Wanita yang berjalan kaki setidaknya tiga jam dalam seminggu memiliki kemungkinan lebih kecil terkena stroke.

Penelitian menemukan, mereka yang aktif berjalan kaki setidaknya mengalami penurunan selama 43% terserang stroke ketimbang mereka yang tidak berjalan sama sekali.

Studi sebelumnya juga telah mengkaitkan bahwa aktivitas fisik mencegah serangan stroke karena ini dapat mencegah penimbunan plak di arteri atau pembuluh darah pecah di otak.

"Pesan untuk masyarakat umum tetap sama: teratur terlibat dalam kegiatan rekreasi moderat adalah baik untuk kesehatan," kata pemimpin penelitian Jose Maria Huerta dari Otoritas Kesehatan Daerah Murcia, seperti dilansir dari dailymail.co.uk.

Wanita yang berjalan cepat selama 210 menit atau lebih dalam seminggu memiliki risiko stroke lebih rendah dibandingkan wanita yang tidak aktif. Namun hasil yang lebih memuaskan, jika mereka bersepeda dan melakukan aktivitas fisik lainnya yang lebih tinggi intensitasnya.

Penelitian melibatkan 33 ribu pria dan wanita yang dibagi berdasarkan gender, jenis latihan dan total waktu yang dihabiskan berolahraga setiap minggu.

Para penulis memeriksa secara berkala setiap perserta untuk merekam stroke. Selama periode 12-tahun sebagai tindak lanjut,terjadi 442 stroke antara pria dan wanita.

Hasil untuk wanita yang berjalan kaki, ditemukan kemungkinan kecil yaitu 43% terkena stroke ketimbang kelompok yang tidak aktif. Namun tidak ditemukan penurunan pada kelompok pria.