebelumnya sangkar itu kami simpan di rumah kosong di areal komplek,” aku Aseng.

Terpisah, Darman selaku pengurus pengemudi taxi bluebird yang ditemui di loby kantor taxi di Jalan Kapten Muslim itu membenarkan kalau Robi pegawai taxi Bluebird. Dan selama bekerja, Robi tidak punya catatan buruk.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Bambang Gunanti Hutabarat saat dikonfirmasi menyebutkan telah menerima laporan korbannya. “Kita telah terima laporan korbannya, dan kini telah telah kita amankan 2 tersangka lainnya yang mencuri burung. Kini keduanya masih kita periksa,” ujar Bambang.(gus/bud)

==============
sumber : http://bit.ly/Urnn2u
==============

burung TNI hilang masuk koran, burung yg ngepos pertamax ga bisa berkicau