- Beranda
- Komunitas
- Story
- B-Log Collections
Bolt's B-Log
TS
boltcrank
Bolt's B-Log
Indonesia vs Malaysia
Beberapa minggu terakhir ini kita telah dibanjiri oleh2 berita mengenai Indonesia vs Malaysia,semuanya merasa bahwa harga diri bangsa indonesia telah di injak2 dan berkewajiban membela,sampai2 kita membakar bendera negara Malaysia dan melemparkan t*i ke kedutaan mereka
Berdasarkan hukum yang berlaku di negara kita,merusak dan merendahkan simbol2 suatu negara adalah sebuah kejahatan serius,lalu bagaimana kalu simbol2 negara kita yang tercinta ini diperlakukan seperti itu oleh negara lain?.Info dari teman saya yang bekerja di KBRI di Malaysia sebagai SLO atase keamanan disana,kemarin malam teman saya di telp oleh sekuriti KBRI bahwa banyak PDRM di depan KBRI,setelah menerima laporan tsb teman saya langsung menelpon penghubung di PDRM untuk menyanyakan hal tersebut.Ternyata PDRM mendapat informasi bahwa ada sekelompok orang yang hendak melakukan hal yang sama terhadap KBRI spereti yang telah “kita” lakukan terhadap kedutaan mereka,benar saja…menjelang tengah malam ada sekelompok orang mendekat ke KBRI yang hendak membakar bendera Merah Putih,alhamdulillah sebelum bendera Merah Putih tersebut terbakar sekelompok orang tersebut langsung diamankan oleh PDRM dan dibawa ke Balai Polis terdekat.
Lalu teman saya juga bercerita mengenai kasus anggota KKP yang ditahan,berdasarkan LAPINFO yang masuk di KBRI dengan klasifikasi RAHASIA(saya hny akan menceritakan garis besar saja).Bahwa pada saat kejadian kapal patroli milik Indonesia menangkap kapan nelayan Malaysia untuk diduitin,karena “katanya” mereka sudah masuk wilayah Indonesia,cara nentuinnya gimana?pake GPS?pake patok?engga……Cara nentuinnya karena jaraknya 1 Jam perjalanan dari pantai Indonesia dan itu “biasanya” masih wilayah Indonesia….. Lalu kenapa kok polis marine Malaysia bisa datang,jadi setelah penangkapan nelayan Malaysia tsb dibawa ke kapal patroli kita,dan 3anggota kita berjaga di kapal nelayan tersebut,kemudian mereka disuruh hub keluarganya untuk nganterin duit ke koordinat yang ditunujuk,keluarga nelaya tersebut bukannya nganter duit tapi nelp PDRM.1 jam setelah penangkapan,datanglah polis marine yang langsung melepaskan tembakan peringatan dan kapal patroli kita langsung kabur dengan gagah berani.
Logikanya gini aja,mungkin gak 1jam setelah penangkapan tapi masih di lokasi,terus kalo memang itu masih wilayah Indonesia kenapa harus kabur….PDRM menggunakan GPS(meski 99% mereka bhg,seenggaknya mereka pny dasar pembelaan).Intinya kejadian KKP ini adalah karena kesalahan mereka sendiri,karena mereka tidak melaksanakan prosedur yang seharusnya.Hal2 seperti ini sering terjadi di laut,baik itu oleh KKP,POLAIR,TNI AL…… Harusnya kita malu,dan mencoba mencari tau fakta rillnya dulu sebelum “mengamuk”.
Mengenai TKI/WNI yang akan dihukum mati atau mendapat perlakuan kasar disana,mayoritas mereka adalah korban Traffickin in Person aka TKI ilegal,dan yang mendapat hukuman adalah mereka yang telah melanggar hukum yang berlaku di Malaysia,ada pencuri,narkoba,masuk tanpa ijin,dsb…..Masih banyak kok TKI/WNI kita yang sukses di Malaysia sana,masih banyak juga warga Malaysia yang baik2,janganlah kita berpikiran sempit dan mengeneralisasi orang atau kelompok.
Lalu mengenai pulau2 kita yang di ambil oleh mereka,trs kesenian kita yang di “akui” milik mereka.Kita harus lebih banyak introspeksi ke diri kita sendiri.Pernahkah kita tau ada pulau sipadan ligitan?selama saya bersekolah dari SD sampe SMU,tidak pernah sekalipun nama dua pulau tersebut disebut dalam pelajaran Geografi(ntah gurunya lupa ato mmg gak ada) seolah-olah pulau tersebut tidak pernah eksis di NKRI,baru setelah Malaysia mengklaim pulau tersebut kita semua seperti kebakaran jenggot,panik………… Lalu tahukah RR komapsiana,bahwa pembuatan tempe telah dipatenkan oleh Jepang sebagai produk mereka,padahal sejatinya itu makanan yang hanya ada di Indonesia.Sama seperti kesenian2 kita,berapa persen dari penduduk Indonesia yang mau melestarikan budaya tradisional.Kesenian2 kita seolah-olah hanya milik masyarakat kelas bawah,sehingga “kaum2 intelektual dan brjuis” hanya sedikit yang mau melestarikannya,kita sibuk mempelajari budaya luar(jepamg,korea,amerika,dll)bahkan kelas kesenian tradisional sangat minim peminatnya,. Sekali lagi,setelah ada isu Malaysia mengklaim itu sebagai budaya mereka,barulah kita panik lagi……apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia ??
Guys…sadar dunk,kita hidup di zaman yang menempatkan bukti tertulis sebagai suatu hal yang penting,mulailah kita mempatenkan apa yang menjadi milik Indonesia,jangan keduluan negara lain.Percuma kita teriak2 kalau kita gak ada usaha untuk mengakuin dan mempertahankannya.Dan lagi,kalo kita perang dengan Malaysia,Mau dikemanakan WNI yang mencari penghidupan disana,WNI yang mengais ilmu disana?.Mau dikembalikan ke Indonesia,lalu mereka mw kerja apa?mau tinggal dimana?sedangkan saat ini saja lapangan kerja makin susah dicari,lahan perumahan makin sempit,dan pemerintahnya makin “kotor”.
Rupanya ungakapan lama “kita gak akan pernah menyadari betapa berharganya sesuatu sampai kita kehilangannya” masih sangat berlaku bagi negri ini.
Marilah kita buka wawasan kita seluas-luasnya,jangan kita lihat suatu maslah hanya dari satu sisi.tp liaht juga dari semua sisi yang mungkin,agar kita makin bijaksana.Dan jangan selalu menyalahkan pemerintah,sekali2 tengok kedalam diri kita.Saya masih ingat apa kata Alm JF Kennedy “jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan padamu,tapi tanyakan apa yang telah kau berikan buat negaramu”.
Saya bukannya tidak nasionalis,yakinlah kalau memang harga diri bangsa ini sudah jelas2 di injak oleh negara lain,saya akan jadi orang terdepan yang maju,jiwa raga akan saya korbankan demi Tanah Air Indonesia.Tapi disini saya cuma mengajak kita semua untu mencoba lebih dewasa dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan.Mohon maaf jika ada yang tersinggung dengan tulisan ini.
ini adalah tulisan lama saya di kompasiana(29aug2010)
Beberapa minggu terakhir ini kita telah dibanjiri oleh2 berita mengenai Indonesia vs Malaysia,semuanya merasa bahwa harga diri bangsa indonesia telah di injak2 dan berkewajiban membela,sampai2 kita membakar bendera negara Malaysia dan melemparkan t*i ke kedutaan mereka
Berdasarkan hukum yang berlaku di negara kita,merusak dan merendahkan simbol2 suatu negara adalah sebuah kejahatan serius,lalu bagaimana kalu simbol2 negara kita yang tercinta ini diperlakukan seperti itu oleh negara lain?.Info dari teman saya yang bekerja di KBRI di Malaysia sebagai SLO atase keamanan disana,kemarin malam teman saya di telp oleh sekuriti KBRI bahwa banyak PDRM di depan KBRI,setelah menerima laporan tsb teman saya langsung menelpon penghubung di PDRM untuk menyanyakan hal tersebut.Ternyata PDRM mendapat informasi bahwa ada sekelompok orang yang hendak melakukan hal yang sama terhadap KBRI spereti yang telah “kita” lakukan terhadap kedutaan mereka,benar saja…menjelang tengah malam ada sekelompok orang mendekat ke KBRI yang hendak membakar bendera Merah Putih,alhamdulillah sebelum bendera Merah Putih tersebut terbakar sekelompok orang tersebut langsung diamankan oleh PDRM dan dibawa ke Balai Polis terdekat.
Lalu teman saya juga bercerita mengenai kasus anggota KKP yang ditahan,berdasarkan LAPINFO yang masuk di KBRI dengan klasifikasi RAHASIA(saya hny akan menceritakan garis besar saja).Bahwa pada saat kejadian kapal patroli milik Indonesia menangkap kapan nelayan Malaysia untuk diduitin,karena “katanya” mereka sudah masuk wilayah Indonesia,cara nentuinnya gimana?pake GPS?pake patok?engga……Cara nentuinnya karena jaraknya 1 Jam perjalanan dari pantai Indonesia dan itu “biasanya” masih wilayah Indonesia….. Lalu kenapa kok polis marine Malaysia bisa datang,jadi setelah penangkapan nelayan Malaysia tsb dibawa ke kapal patroli kita,dan 3anggota kita berjaga di kapal nelayan tersebut,kemudian mereka disuruh hub keluarganya untuk nganterin duit ke koordinat yang ditunujuk,keluarga nelaya tersebut bukannya nganter duit tapi nelp PDRM.1 jam setelah penangkapan,datanglah polis marine yang langsung melepaskan tembakan peringatan dan kapal patroli kita langsung kabur dengan gagah berani.
Logikanya gini aja,mungkin gak 1jam setelah penangkapan tapi masih di lokasi,terus kalo memang itu masih wilayah Indonesia kenapa harus kabur….PDRM menggunakan GPS(meski 99% mereka bhg,seenggaknya mereka pny dasar pembelaan).Intinya kejadian KKP ini adalah karena kesalahan mereka sendiri,karena mereka tidak melaksanakan prosedur yang seharusnya.Hal2 seperti ini sering terjadi di laut,baik itu oleh KKP,POLAIR,TNI AL…… Harusnya kita malu,dan mencoba mencari tau fakta rillnya dulu sebelum “mengamuk”.
Mengenai TKI/WNI yang akan dihukum mati atau mendapat perlakuan kasar disana,mayoritas mereka adalah korban Traffickin in Person aka TKI ilegal,dan yang mendapat hukuman adalah mereka yang telah melanggar hukum yang berlaku di Malaysia,ada pencuri,narkoba,masuk tanpa ijin,dsb…..Masih banyak kok TKI/WNI kita yang sukses di Malaysia sana,masih banyak juga warga Malaysia yang baik2,janganlah kita berpikiran sempit dan mengeneralisasi orang atau kelompok.
Lalu mengenai pulau2 kita yang di ambil oleh mereka,trs kesenian kita yang di “akui” milik mereka.Kita harus lebih banyak introspeksi ke diri kita sendiri.Pernahkah kita tau ada pulau sipadan ligitan?selama saya bersekolah dari SD sampe SMU,tidak pernah sekalipun nama dua pulau tersebut disebut dalam pelajaran Geografi(ntah gurunya lupa ato mmg gak ada) seolah-olah pulau tersebut tidak pernah eksis di NKRI,baru setelah Malaysia mengklaim pulau tersebut kita semua seperti kebakaran jenggot,panik………… Lalu tahukah RR komapsiana,bahwa pembuatan tempe telah dipatenkan oleh Jepang sebagai produk mereka,padahal sejatinya itu makanan yang hanya ada di Indonesia.Sama seperti kesenian2 kita,berapa persen dari penduduk Indonesia yang mau melestarikan budaya tradisional.Kesenian2 kita seolah-olah hanya milik masyarakat kelas bawah,sehingga “kaum2 intelektual dan brjuis” hanya sedikit yang mau melestarikannya,kita sibuk mempelajari budaya luar(jepamg,korea,amerika,dll)bahkan kelas kesenian tradisional sangat minim peminatnya,. Sekali lagi,setelah ada isu Malaysia mengklaim itu sebagai budaya mereka,barulah kita panik lagi……apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia ??
Guys…sadar dunk,kita hidup di zaman yang menempatkan bukti tertulis sebagai suatu hal yang penting,mulailah kita mempatenkan apa yang menjadi milik Indonesia,jangan keduluan negara lain.Percuma kita teriak2 kalau kita gak ada usaha untuk mengakuin dan mempertahankannya.Dan lagi,kalo kita perang dengan Malaysia,Mau dikemanakan WNI yang mencari penghidupan disana,WNI yang mengais ilmu disana?.Mau dikembalikan ke Indonesia,lalu mereka mw kerja apa?mau tinggal dimana?sedangkan saat ini saja lapangan kerja makin susah dicari,lahan perumahan makin sempit,dan pemerintahnya makin “kotor”.
Rupanya ungakapan lama “kita gak akan pernah menyadari betapa berharganya sesuatu sampai kita kehilangannya” masih sangat berlaku bagi negri ini.
Marilah kita buka wawasan kita seluas-luasnya,jangan kita lihat suatu maslah hanya dari satu sisi.tp liaht juga dari semua sisi yang mungkin,agar kita makin bijaksana.Dan jangan selalu menyalahkan pemerintah,sekali2 tengok kedalam diri kita.Saya masih ingat apa kata Alm JF Kennedy “jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan padamu,tapi tanyakan apa yang telah kau berikan buat negaramu”.
Saya bukannya tidak nasionalis,yakinlah kalau memang harga diri bangsa ini sudah jelas2 di injak oleh negara lain,saya akan jadi orang terdepan yang maju,jiwa raga akan saya korbankan demi Tanah Air Indonesia.Tapi disini saya cuma mengajak kita semua untu mencoba lebih dewasa dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan.Mohon maaf jika ada yang tersinggung dengan tulisan ini.
ini adalah tulisan lama saya di kompasiana(29aug2010)
0
2.2K
10
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan