Kaskus

News

dharimanaAvatar border
TS
dharimana
Financial fair play, guyonan terbaru PSS(h)I(t)
Senin, 14 Januari 2013 - 07:54 wib

MALANG - Setelah Komite Penyelamat
Sepakbola Indonesia (KPSI) terbukti tidak
peduli aturan club deposit sebagai. Langkah untuk melindungi hak pemain di Indonesia Super League (ISL), PSSI justru kebablasan. PSSI mengeluarkan statement soal pemberlakukan financial fair play untuk Indonesian Premier League (IPL).
Bicara Financial Fair Play, saya jadi ingat
klub-klub kaya raya Eropa. Ada
Manchester City, Paris Saint Germain,
Chelsea, atau Real Madrid. Mereka dianggap sebagai klub yang sangat royal dalam membeli sekaligus menggaji pemain hingga sangat mengkhawatirkan karena dianggap tak kompetitif.
Financial Fair Play jelas bertujuan agar
mereka tidak jor-joran dalam menghamburkan uang. Entah mendapat
'wangsit' dari mana, tiba-tiba Ketua Komite Kompetisi Sihar Sitorus lewat rilis PSSI mengeluarkan rencana bakal
memberlakukan aturan itu di IPL musim ini.
Iya, di kompetisi IPL yang musim lalu pailit itu.
Begini bunyinya, "Batasan maksimal
pengeluaran klub adalah Rp12 miliar.
Prosentase pengeluaran dari total Rp 12
miliar tersebut, 60 persennya untuk
pembayaran gaji pemain. Sedangkan 40
persen lainnya untuk operasional.
Sehingga, jika klub tidak ingin gulung tikar harus berpatokan pada peraturan
tersebut."
Saya sungguh gagal paham, statement
Sihar itu saking menghayati sepakbola
Eropa atau benar-benar untuk memajukan klub-klub IPL. Mungkin sebagian besar pecinta bola sepakat Financial Fair Play sudah waktunya ditegakkan di Eropa sana agar klub-klub kaya tidak semakin gelap mata.
Tapi, di Indonesia? Betapa teganya PSSI
bicara kontrol pengeluaran keuangan di
saat klub-klub tengah megap-megap
tercekik hutang dan tidak memiliki uang.
Dengan enteng Sihar menyatakan klub IPL tidak diperbolehkan belanja melebihi Rp12 miliar untuk semusim, tanpa mengukur realita di lapangan.
Statement itu benar-benar menjadi
sindiran yang kejam bagi klub-klub IPL.
Sihar seakan menganggap klub di bawah
PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS)
sudah memiliki modal mewah, sehingga
sudah saatnya dibatasi. Padahal di luar
sana fakta justru sebaliknya.
Jangankan untuk membatasi belanja dan
gaji klub, Lha.. klub saja bingung mencari
duit. Lihat saja Persibo Bojonegoro si
juara Piala Indonesia 2012. Untuk seleksi
pemain saja harus berhutang uang receh
pada Bupati. Untuk kontrak pemain juga
belum ada. Nah, terus apa yang mau
dikontrol jika uang saja tidak punya?
Konsorsium Mitra Bola Indonesia (MBI)
yang memborong saham klub-klub IPL dan Divisi Utama pun belum memberikan dana kepada klub. Saya hampir tak percaya jika yang muncul di otak PSSI adalah Financial Fair Play, bukan pengetatan aturan club deposit. Menurut saya club deposit-lah yang bisa menjamin gaji pemain tak tertunggak.
Setelah klub memiliki deposit yang bagus,
baru diterapkan Financial Fair Play untuk
mengontrol deposit tersebut. Bukan tiba-
tiba bicara muluk soal Financial Fair Play
sedangkan klub-klub masih dalam kondisi
bangkrut. Dalam situasi seperti ini Financial Fair Play tak akan berguna.
Sebab yang paling manjur menangkal
macetnya gaji pemain adalah ketersediaan uang di klub, yang idealnya sudah dipenuhi ketika kompetisi hendak bergulir. PSSI sama saja membodohi publik dengan istilah-istilah mentereng yang nyatanya tak berguna untuk memajukan sepakbola.
Apakah PSSI bisa menunjukkan klub IPL
yang sanggup berbelanja di atas Rp12
miliar? Saya tidak yakin bisa. Kalau pun
bisa paling satu-dua klub saja. Walaupun
sedih, jujur harus diakui IPL adalah
kumpulan klub-klub miskin dan bangkrut,
dengan penyandang dana (konsorsium)
yang mulai merasakan bagaimana pahitnya mengelola klub sepakbola Indonesia.
Jika tidak ada klub yang mampu belanja di atas Rp12 miliar, lantas buat apa bicara Financial Fair Play. Tak ada gunanya. Menurut saya PSSI atau Sihar Sitorus lebih bagus jika diam daripada
mengeluarkan statement yang justru
menyakiti klub-klub yang kini mati-matian bertahan hidup. (Kukuh Setiawan/Koran SI)
(acf)

Ane sebagai pecinta sipakbula prihatin konflik dan sipakbula di negara khayalan ini.
0
1.9K
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan