Kaskus

News

MoncongmuAvatar border
TS
Moncongmu
MANTAN BENDAHARA PSSI REZIM NURDIN MENJADI CALON KUAT MENJADI MEMPORA
Sumber: http://kom.ps/AD5NyY

isebut Calon Menpora, Achsanul 'Pede' PSSI Tak Kurang Uang

Saan: Demokrat Tak Kekurangan Stok Isi Kursi Menpora
Demokrat: Pohan dan Khatibul Jadi Menpora Hanya Wacana
Dicari, Kader Demokrat Paham Olahraga untuk Jadi Menpora!
Presiden: Tak Ada Perombakan Kabinet
Presiden: Demi Keadilan, Menpora dari Demokrat
JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa calon Menteri Pemuda dan Olahraga pengganti Andi Mallarangeng? Hingga kini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum mengumumkannya. Namun, Presiden menyatakan akan segera menetapkan Menpora baru pengganti Andi yang mundur karena menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Presiden memastikan bahwa pengganti Andi berasal dari Partai Demokrat. Ada beberapa nama politisi Demokrat yang disebut-sebut akan menduduki kursi menteri. Salah satunya Achsanul Wosasi. Ketika ditanya soal rumor ini, Achsanul mengaku sudah melakukan komunikasi dengan petinggi Demokrat.

"Sinyal-sinyal sih belum, tapi telepon-telepon dari pimpinan jalan terus," ujar Achsanul, Senin (7/1/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Menurut Anggota Komisi XI DPR tersebut, amanah mengisi posisi Menpora tidak bisa dikejar. Pasalnya, penunjukan tetap menjadi wewenang penuh Presiden. "Diharapkan, Pak SBY bisa melihat mana kader Demokrat yang pantas kiranya," kata Achsanul.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua sempat menyatakan bahwa pengisi kursi Menpora sebaiknya berasal dari kader Demokrat yang memiliki jejak rekam di bidang olahraga dan kepemudaan. Achsanul sendiri pernah menjadi bendahara PSSI selama 11 tahun. Ia pun percaya diri dengan prestasinya saat menjadi bendahara PSSI.

"Saya tidak dalam posisi membela diri tidak pernah kekurangan uang," katanya.

Editor :Inggried Dwi Wedhaswary


satu lagi gan :

Tak Diakui Pemerintah, Bendahara PSSI Pasrah
Achsanul yang juga politisi Partai Demokrat ini pasrah jika FIFA menjatuhkan sanksi.





Selasa, 29 Maret 2011, 11:31 WIB Bayu Galih, Mohammad Adam
BERITA TERKAIT
Kehadiran TNI Permintaan Polda Riau
DPR Persoalkan Kehadiran TNI di Kongres PSSI
Kenapa Ada Pasukan TNI di Kongres PSSI
KPPN Tetap Lanjutkan Kongres
Perwakilan FIFA dan AFC Tiba Hari Ini di Riau

Achsanul Qosasi (Antara/ Yudhi Mahatma)
VIVAnews - Bendahara Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Achsanul Qosasi, kecewa dengan keputusan pemerintah yang tidak mengakui PSSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Nurdin Halid dan Sekjen Nugraha Besoes.

"Itu disayangkan. Saya terus terang kaget dengan statement Pak Andi (Menpora)," ujar Achsanul sebelum rapat Paripurna DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa 29 Maret 2011.

Sikap pemerintah, Achsanul memperkirakan, diambil karena mendapat informasi-informasi yang kurang berimbang. "Sehingga sampai kelihatan beliau emosi menyampaikan hal ini. Tapi kami menghargai itu," kata dia.

Tapi Achsanul meyakini hal tersebut sebagai upaya pemerintah menghentikan kekacauan yang ada di PSSI. "Ini mungkin cara pemerintah untuk menghentikan kekisruhan di PSSI," kata Achsanul yang juga politisi Partai Demokrat ini.

Hingga saat ini, Achsanul mengatakan, PSSI secara institusi belum bersikap secara resmi menanggapi pernyataan Menpora tersebut. Achsanul menjelaskan PSSI hanya dapat pasrah dan menunggu keputusan badan sepak bola dunia FIFA.

"PSSI secara institusi tak bisa berbuat apa-apa. Kita tak usah memanasi suasana lagi. Tunggu FIFA saja bagaimana keputusannya," ucap Achsanul.

Meski demikian, Achsanul menilai, PSSI sebaiknya tetap ada secara institusi. Karena semua kompetisi sepakbola diatur oleh PSSI. Jika PSSI dibekukan maka semua jadwal kompetisi akan terganggu.

"Pasti akan terganggu. karena bagaimanapun yang mengurus kompetisi itu adalah BLI (Badan Liga Indonesia). BLI kan bagian dari PSSI, dan semua keputusan BLI dilaporkan kepada PSSI. Kalau PSSI dibekukan, otomatis BLI akan seperti kehilangan induk dan juga tidak akan berani bersikap," kata Achsanul.

Selain itu, lanjut Achsanul, Komisi Disiplin ada di tubuh PSSI. Sementara Komisi Disiplin dan Komisi Banding serta perangkat lainnya mestinya dapat tetap berjalan jika ada kompetisi. Tetapi jika kompetisi itu pun dibekukan oleh pemerintah, menurut Achsanul, Komisi Disiplin, dan Komisi Banding, serta perangkat lainnya itu juga otomatis tak bisa bekerja.

"Jadi tak ada artinya mengatakan bahwa kompetisi masih berjalan, dilakukan oleh pemprov-pemprov. karena yang mjalankan kompetisi saat ini adalah PSSI," kata Achsanul.

"Apakah ini sah diakui FIFA dimanapun ia akan menyelenggarakan kompetisi dan mengatasnamakan PSSI memimpin timnas," tambah Achsanul.

Lebih jauh, Achsanul meyakini FIFA akan segera menjatuhkan sanksi kepada Pemerintah. "Saya kok merasa yakin dengan ada kondisi ini FIFA akan memberikan sanksi," kata Achsanul.

Sesuai aturan FIFA, jika Pemerintah mengintervensi badan sepak bola suatu negara, maka sanksi larangan bermain bagi tim nasional negara bersangkutan akan dijatuhkan. Menanggapi ancaman sanksi ini, Achsanul pun mengaku hanya bisa pasrah.

"Kalau pemerintah membekukan kan berarti pemerintah tidak menganggap PSSI ada. Yang pasti dengan posisi kita dibekukan berarti kita sudah tidak dianggap keberadaannya. Ya sudah kita terima. Sebaiknya kita tidak melakukan apapun. Sebaiknya kita diam saja," kata Achsanul. (SJ). Sumber : : http://us.bola.viva.co.id/news/read/211938-ta...


Yang pasti walau beliau dari partai demoktar tapi rekan jejaknya Bakrie habis booo... udah kebayang seperti apa nasip PSSI ke depan..
0
1.3K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan