- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Badai Narrele menyerang Laut Jawa, [diprediksi hingga 4 hari]


TS
qulil12haqqo
Badai Narrele menyerang Laut Jawa, [diprediksi hingga 4 hari]
Quote:
![Badai Narrele menyerang Laut Jawa, [diprediksi hingga 4 hari]](https://dl.kaskus.id/klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/01/11/137573/540x270/badai-narrele-menyerang-laut-jawa-diprediksi-hingga-4-hari.jpg)
Quote:
Cuaca ekstrem yang melanda Laut Jawa sepekan terakhir ini, masih terus berlangsung. Bahkan sejak Kamis kemarin hingga hari ini (11/1), cenderung menguat. Ombak tinggi dan angin kencang yang mengancam aktivitas laut di Selat Jawa, diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur memastikan, angin kencang akibat badai tropis Narelle masih akan terjadi minimal hingga empat hari mendatang.
Petugas BMKG Tanjung Perak, Ari Wijayanto mengatakan, sejak kemunculan badai Narelle pada Kamis pagi kemarin (10/1), hari ini badai yang muncul di posisi 13 Lintang Selatan dan 116 Bujur Timur atau di selatan Nusa Tenggara Timur itu, cenderung menguat.
"Kemarin kecepatan di pusat badai mencapai 70 knot, kemudian meningkat menjadi 75 knot. Sekarang kecepatan angin sudah berada 80 knot," ungkap Ari Wijayanto, Jumat (11/1).
Menurut Ari, yang terjadi saat ini adalah musim angin barat atau aliran angin mayoritas bersumber dari Laut Cina Selatan. Sehingga posisi angin yang ada di Laut Cina Selatan maupun Samudera Hindia berubah menjadi badai.
"Sehingga tiupan angin di darat, berhembus cukup kencang. Dari pantauan BMKG, kecepatan angin di Pulau Jawa (darat) mencapai 30 knot, sedangkan kecepatan angin di laut, akan mencapai 45 knot."
Sementara intensitas kecepatan angin laut berubah menjadi gelombang, diprediksi bisa mencapai ketinggian 9 meter lebih."Bahkan, tinggi gelombang tersebut, diprediksi bisa mencapai 10 hingga 12 meter," katanya.
Seperti diketahui, akibat tingginya gelombang di Perairan Laut Jawa yang terjadi sejak Kamis pagi kemarin, Kapal Penumpang Lewit milik PT Pelni terpaksa kembali ke Dermaga Gapura Surya Pelabuhan Tanjung Perak setelah melewati 50 mil dari Perairan Karang Jamuan. Alasannya, tinggi gelombang laut mencapai 6 meter, dan bisa membahayakan keselamatan penumpang. Sebab, karena hempasan gelombang kapal menjadi goyang dan terombang-ambing.
Bahkan, intensitas angin yang cukup kencang pada Kamis pagi kemarin, juga menyerang Selat Madura. Sehingga, aktivitas di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura terpaksa ditutup untuk jalur roda dua.
[ian]
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur memastikan, angin kencang akibat badai tropis Narelle masih akan terjadi minimal hingga empat hari mendatang.
Petugas BMKG Tanjung Perak, Ari Wijayanto mengatakan, sejak kemunculan badai Narelle pada Kamis pagi kemarin (10/1), hari ini badai yang muncul di posisi 13 Lintang Selatan dan 116 Bujur Timur atau di selatan Nusa Tenggara Timur itu, cenderung menguat.
"Kemarin kecepatan di pusat badai mencapai 70 knot, kemudian meningkat menjadi 75 knot. Sekarang kecepatan angin sudah berada 80 knot," ungkap Ari Wijayanto, Jumat (11/1).
Menurut Ari, yang terjadi saat ini adalah musim angin barat atau aliran angin mayoritas bersumber dari Laut Cina Selatan. Sehingga posisi angin yang ada di Laut Cina Selatan maupun Samudera Hindia berubah menjadi badai.
"Sehingga tiupan angin di darat, berhembus cukup kencang. Dari pantauan BMKG, kecepatan angin di Pulau Jawa (darat) mencapai 30 knot, sedangkan kecepatan angin di laut, akan mencapai 45 knot."
Sementara intensitas kecepatan angin laut berubah menjadi gelombang, diprediksi bisa mencapai ketinggian 9 meter lebih."Bahkan, tinggi gelombang tersebut, diprediksi bisa mencapai 10 hingga 12 meter," katanya.
Seperti diketahui, akibat tingginya gelombang di Perairan Laut Jawa yang terjadi sejak Kamis pagi kemarin, Kapal Penumpang Lewit milik PT Pelni terpaksa kembali ke Dermaga Gapura Surya Pelabuhan Tanjung Perak setelah melewati 50 mil dari Perairan Karang Jamuan. Alasannya, tinggi gelombang laut mencapai 6 meter, dan bisa membahayakan keselamatan penumpang. Sebab, karena hempasan gelombang kapal menjadi goyang dan terombang-ambing.
Bahkan, intensitas angin yang cukup kencang pada Kamis pagi kemarin, juga menyerang Selat Madura. Sehingga, aktivitas di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura terpaksa ditutup untuk jalur roda dua.
[ian]
Bagi Agan2 yang hendak bepergian dengan menggunakan transportasi laut sebaiknya ditunda dulu hingga badai mereda

0
1K
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan