- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
{Ironis} ICW: Demokrat Tak Pantas Lagi Gunakan Slogan Antikorupsi
TS
soipon
{Ironis} ICW: Demokrat Tak Pantas Lagi Gunakan Slogan Antikorupsi
Selasa, 08/01/2013 06:27 WIB
ICW: Demokrat Tak Pantas Lagi Gunakan Slogan Antikorupsi
Ray Jordan - detikNews
Jakarta - Meski beberapa kadernya diduga terlibat kasus korupsi, Partai Demokrat di Pemilu 2014 nanti tetap memakai slogan 'Katakan Tidak pada Korupsi'. Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai slogan tersebut merupakan bentuk konsistensi yang tidak terbukti.
"Itu (slogan tetap anti korupsi) bentuk konsistensi yang sudah tidak terbukti," ujar peneliti ICW, Apung Widadi saat berbincang dengan detikcom, Senin (7/1/2013).
Apung mengatakan, Partai Demokrat dianggap akan menjual kebohongan publik jika tetap memakai slogan tersebut. Sebab struktur Partai Demokrat sendiri masih dianggap belum bersih.
"Partai Demokrat sama saja munafik dalam menjalani proses pemilu ke depan. Sama saja menjual kebohongan publik. Karena, pemberantasan korupsi bukan hanya slogan, tapi harus dengan aksi nyata," kata Apung.
"Kalau mau, benar-benar dibersihin itu struktur Demokrat baru berkampanye dengan jujur," imbuhnya.
Bahkan, lanjut Apung, diperkirakan jelang Pemilu 2014, pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) sarat dengan aksi jual beli. Meski aksi itu juga diduga berlaku baghi partai politik yang lain.
"Justru setiap pendaftaran calon anggota legislatif di internal Demokrat cenderung akan transaksional. Candidacy buying atau jual beli rekomendasi anggota legislatif akan marak di internal partai, bukan hanya Demokrat juga sebenarnya, tapi partai lain juga," terangnya.
"Masing-masing Ketua DPD dan DPP akan kebanjiran tawaran dari masing-masing kader yang ingin mencalonkan diri. Karena tidak punya basis masyarakat akhirnya mereka mengambil jalan pintas dengan membeli rekomendasi kepada pengurus partai. Ini berbahaya, karena jika sudah seperti ini, jika mereka sudah jadi, mereka akan berupaya mengembalikan modal saat kampanye itu dengan korupsi," tambahnya.
Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat menilai dengan bijak dan jangan tertipu dengan slogan partai yang dianggap terlalu muluk.
"Imbauan untuk masyarakat juga jangan sampai tertipu oleh slogan Demokrat tersebut. Karena sudah terbukti, banyak kader Demokrat yang korupsi. Jangan sekali-kali tertipu dan menggadaikan masa depan pada pejabat dari partai yang korup. Jangan pilih politisi korup," katanya.
[url=http://news.detik..com/read/2013/01/08/062741/2135698/10/icw-demokrat-tak-pantas-lagi-gunakan-slogan-antikorupsi?9922022]Source[/url]
Demokrat memang tidak tahu malu padahal kader2nya Demokrat banyak yang tersangkut kasus korupsi mulai dari Andi Mallarangeng, Angie, Nazarudin, Wisnu Wardhana, dll.
ICW: Demokrat Tak Pantas Lagi Gunakan Slogan Antikorupsi
Ray Jordan - detikNews
Jakarta - Meski beberapa kadernya diduga terlibat kasus korupsi, Partai Demokrat di Pemilu 2014 nanti tetap memakai slogan 'Katakan Tidak pada Korupsi'. Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai slogan tersebut merupakan bentuk konsistensi yang tidak terbukti.
"Itu (slogan tetap anti korupsi) bentuk konsistensi yang sudah tidak terbukti," ujar peneliti ICW, Apung Widadi saat berbincang dengan detikcom, Senin (7/1/2013).
Apung mengatakan, Partai Demokrat dianggap akan menjual kebohongan publik jika tetap memakai slogan tersebut. Sebab struktur Partai Demokrat sendiri masih dianggap belum bersih.
"Partai Demokrat sama saja munafik dalam menjalani proses pemilu ke depan. Sama saja menjual kebohongan publik. Karena, pemberantasan korupsi bukan hanya slogan, tapi harus dengan aksi nyata," kata Apung.
"Kalau mau, benar-benar dibersihin itu struktur Demokrat baru berkampanye dengan jujur," imbuhnya.
Bahkan, lanjut Apung, diperkirakan jelang Pemilu 2014, pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) sarat dengan aksi jual beli. Meski aksi itu juga diduga berlaku baghi partai politik yang lain.
"Justru setiap pendaftaran calon anggota legislatif di internal Demokrat cenderung akan transaksional. Candidacy buying atau jual beli rekomendasi anggota legislatif akan marak di internal partai, bukan hanya Demokrat juga sebenarnya, tapi partai lain juga," terangnya.
"Masing-masing Ketua DPD dan DPP akan kebanjiran tawaran dari masing-masing kader yang ingin mencalonkan diri. Karena tidak punya basis masyarakat akhirnya mereka mengambil jalan pintas dengan membeli rekomendasi kepada pengurus partai. Ini berbahaya, karena jika sudah seperti ini, jika mereka sudah jadi, mereka akan berupaya mengembalikan modal saat kampanye itu dengan korupsi," tambahnya.
Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat menilai dengan bijak dan jangan tertipu dengan slogan partai yang dianggap terlalu muluk.
"Imbauan untuk masyarakat juga jangan sampai tertipu oleh slogan Demokrat tersebut. Karena sudah terbukti, banyak kader Demokrat yang korupsi. Jangan sekali-kali tertipu dan menggadaikan masa depan pada pejabat dari partai yang korup. Jangan pilih politisi korup," katanya.
[url=http://news.detik..com/read/2013/01/08/062741/2135698/10/icw-demokrat-tak-pantas-lagi-gunakan-slogan-antikorupsi?9922022]Source[/url]
Demokrat memang tidak tahu malu padahal kader2nya Demokrat banyak yang tersangkut kasus korupsi mulai dari Andi Mallarangeng, Angie, Nazarudin, Wisnu Wardhana, dll.
0
2.2K
41
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan