- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
(story) Arti ayah untuk seorang gadis kecil


TS
reoboisasi
(story) Arti ayah untuk seorang gadis kecil
Aku mendapatkan tulisan ini dari status facebook dan terus terang, ini membuatku terharu.
Seharusnya kisah ini dalam bahasa Inggris, tetapi aku lebih suka mengartikannya dalam bahasa kita, karena putriku harus ikut membacanya agar ia tahu betapa beruntungnya ia masih memiliki ayah.
Gadis kecil itu sedang bersiap-siap ke sekolah, ia menghabiskan sarapan paginya penuh semangat. Hari ini adalah hari dimana ia harus berbicara tentang ayah.
Sang ibu kelihatan kuatir, karena tahu apa yang
akan dihadapi putrinya nanti. Ia berbisik agar si kecil yang ceria tak usah masuk sekolah saja hari ini, tetapi si anak berkuncir dua itu hanya
tertawa dan berkata "ini kesempatan memberitahu teman-temanku siapa sebenarnya ayahku" ibu.
Mereka tiba di ruang pertemuan sekolah.Ruangan itu ramai dengan para ayah yang
menemani putra-putri mereka, malah beberapa dari ibu mereka juga ikut mendampingi. Hanya si gadis kecil yang duduk bersama ibunya. Ibunya menunduk menyembunyikan kegalauan sementara si putri sibuk menyapa teman-temannya dengan riang.
Satu persatu anak-anak maju ke depan,
bercerita tentang ayah mereka. Si gadis
kecil memperhatikan dengan seksama
membuat si ibu semakin gundah. Tangannya yang gemetar tak mampu mengusir kekuatiran
menunggu giliran si gadis kecil.
Akhirnya tibalah giliran si gadis kecil. Saat ia
berdiri, sang ibu sempat ragu namun si gadis kecil meraih tangannya dan mengajaknya ke depan. Mereka berjalan di tengah pandangan sinis orang-orang yang berbisik ,“ayah macam apa yang tak bisamenemani putrinya di hari sepenting ini.”
Si ibu duduk di mana seorang ayah seharusnya
duduk menemani si gadis kecil dan di depannya si gadis kecil memulai kisahnya tentang ayah.
" Ayah yang kukenal bukanlah ayah yang
menemaniku bermain bola, bukan ayah yang
bisa menciumku setiap saat dia inginkan, bukan ayah yang bisa kusambut ketika ia pulang kerja, juga bukan ayah yang bisa membelaku saat aku diganggu anak yang nakal, dia juga bukan ayah yang bisa menemaniku saat aku sedang sakit, bahkan ayah tak pernah mengucapkan selamat ulang tahun untukku, walaupun sekali saja.
Tetapi bukan karena ayahku jahat atau terlalu mementingkan pekerjaannya, ayahku mungkin terlalu baik, hingga Tuhan ingin ayah bersamaNya.
Aku tak membenci Tuhan, karena aku tahu Tuhan sangat sayang padaku dan Ayah,
Tuhan pasti punya rencana lain untuk kami, hingga ia memisahkan aku dan ayah.
Gadis kecil terdiam dan memandang kesekelilingnya, menatap wajah-wajah di
hadapannya".
“Ayah memang tak pernah ada di sisiku, tapi ia menemaniku setiap saat. Setiap kali aku bersedih, aku hanya tinggal menutup mataku sejenak dan memanggil namanya. Ia akan datang meskipun cuma aku yang tahu ,karena hatiku merasakannya.
Ketika aku rindu menatap wajahnya, foto ayah akan menemaniku dalam tidur. Ayah memang tak bisa mengajariku bermain ataupun belajar, tapi ia mengajariku menjadi anak yang mandiri, karena aku tak punya ayah yang membantuku,
aku belajar menjadi anak yang berani, karena tak ada ayah yang membelaku,
aku belajar menjadi anak berprestasi karena aku ingin ayahku bangga di surga sana,
aku ingin berhasil menjadi dokter, karena aku ingin, ibu punya alasan untuk melanjutkan hidupnya.”
Lalu ia diam sejenak, menutup mata dan berbisik, “aku beruntung karena ada ibu
yang menemaniku, yang membantuku mengenal ayah sejak aku bayi dan aku tahu,,
ayah ada di sini, melihatku dengan senang, karena aku sudah memperkenalkannya
pada semua, agar semua orang tahu betapa berartinya ayah bagiku.
Suatu hari nanti jika aku bisa bertemu dengannya di surga, aku akan berkata aku mencintainya dan selalu bangga menjadi anaknya.”
*********
Semoga Para ayah sekarang menyadari betapa berartinya kehadiran mereka untuk anak-anak mereka.
sumber fanpage fb
===
Koment
[/CENTER][/CENTER]
Seharusnya kisah ini dalam bahasa Inggris, tetapi aku lebih suka mengartikannya dalam bahasa kita, karena putriku harus ikut membacanya agar ia tahu betapa beruntungnya ia masih memiliki ayah.
Gadis kecil itu sedang bersiap-siap ke sekolah, ia menghabiskan sarapan paginya penuh semangat. Hari ini adalah hari dimana ia harus berbicara tentang ayah.
Sang ibu kelihatan kuatir, karena tahu apa yang
akan dihadapi putrinya nanti. Ia berbisik agar si kecil yang ceria tak usah masuk sekolah saja hari ini, tetapi si anak berkuncir dua itu hanya
tertawa dan berkata "ini kesempatan memberitahu teman-temanku siapa sebenarnya ayahku" ibu.
Mereka tiba di ruang pertemuan sekolah.Ruangan itu ramai dengan para ayah yang
menemani putra-putri mereka, malah beberapa dari ibu mereka juga ikut mendampingi. Hanya si gadis kecil yang duduk bersama ibunya. Ibunya menunduk menyembunyikan kegalauan sementara si putri sibuk menyapa teman-temannya dengan riang.
Satu persatu anak-anak maju ke depan,
bercerita tentang ayah mereka. Si gadis
kecil memperhatikan dengan seksama
membuat si ibu semakin gundah. Tangannya yang gemetar tak mampu mengusir kekuatiran
menunggu giliran si gadis kecil.
Akhirnya tibalah giliran si gadis kecil. Saat ia
berdiri, sang ibu sempat ragu namun si gadis kecil meraih tangannya dan mengajaknya ke depan. Mereka berjalan di tengah pandangan sinis orang-orang yang berbisik ,“ayah macam apa yang tak bisamenemani putrinya di hari sepenting ini.”
Si ibu duduk di mana seorang ayah seharusnya
duduk menemani si gadis kecil dan di depannya si gadis kecil memulai kisahnya tentang ayah.
" Ayah yang kukenal bukanlah ayah yang
menemaniku bermain bola, bukan ayah yang
bisa menciumku setiap saat dia inginkan, bukan ayah yang bisa kusambut ketika ia pulang kerja, juga bukan ayah yang bisa membelaku saat aku diganggu anak yang nakal, dia juga bukan ayah yang bisa menemaniku saat aku sedang sakit, bahkan ayah tak pernah mengucapkan selamat ulang tahun untukku, walaupun sekali saja.
Tetapi bukan karena ayahku jahat atau terlalu mementingkan pekerjaannya, ayahku mungkin terlalu baik, hingga Tuhan ingin ayah bersamaNya.
Aku tak membenci Tuhan, karena aku tahu Tuhan sangat sayang padaku dan Ayah,
Tuhan pasti punya rencana lain untuk kami, hingga ia memisahkan aku dan ayah.
Gadis kecil terdiam dan memandang kesekelilingnya, menatap wajah-wajah di
hadapannya".
“Ayah memang tak pernah ada di sisiku, tapi ia menemaniku setiap saat. Setiap kali aku bersedih, aku hanya tinggal menutup mataku sejenak dan memanggil namanya. Ia akan datang meskipun cuma aku yang tahu ,karena hatiku merasakannya.
Ketika aku rindu menatap wajahnya, foto ayah akan menemaniku dalam tidur. Ayah memang tak bisa mengajariku bermain ataupun belajar, tapi ia mengajariku menjadi anak yang mandiri, karena aku tak punya ayah yang membantuku,
aku belajar menjadi anak yang berani, karena tak ada ayah yang membelaku,
aku belajar menjadi anak berprestasi karena aku ingin ayahku bangga di surga sana,
aku ingin berhasil menjadi dokter, karena aku ingin, ibu punya alasan untuk melanjutkan hidupnya.”
Lalu ia diam sejenak, menutup mata dan berbisik, “aku beruntung karena ada ibu
yang menemaniku, yang membantuku mengenal ayah sejak aku bayi dan aku tahu,,
ayah ada di sini, melihatku dengan senang, karena aku sudah memperkenalkannya
pada semua, agar semua orang tahu betapa berartinya ayah bagiku.
Suatu hari nanti jika aku bisa bertemu dengannya di surga, aku akan berkata aku mencintainya dan selalu bangga menjadi anaknya.”
*********
Semoga Para ayah sekarang menyadari betapa berartinya kehadiran mereka untuk anak-anak mereka.
sumber fanpage fb
===
Koment
Quote:
[/CENTER][/CENTER]
Diubah oleh reoboisasi 29-11-2013 13:11
0
1.5K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan