Kaskus

News

kunyitmerah01Avatar border
TS
kunyitmerah01
Bangkai Batere HP renggut nyawa bocah
Tabanan (Bali Post) -Ini peringatan bagi warga yang membuang bangkai baterai HP sembarangan. Gara-gara baterai HP meledak di pembakaran sampah, Putu Fernanda (8), siswa SD di Banjar Taman Sari Anyar, Desa Banjar Anyar, Kediri, Tabanan, tewas Rabu (9/1) malam. Korban tewas di rumah sakit akibat luka serius di bagian paha kiri karena terkena pecahan pelat baterai.
Diduga, korban kehabisan darah setelah urat nadinya putus. Kejadiannya pukul 19.00 wita. Kala itu, korban bermain bersama temanya, Maulina Rovika (2,5), di depan rumah kos. Kebetulan di lokasi ada bekas pembakaran sampah. Korban bermain di dekatnya, sambil membakar kertas. Sejurus kemudian, muncul ledakan. Korban langsung menangis histeris. Mendegar tangisan, ayah korban, Made Eka Darmawan, bergegas mendekat. Setelah dilihat, korban sudah ambruk dengan paha berdarah, lalu dilarikan ke RSUD Tabanan.
Sayangnya nyawa korban tak tertolong. Korban meninggal sekitar pukul 22.00 wita. Jasad korban langsung dibawa pulang ke kampung asalnya di Banjar Munduk Kendung, Desa Munduk Tumpeng, Negara, Kamis (10/1) dini hari kemarin.
Mustakim (25), warga yang menolong korban, mengaku saat dievakuasi, korban masih menangis, lalu lemas akibat darah mengucur dari pahanya. ''Saat kita bawa ke rumah sakit, korban sudah lemas, pecahan baterei HP menancap di pahanya,'' kata Mustakim, Kamis kemarin.
Pria asal Lamongan ini mengaku tak tahu asal baterai yang meledak di tempat sampah. Menurutnya, korban memang sering bermain di dekat tempat sampah sambil membakar kertas.
Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Eko Kurniawan mengatakan telah melakukan olah TKP. Polisi juga memeriksa beberapa saksi untuk mengembangkan kasus ini.
Menurut Eko, hasil olah TKP, ditemukan bekas baterai HP yang terbakar. Baterai inilah yang meledak, lalu menancap di paha kiri korban. ''Kami masih menelusuri siapa yang membuang baterai bekas itu ke tempat sampah. Padahal, itu tidak boleh. Sebab, baterai mengandung bahan yang bisa meledak jika terkena panas,'' tegasnya.
Ayah korban, Made Eka Darmawan, ditemui di rumah duka, Kamis kemarin, mengaku tidak melihat kejadian persis ketika ledakan. Saat itu, Darmawan sedang menemani adik korban yang masih bayi Kadek Bintang Asih Harum Pertiwi di kamar. ''Begitu ada teriakan saya langsung keluar dan anak saya sudah terluka di bagian paha kiri bawah keluar darah, tanpa pikir panjang saya bawa anak ke RS Tabanan,'' tukas karyawan perusahaan otobus Gunung Harta itu.
Luka itu, menurutnya, berbentuk lubang sebesar uang koin dan darah terus mengalir keluar. Selang beberapa jam setelah dirawat di ruang ICU, putra pertamanya yang dikenal lincah dan periang itu meninggal. Korban rencananya diaben 17 Januari.
0
1K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan