zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Pasang Pernak-Pernik Imlek Gunakan Feng Shui
Singkawang – Warga etnis non Tionghoa tentunya bertanya-tanya mengapa hingga kini pernak-pernik Imlek 2564 belum kelihatan. Padahal Tahun Baru Cina itu tidak lama lagi, bertepatan 10 Februari 2013. Ternyata pemasangannya juga dengan melihat feng shui.

“Sebenarnya warga Tionghoa sudah menyiapkan pernak-pernik atau aksesori Imlek itu. Hanya untuk memasangnya dilakukan sejak sepuluh hari sebelum Imlek, berarti 1 Februari baru mulai memasangnya. Berdasarkan feng shui juga,” jelas Cong Kian Shin, Ketua Sementara Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kota Singkawang kepada wartawan, kemarin (9/1).

Feng shui merupakan ilmu topografi kuno Tiongkok yang memercayai bagaimana manusia dan surga (astronomi), dan bumi (geografi), hidup dalam harmoni untuk membantu memperbaiki hidup dengan menerima qi positif.

Qi tersebut terdapat di alam sebagai energi yang tidak terlihat. Qi baik disebut juga napas kosmik naga. Jenis qi ini dipercaya sebagai pembawa rezeki dan nasib baik. Tetapi ada pula qi buruk yang disebut Sha Qi, pembawa nasib buruk.

Berdasarkan penghitungan feng shui itulah dilakukan pemasangan pernak-pernik Imlek. “Pernak-pernik atau aksesori Imlek yang dipasang atau dipajang warga Tionghoa itu bermacam-macam dan memiliki makna-makna tersendiri, sesuai kepercayaan yang diwariskan para leluhur,” kata Cong Kian Shin.

Pernak-pernik Imlek itu di antaranya jeruk, terutama jeruk lokam yang berwarna kuning keemasan dan bentuknya menyerupai uang Tiongkok kuno. Sehingga jeruk ini melambangkan kemakmuran.

Selain itu terdapat pula pernak-pernik yang bergambarkan 8 ekor ikan koi berwarna keemasan dan 1 ekor berwarna hitam. Sebutannya Nian Nian You Yu yang maksudnya sepanjang tahun ada kelebihan.

Angka 1 dan 8 jika dilafalkan yi fa berarti terus berkembang. Sedangkan warna keemasan juga melambangkan kehidupan. Sementara warna hitam melambangkan kematian. Hal ini menunjukkan suatu keselarasan hidup.

Terdapat pula gambar kuda berlari berjumlah delapan atau sembilan ekor. Kuda ini merupakan hewan yang kuat, sehingga melambangkan usaha yang kokoh dan terus bergerak. Fa (8) juga bisa diartikan berkembang pesat, sementara sembilan merupakan angka terbesar.

Pernak-pernik Imlek lainnya yang biasa dipajang itu bergambarkan bangau putih atau pohong song (cemara) yang melambangkan umur panjang dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan hidup.

Terdapat pula gambar tiga dewa yakni fu (rezeki, bahagia), lu (jabatan), dan shou (umur panjang). Ketiga dewa ini digambarkan sebagai orang tua yang membawa tongkat dan buah tho yang merupakan buah ajaib agar hidup abadi.

Di samping orang tua, digambarkan rusa (lu) yang mempunyai lafal sama dengan jabatan, lalu kelelawar yang mempunyai lafal fu juga bisa diartikan kemakmuran atau rezeki.

Di antara sekian banyak pernak-pernik atau aksesori Imlek itu, jelas Cong Kian Shin, yang paling spesial tentu saja kue keranjang. Kue ini disajikan khusus pada Imlek. “Kue keranjang ini harus ada, karena itu melambangkan keharmonisan,” katanya.

Ketika masuk tanggal 23 bulan 12, tambah Cong Kian Shin, warga banyak membuat kue bulat berisi cercahan kelapa ataupun kacang hijau, dipersembahkan kepada Dewa Dapur.

“Menurut kepercayaan kita, bahwa di dapur ada dewanya, yang paling tahu segala persoalan selama satu tahun. Apakah anggota keluarga bersikap baik atau buruk, apakah ada perbaikan atau malah mundur dari tahun sebelumnya,” jelas Cong Kian Shin.

Apabila salah seorang anggota keluarga tidak berbakti kepada orang tua misalnya, kata Cong Kian Shin, maka Dewa Dapur akan langsung memperingatkannya, biasanya melalui mimpi. “Kalau perilaku semakin baik, mereka akan mendapatkan limpahan rezeki dan kesehatan,” katanya. (dik)


http://www.equator-news.com/komunita...akan-feng-shui

ternyata ada ilmu dan makna nya emoticon-Big Grin
0
1.9K
9
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan