Anggota Komisi III DPR Syarifuddin
Suding geram, saat melakukan uji
kepatutan dan kelayakan terhadap
calon hakim agung Ohan
Burhanuddin. Hal ini dikarenakan
Ohan tidak paham soal Undang-
Undang Pencucian Uang.
"Saya lihat wawancara anda dengan
KY, anda tidak tahu tentang pencucian
uang. Saya tanya, undang-undang
berapa itu pencucian uang?" tanya
Suding dengan nada kesal kepada
Ohan saat uji kepatutan dan
kelayakan, di Gedung DPR, Jakarta,
Senin (14/1).
Mendengar pertanyaan itu, Ohan pun
berkilah, pada saat melakukan
wawancara dengan KY dirinya belum
siap.
"Mohon dikoreksi kalau saya salah,
kalau tidak salah Undang-Undang
nomor 10 tahun 2010," jawab dia.
Lalu, Suding pun kembali
mempertanyakan kenapa dalam
makalah wawancara dengan KY,
dirinya menjawab tidak tahu.
"Lalu kenapa di sini tidak tahu?"
tambah Suding.
"Iyapak pada saat itu saya belum
siap," kilah Mantan Wakil Ketua PN
Makassar ini.
Mendengar jawaban itu, Suding pun
semakin kesal dan kembali melempar
pertanyaan kepada Ohan.
"Lalu sekarang anda sudah siap?"
tegas dia.
"Insya Allah, saya coba-coba," jawab
dia gugup.
Suding pun kembali melempar
pertanyaan yang lebih dalam terkait
pencucian uang.
"Apa UU nomor 10 tahun 2010 itu
bisa diterapkan secara sendiri-
sendiri?" tanya dia.
"Bisa, itu predikat lain, sebab nanti
korupsi susah dibuktikan," tutur dia.
Jawaban Ohan pun kembali membuat
politisi Hanura ini kesal dan kecewa,
sehingga menginstruksikan Ohan
untuk kembali memperdalam ilmunya
dalam UU tindak pidana pencucian
uang.
"Pencucian uang baru bisa diterapkan
manalaka tindak pidana korupsi
sudah masuk ke penyidikan, jadi tidak
bisa berdiri sendiri. Makanya bapak
baca dulu," tegas dia.
Sejak pagi tadi Komisi III DPR
menggelar uji kelayakan dan
kepatutan terhadap 6 Calon Hakim
Agung. Ohan Burhanuddin sendiri
mendapat giliran ke 5.
sumber
duh apa jadinya jika ia sudah jadi hakim agung peraturan perundang-undangan gak paham