- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BSD incar Pembangunan Tol Serpong-Balaraja


TS
kul13xpl0r4s1
BSD incar Pembangunan Tol Serpong-Balaraja
Rabu, 9 January 2013
JAKARTA–Pengembang perumahan PT Bumi Serpong Damai Tbk, mengincar pembangunan jalan Tol Serpong-Balaraja. “Kami ikut serta dalam prakualifikasi tender pembangunan jalan tol untuk mendapatkan proyek itu,” kata Direktur Utama PT BSD, Harry Budi Hartanto, saat dihubungi Senin, 7 Januari 2013.
Harry menjelaskan, untuk memenangkan proses lelang tersebut, PT BSD telah bekerja sama dengan tiga perusahaan lain. Ketiga perusahaan tersebut, yaitu ), PT Mitra Kerta Raharja, PT Citra Marga Nusaphala Persada, dan PT Astratel. Keempatnya membentuk konsorsium pembangunan jalan tol bernama PT Tangerang Struktur.
“Keikutsertaan BSD dalam pembangunan tersebut merupakan bentuk partisipasi kami dalam pembangunan infrastruktur,” kata Harry. Ia menjelaskan keiinginan BSD untuk turut serta pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja telah timbul dari 2009 lalu. Saat itu, lanjutnya, BSD mengajukan permintaan untuk menjadi pemrakarsa pembangunan jalan tol. Namun permintaan itu baru terkabul pada 2012 lalu.
Menurut Direktur BSD City, Petrus Kusuma, pembangunan tol itu dapat menopang bisnis BSD di bidang properti, terutama di perumahan BSD City yang berada di daerah Serpong, Tangerang Selatan. Pembangunan tol tersebut, kata dia, meningkatkan aksesibilitas masyarakat menuju perumahan tersebut.
“Dalam bisnis real estate, aksesibilitas adalah salah satu hal yang penting. Dan pembangunan ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta ke Serpong dan juga Balaraja,” kata Petrus.
Petrus mengatakan sebenarnya Serpong telah memiliki akses jalan dari Jakarta-Serpong-Balaraja melalui Jalan Raya Serpong. Namun karena meningkatnya volume kendaraan, jalan tersebut sering kali mengalami kemacetan. Oleh sebab itu, kata Petrus, BSD tertarik membangun jalan tol demi mengurangi kemacetan ke perumahan yang mereka kelola.
“Pembangunan tol ini juga kami tujukan untuk mengembangkan wilayah Kabupaten Tangerang,” kata Petrus. Ia berharap pertumbuhan ekonomi di Balaraja, Kabupaten Tangerang, ikut terdongkrak dengan pembangunan tol tersebut.
BSD sendiri cukup percaya diri dapat memenangkan prakualifikasi tol sepanjang 36,3 kilo meter tersebut. Petrus mengatakan, BSD telah bekerja sama membentuk konsorsium dengan tiga perusahaan lain yang telah berpengalaman dalam pembangunan dan pengelolaan jalan tol. Sehingga memiliki nilai lebih untuk memenangkan tender.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Ahmad Gani Ghazali mengatakan, pembangunan tol tersebut kini masih dalam proses prakualifikasi. “Hingga saat ini masih dalam proses evaluasi prakualifikasi tender,” kata Gani dalam pesan singkatnya.
Data Kementerian Pekerjaan Umum menunjukkan, tol Serpong-Balaraja merupakan salah satu ruas yang berpotensi untuk ditawarkan ke swasta karena dinilai laik investasi. Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan pembangunan tersebut akan menghabiskan dana investasi sebanyak Rp 5,2 triliun untuk konstruksi dan Rp 1,7 triliun untuk pembebasan lahan.
RAFIKA AULIA
http://property.tempo.co/2013/01/09/...pong-balaraja/
pastilah bsd berkepentingan..
ntar2 kan perlu akses langsung ke tahap 2
JAKARTA–Pengembang perumahan PT Bumi Serpong Damai Tbk, mengincar pembangunan jalan Tol Serpong-Balaraja. “Kami ikut serta dalam prakualifikasi tender pembangunan jalan tol untuk mendapatkan proyek itu,” kata Direktur Utama PT BSD, Harry Budi Hartanto, saat dihubungi Senin, 7 Januari 2013.
Harry menjelaskan, untuk memenangkan proses lelang tersebut, PT BSD telah bekerja sama dengan tiga perusahaan lain. Ketiga perusahaan tersebut, yaitu ), PT Mitra Kerta Raharja, PT Citra Marga Nusaphala Persada, dan PT Astratel. Keempatnya membentuk konsorsium pembangunan jalan tol bernama PT Tangerang Struktur.
“Keikutsertaan BSD dalam pembangunan tersebut merupakan bentuk partisipasi kami dalam pembangunan infrastruktur,” kata Harry. Ia menjelaskan keiinginan BSD untuk turut serta pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja telah timbul dari 2009 lalu. Saat itu, lanjutnya, BSD mengajukan permintaan untuk menjadi pemrakarsa pembangunan jalan tol. Namun permintaan itu baru terkabul pada 2012 lalu.
Menurut Direktur BSD City, Petrus Kusuma, pembangunan tol itu dapat menopang bisnis BSD di bidang properti, terutama di perumahan BSD City yang berada di daerah Serpong, Tangerang Selatan. Pembangunan tol tersebut, kata dia, meningkatkan aksesibilitas masyarakat menuju perumahan tersebut.
“Dalam bisnis real estate, aksesibilitas adalah salah satu hal yang penting. Dan pembangunan ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta ke Serpong dan juga Balaraja,” kata Petrus.
Petrus mengatakan sebenarnya Serpong telah memiliki akses jalan dari Jakarta-Serpong-Balaraja melalui Jalan Raya Serpong. Namun karena meningkatnya volume kendaraan, jalan tersebut sering kali mengalami kemacetan. Oleh sebab itu, kata Petrus, BSD tertarik membangun jalan tol demi mengurangi kemacetan ke perumahan yang mereka kelola.
“Pembangunan tol ini juga kami tujukan untuk mengembangkan wilayah Kabupaten Tangerang,” kata Petrus. Ia berharap pertumbuhan ekonomi di Balaraja, Kabupaten Tangerang, ikut terdongkrak dengan pembangunan tol tersebut.
BSD sendiri cukup percaya diri dapat memenangkan prakualifikasi tol sepanjang 36,3 kilo meter tersebut. Petrus mengatakan, BSD telah bekerja sama membentuk konsorsium dengan tiga perusahaan lain yang telah berpengalaman dalam pembangunan dan pengelolaan jalan tol. Sehingga memiliki nilai lebih untuk memenangkan tender.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Ahmad Gani Ghazali mengatakan, pembangunan tol tersebut kini masih dalam proses prakualifikasi. “Hingga saat ini masih dalam proses evaluasi prakualifikasi tender,” kata Gani dalam pesan singkatnya.
Data Kementerian Pekerjaan Umum menunjukkan, tol Serpong-Balaraja merupakan salah satu ruas yang berpotensi untuk ditawarkan ke swasta karena dinilai laik investasi. Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan pembangunan tersebut akan menghabiskan dana investasi sebanyak Rp 5,2 triliun untuk konstruksi dan Rp 1,7 triliun untuk pembebasan lahan.
RAFIKA AULIA
http://property.tempo.co/2013/01/09/...pong-balaraja/
pastilah bsd berkepentingan..
ntar2 kan perlu akses langsung ke tahap 2

Diubah oleh kul13xpl0r4s1 09-01-2013 15:16
0
16.4K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan