Kaskus

News

q4billAvatar border
TS
q4bill
Meski Pernah jadi Konsultan Presiden, Choel M Ada di Ujung Tanduk Tersangka
Meski Pernah jadi Konsultan Presiden, Choel M Ada di Ujung Tanduk Tersangka
Choel Mallarangeng.

Nasib Choel di Ujung Tubir
SENIN, 17 DESEMBER 2012 | 08:49 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi pekan ini berencana memeriksa Andi Zulkarnain atau Choel Mallarangeng. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan Choel sebagai saksi dianggap mengetahui kasus korupsi pembangunan pusat pendidikan olahraga di Bukit Hambalang. “Jadwalnya belum kami pastikan, tapi ada informasi yang perlu diklarifikasi kepada Andi Zulkarnain,” kata Johan kemarin. Sumber Tempo bercerita, petunjuk keterlibatan adik mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng itu terlihat dari keberhasilan PT Global Daya Manunggal mendapatkan dua paket subkontrak struktur dan arsitektur Hambalang.

Seperti ditulis majalah Tempo edisi pekan ini, Nanny Ruslie dan Herman Prananto dari Global sempat mendatangi Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam di ruangannya sebelum pemenang proyek diumumkan pada November 2010. Mereka meminta dijadikan subkontraktor Hambalang. Menurut sumber ini, Wafid kemudian meminta pengusaha Paul Nelwan mengantar keduanya langsung bertemu dengan petinggi PT Adhi Karya, yang digadang sebagai pemenang proyek. Paul mengatakan, awalnya Adhi Karya menolak permintaan Global. Tak lama setelah pertemuan di ruangan Wafid, pesan pendek dari Choel sampai di telepon seluler Wafid. “Pak Wafid sudah bertemu dengan Pak Herman?” begitu isinya, yang dijawab Wahid dengan kata “sudah”.

Setelah penolakan itu, kata sumber Tempo, Staf Khusus Menteri Olahraga Bidang Kepemudaan Muhammad Fakhruddin memanggil Kepala Divisi Business Development Property Adhi Karya Arief Taufiqurahman untuk mendapatkan pekerjaan subkontrak. Akhirnya, Global mendapat dua paket pekerjaan senilai Rp 139,9 miliar. Pada 11 Januari, Global mendapat kontrak kedua senilai Rp 2,4 miliar. Seperti ditulis majalah Tempo, Global kemudian memberikan imbalan kepada Choel senilai Rp 2 miliar. Global juga memberikan Rp 500 juta kepada seseorang yang dekat dengan Choel. Seluruh pemberian itu tercatat dalam pengeluaran perusahaan yang disita KPK.

Choel berulang kali menyangkal tudingan terlibat dalam proyek Hambalang. Begitu juga pengacaranya, Harry Pontoh. “Tidak ada itu. Choel tidak ikut mengatur,” kata Harry. Bos PT Global, Herman Prananto, enggan berkomentar. “Semuanya sudah ada di berita acara pemeriksaan saya,” ucapnya. Fakhruddin juga membantah terlibat dalam pengaturan subkontrak. Ia mengaku tak mengenal petinggi PT Global. Tapi dia mengakui banyak orang datang ke ruangannya di Kementerian Olahraga untuk mencari informasi proyek. “Selama mereka melalui prosedur yang benar, ya silakan,” katanya.

Adapun Johan enggan menanggapi dugaan keterlibatan Choel. “Yang jelas, keterangan dia dibutuhkan dalam kasus ini,” ujarnya. Sementara itu, aktivitas Choel sebagai pemilik lembaga konsultan politik juga berkurang atau bisa dibilang menghilang. Kejayaan Fox Indonesia tak bersisa di lantai tiga gedung Freedom Institute, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Bidak raja dalam catur yang menjadi logo konsultan politik itu tak lagi tertempel di tembok. Hanya poster petinju Muhammad Ali dan lukisan mantan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy yang menghiasi dinding kantor yang sudah kosong itu."Dulu ini memang kantor Fox, tapi sekarang sudah enggak. Fox sudah bubar," kata seorang petugas kebersihan, Rabu pekan lalu. Petugas keamanan Freedom Institute juga membenarkan bahwa Fox pernah berkantor di situ. Tapi mereka tak tahu sejak kapan lembaga itu bubar.
http://www.tempo.co/read/fokus/2012/...di-Ujung-Tubir


Rehat Panjang Choel Sang Konsultan Presiden
SENIN, 17 DESEMBER 2012 | 05:13 WIB

TEMPO.CO, Jakarta- Kejayaan Fox Indonesia tak bersisa di lantai tiga gedung Freedom Institute, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Bidak raja dalam catur yang menjadi logo konsultan politik itu tak lagi tertempel di tembok. Hanya poster petinju Muhammad Ali dan lukisan mantan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy yang menghiasi dinding kantor yang sudah kosong itu. "Dulu ini memang kantor Fox, tapi sekarang sudah enggak. Fox sudah bubar," kata seorang petugas kebersihan, Rabu pekan lalu. Petugas keamanan Freedom Institute juga membenarkan bahwa Fox pernah berkantor di situ. Tapi mereka tak tahu sejak kapan lembaga itu bubar. (Baca: Choel Pandai Berbisnis)

Padahal prestasi konsultan yang dikomandani oleh Andi Zulkarnain atau Choel Mallarangeng itu sempat moncer. Pada 2008, Fox sukses memenangkan Alex Noerdin dalam pemilihan Gubernur Sumatera Selatan. Setahun kemudian, Fox mendulang sukses besar. Klien mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, yang kemudian menang dalam pemilihan presiden. Fox mengurus materi kampanye SBY-Boediono. Saat itu, kantor Choel Mallarangeng tak pernah sepi. Banyak wartawan dan tokoh berkumpul di kantor Fox. Ke mana pun SBY berkampanye, Choel ada di sana. Sejak saat itu, karier dan bisnis Choel kian menjulang. Ia membeli rumah di Jalan Taman Sunda Kelapa, Menteng, seluas 800 meter persegi. “Harganya Rp 40 miliar,” kata seorang bekas tetangganya. Menurut tetangga itu, Choel juga memiliki sejumlah mobil mewah, yaitu Toyota Alphard, Mercedes-Benz Coupe, Land Cruiser, dan Jeep Wrangler, serta Ferrari. (Baca: Choel dan Koleksi Sedan Ferrari Rp 6 Miliar)

Titik balik, bisnis Choel di bidang konsultan politik ini berlangsung pada 2010. Kala itu Choel menjadi konsultan kakaknya sendiri, Andi Alifian Mallarangeng, yang bertarung dalam pemilihan Ketua Umum Demokrat di Bandung, Jawa Barat. Merasa didukung SBY, Andi dan Fox hakul yakin menang. Apalagi mereka juga mengantongi jejak rekam keberhasilan sebagai tim kampanye. Tapi perhitungan mereka meleset. Andi Alifian kalah telak pada putaran pertama melawan Anas Urbaningrum dan Marzuki Alie.

Sejak itulah kapal Fox karam dan Choel juga seolah tenggelam. Menjelang 2010 berakhir, Fox dikabarkan bubar. Tapi Choel membantahnya. Dalam wawancara dengan Tempo, Choel mengatakan lembaganya akan rehat dulu. “Justru kami sedang bersiap-siap bermain di ajang Pemilihan Umum 2014,” katanya saat itu. Kini, setelah ikut dicegah ke luar negeri berbarengan dengan kakaknya yang ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang, Choel dan Fox sepertinya bakal rehat lebih panjang.
http://www.tempo.co/read/news/2012/1...-Konsultan-SBY

---------------------------

Jadi ingat kisah skandal Watergate di Amrik, skandal pencurian informasi oleh orang-orang suruhan Presiden Nixon ke kantor partai Demokrat, yang kemudian di filmkan dengan judul "The All President Man" ... Skandal Hambalang, begitu banyak melibatkan orang-orang dekat Presiden SBY ... emoticon-Big Grin
0
915
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan