SUKOHARJO- Kematian ribuan itik masih terjadi di wilayah Surakarta, Jawa Tengah. Kini giliran ribuan itik di Sukoharjo mati mendadak, sebelumnya kasus serupa terjadi di Klaten dan Karanganyar.

Itik-itik yang mati massal di Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, tersebut akibat terserang virus H5N1 atau flu burung.

Kanti, salah satu peternak itik di Desa Bugel, mengatakan, ribuan itik tersebut seperti merasakan kesakitan dan membentur-benturkan kepalanya hingga mati. Padahal, itik-itik yang mati mendadak sudah siap jual.

"Kami sudah berusaha mengobatinya dengan berbagai cara, termasuk diberi obat sakit kepala, namun tetap saja tidak tertolong. Semua itik siap jual, rata-rata satu ekor itik seharga Rp50 ribu," ujar Kanti, Jumat (11/1/2013).

Kanti mengaku, telah melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sukoharjo.

Sementara itu, petugas Dispertan Sukoharjo, Ngatmini, mengatakan, hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas menyebutkan penyebab kematian ribuan itik itu akibat terjangkit virus H5N1 atau flu burung.

"Dari pemeriksaan yang kami lakukan, unggas yang sakit terkena virus H5N1. Untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas, kami telah menekankan kepada peternak agar segera memisahkan itik yang masih sehat," ujar Ngatmini.

Ngatmini menambahkan, pihaknya telah melarang para peternak untuk menjual atau mengonsumsi itik yang sakit.

Sementara itik yang mati dikumpulkan dan dimusnahkan dengan cara dibakar. Petugas Dispertan juga menyemprotkan cairan disinfektan di areal perternakan tersebut. 
sumber: http://okz.me/bN6Q