- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PAN Merasa Akan Menjadi Objek Kampanye Negatif Jelang Pemilu 2014
TS
rh4s4
PAN Merasa Akan Menjadi Objek Kampanye Negatif Jelang Pemilu 2014
Jayapura, - Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto menilai jelang pemilu 2014 akan marak kampanye negatif untuk menjatuhkan nama partai politik. PAN diyakini salah satu parpol yang akan menjadi korban kampanye negatif tersebut.
"PAN jadi korban. Kita sudah lakukan pemetaan terhadap hal ini. Tahun ini sudah terlihat, mana yang bersaing," kata Bima usai menghadiri perayaan Natal bersama PAN di Jayapura, Papua, Minggu (13/1/2013).
Menurut Bima, kampanye negatif ialah kampanye dengan mengangkat kelemahan lawan. Sementara, kampanye hitam adalah kampanye yang tidak memiliki data sehingga menimbulkan fitnah.
"Yang bisa melakukan kampanye negatif adalah partai yang paling lengkap SDM dan infrastrukturnya," jelasnya.
Bima mengatakan salah satu indikator kampanye negatif terjadi dalam sebuah pemilihan umum adalah pemberitaan yang massif dari media massa.
"Ukurannya adalah media massa, bagaimana media massa memberitakan seseorang tokoh, caleg atau partai tertentu. Partai punya resource media, punya potensi untuk lakukan kampanye negatif," paparnya.
Bima menambahkan untuk menganggulangi kampanye negatif, partai politik dan calon pemimpinnnya harus siap ditelanjangi. "Partai politik harus siap ditelanjangi, dibongkar oleh LSM, media. Saya percaya, semua pemimpin, caleg dan partai akan dibuka satu persatu, misalnya masalah korupsi, track record atau rekam jejak capres, caleg dan partai," tutupnya.
sumber;
detik..com
"PAN jadi korban. Kita sudah lakukan pemetaan terhadap hal ini. Tahun ini sudah terlihat, mana yang bersaing," kata Bima usai menghadiri perayaan Natal bersama PAN di Jayapura, Papua, Minggu (13/1/2013).
Menurut Bima, kampanye negatif ialah kampanye dengan mengangkat kelemahan lawan. Sementara, kampanye hitam adalah kampanye yang tidak memiliki data sehingga menimbulkan fitnah.
"Yang bisa melakukan kampanye negatif adalah partai yang paling lengkap SDM dan infrastrukturnya," jelasnya.
Bima mengatakan salah satu indikator kampanye negatif terjadi dalam sebuah pemilihan umum adalah pemberitaan yang massif dari media massa.
"Ukurannya adalah media massa, bagaimana media massa memberitakan seseorang tokoh, caleg atau partai tertentu. Partai punya resource media, punya potensi untuk lakukan kampanye negatif," paparnya.
Bima menambahkan untuk menganggulangi kampanye negatif, partai politik dan calon pemimpinnnya harus siap ditelanjangi. "Partai politik harus siap ditelanjangi, dibongkar oleh LSM, media. Saya percaya, semua pemimpin, caleg dan partai akan dibuka satu persatu, misalnya masalah korupsi, track record atau rekam jejak capres, caleg dan partai," tutupnya.
sumber;
detik..com
0
1K
6
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan