Alhamdulillah, sekarang udah memasuki tahun yang baru, dan juga memasuki bulan baru yang artinya TANGGAL TUA TELAH BERLALU.

Tanggal tua merupakan sosok menakutkan bagi anak kos kayak gue, yang cuma ngandelin uang kiriman dari orang tua. Apalagi kemarin, menjelang tahun baru, saat yang lain lagi menyambut tahun baru dengan berbagai perayaan seperti bakar ayam, bakar kambing, bakar rumah, gue cuma bisa bakar menyan sambil di temeni oleh mie instan.

Sebenernya pengen banget sih ikut ngrayain tahun baru, tapi setelah gue check lagi dompet gue, gue jadi nggak berniat untuk ngadain acara bakar-bakaran. Seperti inilah, gambaran dompet gue kemarin.


Walaupun dompet hanya berisikan foto mantan, gue masih punya semangat untuk ngrayain Tahun baru dengan acara bakar-bakaran. Alhasil, gue pun pergi ke mesin ATM untuk ngambil uang. Siapa tau pihak bank lagi baik dan ngasih gue TTB (Tunjangan Tahun Baru) agar gue bisa tahun baruan seperti yang lainnya.

Gue pun ngecek isi ATM gue. Sumpah, ngelihat saldo ATM di tanggal tua itu sama menyakitkannya dengan dapet undangan pernikahan dari mantan. Duit gue di ATM ternyata tinggal beberapa rupiah. Andaikan mesin ATM bisa ngomong, pasti dia akan bilang, "sialan, pahit banget nih ATM". Dan jika gue paksakan untuk ngambil semua duit gue, hasilnya akan seperti ini.


Tapi sekarang, tanggal muda telah tiba. Kiriman dari orang tua pun gue udah nyampai. Gue nggak akan sombong kalau saldo ATM gue sekarang segini.


Dan gue juga nggak akan pamer kalau sekarang gue nggak punya uang kecil.


Dengan uang sebesar itu, yang membuat dompet gue nggak muat, kayaknya gue bakal ngadain pesta tahun baru yang sempet tertunda kemarin.
***

Dari penantian-penantian ditanggal tua yang slama gue jalanin, gue jadi sadar, kalau kunci untuk keluar dari penderitaan adalah kesabaran. Jika kita mampu bertahan atas penderitaan yang slama ini kita dapatkan, pasti kita akan merasakan indahnya kebahagiaan. Seperti halnya gue, setelah di tahun baru berhasil bertahan dengan mie instan, sekarang gue udah bisa menikmati rasanya bakar ayam. Seperti kata sebuah lagu, "Semua akan indah pada waktunya". Dan gue percaya, si Indah pasti sekarang masih jomblo (nggak nyambung, biarin).

Selain itu, dalam kesabaran menghadapi kerasnya penderitaan, kita juga akan tahu betapa berharganya hal-hal yang selama ini kita pandang dengan sebelah mata. Ya, dalam menghadapi keterpurukan ditanggal tua, gue jadi tahu betapa berharganya mie instan, dan hebatnya Kapitan Pattimura yang di tanggal muda sering gue sia-siakan. Berkat tanggal tua, gue sekarang lebih bisa menghormati beliau, sama seperti gue menghormati Bung Karno dan Bung Hatta.




Sumber: http://stressiology.blogspot.com
Blog stress yang inspiratif.