Original Posted By panda lokal►
ane stubuh sih kl indonesia blm mampu make ganja ala belande
selama diterapkan di indonesia..
ibarat konser ST12 lagu melow pun penonton dibawah bisa pada berantem
nyahahahhaha



i belive aceh has one of the best plantation
suman kbetulan yg dipamerin TS ini vesti istimewa.
sedang di aceh biasanya cuman dapet versi alakadarnya
aneh pernah kok pake HS, bunga ky diatas, hydroponik dan
minyak ganja
dari atjeh
hell damn that was awesome

tengah utan, berendem aer panas alami, sekeliling plantation
+ tower GSM jd sambil ngaskus
bayangkeun nikmattttttt

Original Posted By sarah.vandella►klu ilegal d Indo pasti pinter2 semua tuh orang

Original Posted By dmzned►Yup THC ( tetra hydro canabinol )
Zat yg teruji dapat meredam penderita kanker dari efek kemoterapy..
Sayang Indonesia dari dulu sudah bergantung pada Am*rika,,
Coba aja di bayangkan, klo di RI di legal kan,, (paling nggak sekelas kafe kaya di belanda)
Ane yakin itu phill*p m*rris (produsen m*rllboro dan kawan2 nya) di jamin gulung tiker,,
Klo ane pasti milih berenti ngerokok, tapi rajin jajan ke kafe

Original Posted By bemooohaha►

banyak penderita kanker yang juga bisa sembuh dengan memakai ganja sebagai pengobatan gan
sekarang, yang di expose cuma buruknya aja, yang baiknya?
Educate Yourself kalo kata LGN

Original Posted By BigguDikku►nongkrong di teras malam2....
tabur ke papir..
bikin pocong.....
siapin kupi tubruk satu cangkir besar...
roti ma cemilan jangan lupa...
nyalain redemption song......
bakar......
huuuufffffffff...
tinggal nyender di kursi rotan.......
saaaddaaaaaaaaaapppp.........

kenangan pas masih kuliah.....

Original Posted By Volksrod►Share pengalaman sedikit ah gans

Gue pernah singgah di Bulldog (one of the oldest coffeeshops in Amsterdam) pada September 2011 dan nyobain satu strain yang namanya Jack Herrer. Bagi yang belom tau, Jack Herrer ini hybrid (silangan Sativa sama Indica) antara strain Skunk #1, Haze, sama Northern Lights dan banyak dijadiin "parent strain" untuk cloning kebawah lainnya. Dia ini Sativa dominant (lebih dominan Sativa dibanding Indica), baunya manis, rada mint, terus kayak ada aroma pinewood gitu.

"Rasanya kayak apa gan?!"

Gue berani lawan €35 Jack Herrer sana sama satu garis barang lokal sini (rata-rata 600rb-an) and you know what? Efeknya jauh banget. Segaris ngerokok bahan lokal dibanding 2 sampe 3 bud Jack Herrer yang udah di grind juga gue jauh lebih prefer ini. Efeknya strong body high banget, dan ini yang bikin gue sempet keliru kalo ngira ini Indica dominant yang ternyata bukan. Di tenggorokan juga gak panas, gak bikin mulut sepet (yeah been there done that T_T).

Someday gue pengen banget, bahan lokal kita dibudidayakan dengan maksimal. Pake vitamin bagus, fertilizer grade wahid biar budnya super potent & sticky sehingga rasanya jempolan. Terus nanti masuk ke menu menu coffeeshop sana, entah itu 'Aceh Kush' atau 'Aceh Haze'...pokoknya gue bakal sabar banget deh nungguin itu semua terealisasi. Ayolah pemerintah, marijuana isn't that bad. Masih banyak orang mati gara-gara premanisme, alkohol, nikotin, putaw, ubas, dll tapi kenapa ganja dipandang sebelah mata banget sih kayaknya? :-)

#educateyourself

Original Posted By lihatkesini►damn.. jadi inget th 2005 awal silam..

bertahun-tahun mendambakan bisa menginjakkan kaki di serambi mekah, akhirnya kesampaian, walau judulnya jadi relawan bencana..

setelah seharian urus distribusi logistik, kadang ikut bantu kerja angkut-angkut bantuan, gali sumur, bikin mck, diriin tenda tambahan, dsb.. begitu sore datang, sehabis siapin makan malam buat puluhan orang, dan sehabis sholat isya, kopi se-panci udah di seduh, 6-7 bangku plastik udah dijejer di depan tenda, ditambah tiker buat yg mau nimbrung sambil tiduran.. mulailah satu per satu orang datang ke depan tenda gw.. dari tent*ra, brim*b, dokter, pak haji, pemuda lokal, sampe mantan lurah gam.. semua pegang lintingan satu-satu..,

sambil nyeruput kopi dikit-dikit, kita duduk, ngobrol, kadang tertawa & becanda, kadang bahas keluarga, kadang bahas negara, gak sedikit yg bahas kejadian waktu detik-detik tsunami.. tapi semua merasa satu saudara saat malam-malam itu..

ah..

Original Posted By pajak.net►Dulu harga ganja per paketnya cuma lima ribu rupiah, bukan harga yang mahal,cukup terjangkau dengan uang saku anak sekolah menengah.


Menurut sejarah canabis itu bukan tumbuhan baru, manusia sudah sejak jaman dahulu hidup berdampingan dengan alam, bersampingan dengan species yang kita kenal dengan sebutan ganja ini.


Siapa yang paling senang dengan aturan larangan peredaran mariyuana? Yup.. Para pedagang dong, barang yang dia miliki pasti harganya semakin mahal. Kalau kita kembali kejaman dahulu dimana mariyuana masih tumbuh liar di halaman dan ladang di sekitar kita, apakah harganya akan semahal sekarang? Di coffeshop amsterdam dijual 5euro per linting, itupun di mix tembakau.


Perputaran uang penjualan marry ini cukup banyak nol nya dan sanggup membeli banyak senjata,cukup membuat sebuah negara berdaulat ketar ketir, itulah sebabnya kita merindukan masa dimana masih terjadi konflik GAM di aceh, harga mariyuana di jakarta pada waktu itu cukup terjangkau dengan uang saku seorang pelajar sekolah menengah, bertolak belakang dengan saat ini yang cukup mahal dan terbatas.


Apa yang akan kamu beli bila hari ini kamu harus membelanjakan uang 1 miliar dollar???

Buat saya yang bukan perokok pasti saya tidak akan membeli rokok, atau mungkin bila kamu tidak suka minuman beralkohol pasti kamu tidak akan membelinya. Ya itulah yang terjadi bila mariyuana bila di legalkan, bila kamu tidak suka jadi mengapa kamu harus membelanjakan uang mu membeli sekotak mariyuana di coffeshop? Jadi kalau ada yang punya opini bahwa legalisasi mariyuana itu merusak generasi muda pasti orang tersebut sedikit dungu.


Pemerintah sangat takut dengan pengusaha mariyuana, bisa kalah bila diajak beradu senjata. Melarang nya bukan hal bijak, membuat komoditi ini semakin langka, berharga mahal seperti kulit harimau, kenapa tidak dilegalkan seperti dulu? Mungkin sekarang tidak lah bernilai harganya, siapa yang mau beli ganjamu .. Wong di kebunku saja banyak sekali tumbuh liar.


Faktanya saat ini kita sudah hidup dalam aturan pengusaha thc ini, walaupun aturannya tidak memperbolehkannya tapi perdagangan underground menujukan bahwa harganya semakin mahal.


Ini seperti lokalisai, pemerintah perlu mengatur ini, supaya pemerintah bisa mengatur pendapatan mereka, jangan sampai uang nya di belikan senjata yang bisa menembaknya dari belakang kepala alias makar dan kehilangan sebagian wilayahnya.