- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PLN beli listrik PLTU Batang USD 5,71 sen per kwh
TS
hastaantasena
PLN beli listrik PLTU Batang USD 5,71 sen per kwh
NO REPOST
PT. PLN (Persero) menyatakan, jika proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), Batang, Jawa Tengah yang dikembangkan sejumlah konsorsium swasta sudah beroperasi, perusahaan akan membeli listriknya sebesar USD 5,71 sen per KWh.
"Kalau nanti sudah mampu memproduksi kita akan beli dari konsorsium," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji yang ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/1).
Pembangkit yang memakai tenaga batubara tersebut diyakini bakal berkontribusi besar bagi sistem ketenagalistrikan nasional. Proyek pembangunan PLTU ini guna mengembangkan sistem interkoneksi kelistrikan di Pulau Jawa dan Bali.
"Kapasitas PLTU yang mencapai 2x1.000 megawatt (MW) guna memaksimalkan kelistrikan di Jawa dan Bali. Itu sangat besar dengan beban penuh yang biasa ditanggung PLN hanya 1.500 MW," tegas dia.
PLTU Batang ditargetkan beroperasi pada 2016 mendatang. Dalam membangun PLTU tersebut membutuhkan dana sebesar Rp 36 triliun. PLTU dimiliki konsorsium PT Adaro Energy memiliki share saham dalam pembangkit listrik tersebut sebesar 34 persen, J-Power 34 persen dan Itochu 32 persen.
LINK
PT. PLN (Persero) menyatakan, jika proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), Batang, Jawa Tengah yang dikembangkan sejumlah konsorsium swasta sudah beroperasi, perusahaan akan membeli listriknya sebesar USD 5,71 sen per KWh.
"Kalau nanti sudah mampu memproduksi kita akan beli dari konsorsium," ujar Direktur Utama PLN Nur Pamudji yang ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/1).
Pembangkit yang memakai tenaga batubara tersebut diyakini bakal berkontribusi besar bagi sistem ketenagalistrikan nasional. Proyek pembangunan PLTU ini guna mengembangkan sistem interkoneksi kelistrikan di Pulau Jawa dan Bali.
"Kapasitas PLTU yang mencapai 2x1.000 megawatt (MW) guna memaksimalkan kelistrikan di Jawa dan Bali. Itu sangat besar dengan beban penuh yang biasa ditanggung PLN hanya 1.500 MW," tegas dia.
PLTU Batang ditargetkan beroperasi pada 2016 mendatang. Dalam membangun PLTU tersebut membutuhkan dana sebesar Rp 36 triliun. PLTU dimiliki konsorsium PT Adaro Energy memiliki share saham dalam pembangkit listrik tersebut sebesar 34 persen, J-Power 34 persen dan Itochu 32 persen.
LINK
0
881
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan