- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(HEBAAAT) Penumpang Tepuk Tangan & Foto-foto Bayi yang Lahir di Pesawat Merpati
TS
suryanthara
(HEBAAAT) Penumpang Tepuk Tangan & Foto-foto Bayi yang Lahir di Pesawat Merpati
Jakarta - Penumpang Merpati MZ 845 tak menyangka. Perjalanan mereka terbang ke Makassar dari Timika, Papua akan diwarnai kisah ibu melahirkan. Seorang penumpang Harmani (33), melahirkan di atas udara Timika setelah pesawat take off.
"Total ada 152 penumpang. 136 Dewasa, 7 orang anak, dan 9 bayi," jelas Sherly Juwita, pramugari yang sudah 17 tahun bertugas di Merpati, saat berbincang dengan detikcom, Senin (7/1/2013).
Sherly menjelaskan, ketika boarding dia sudah diberitahu bahwa ada 2 penumpang hamil. Seorang ibu dengan usia kehamilan 6 bulan dan seorang lainnya 7 bulan. Dia sudah mengecek kepada ibu hamil itu kondisi mereka.
Kapten Pilot Firman Hutapea juga sudah menanyakan soal kondisi ibu hamil itu. "Mereka mengaku dalam kondisi sehat dan baik," jelasnya.
Hingga kemudian, lanjut Sherly, pesawat take off. Tapi di udara, di ketinggian 9.800 meter dari permukaan laut di atas Timika, Harmani merasa kesakitan dan hendak melahirkan. Persiapan darurat pun dilakukan. Untungnya pramugari ini kerap mendapat pelatihan penanganan medis di udara. Pada pukul 18.40 WIT, Minggu (6/1) bayi perempuan itu lahir prematur, namun dalam kondisi sehat.
"Alhamdulillah bayinya sehat, ibunya selamat. Berkat kekompakan kru dan bantuan Mbak Ani, mahasiswa keperawatan," jelas Sherly yang menjadi 'komandan' dalam menyiapkan seluruh penanganan dalam peristiwa kelahiran itu.
Setelah sang bayi lahir dengan selamat, kabar itu pun diumumkan ke penumpang. Sebelumnya para penumpang juga diminta bantuan doa untuk keselamatan bayi dan sang ibu. Mendapat kabar itu, para penumpang ramai bertepuk tangan dan bersyukur.
"Banyak yang minta foto-foto dan banyak juga yang membahas nama untuk bayi itu," terang Sherly.
Bayi itu setelah mendarat di Makassar segera dilarikan ke rumah sakit. Ambulans sudah menunggu di bandara. "Saya mendapat kabar ibu dan bayinya sehat," tutur ibu satu anak ini.
(ndr/nrl)
Sumber: [url]http://news.detik..com/read/2013/01/07/100847/2134691/10/penumpang-tepuk-tangan-foto-foto-bayi-yang-lahir-di-pesawat?991104topnews[/url]
Syukur ibu dan bayinya selamat, buat kru dan penumpang merpati 2 jempol buat kalian....
kalo boleh usul nama bayinya udarawan/udarawati atau merpatiwati/merpatiwan aja....
17 Tahun Tugas, Pramugari Merpati: Ini Pertama Kali Bantu Lahiran di Udara
Jakarta - Sherly Juwita sudah 17 tahun menjadi pramugari. Tapi baru kali ini dia menolong orang melahirkan di pesawat. Bersama pramugari yang lain, Rahmasari dan Anisah, serta seorang penumpang yang juga calon perawat Ani, mereka bahu membahu membantu Harmani (33), ibu yang melahirkan.
"Alhamdulillah semua kompak. Ini pertama kali membantu melahirkan selama 17 tahun bertugas," jelas Sherly, ibu satu anak, saat berbincang dengan detikcom, Senin (7/1/2013).
Sherly menuturkan kisah lahirnya bayi prematur yang berusia 7 bulan di kandungan itu. Pesawat Merpati MZ 845, pada Minggu (6/1) pukul 18.00 WIT lepas landas dari Bandara Timika. Bandara itu pukul 18.00 WIT memang sudah tutup. Sebelumnya, dia sudah mendapat informasi ada 2 penumpang hamil di bangku 24 dan 7. Satu ibu hamil 6 bulan dan seorang lagi 7 bulan.
"Sebelum boarding saya tanyakan ke penumpang apa ada masalah dengan kehamilan, dan mereka menjawab tidak ada," terang Sherly.
Selaku pramugari senior dia pun melapor ke pilot Firman Hutapea dan Muhamad Yasin bahwa kedua ibu itu mengaku dalam kondisi baik dan sehat. Pesawat pun kemudian lepas landas.
"Setelah pesawat take off, 15 menit kemudian setelah sabuk pengaman dilepas, saya cek semua penumpang. Saya lihat ibu yang hamil itu sedang meringkuk duduk. Dia bersandar ke suaminya. Penumpang lain yang duduk di sebelahnya saya minta pindah ke depan, agar 3 bangku semua bisa digunakan oleh ibu itu," jelas Sherly.
Tapi kemudian, setelah dicek, si ibu merasa kesakitan. Dia pun menyebut akan melahirkan karena perutnya sakit. "Saya tanya, ibu serius (melahirkan)? Dia bilang benar mau melahirkan. Ini anak ketiganya," imbuhnya.
Akhirnya disiapkan semua peralatan medis darurat. Dia segera mengumumkan kepada penumpang agar membantu doa karena ada ibu yang hendak melahirkan. Diminta juga kalau ada penumpang yang memiliki pengalaman medis, seperti dokter atau perawat atau mantri, agar membantu.
"Akhirnya hanya ada Mbak Ani mahasiswa keperawatan yang belum pernah membantu melahirkan. Dia hanya pernah menyuntik dan mengukur tensi. Saya bilang kita bantu, kita berusaha tolong untuk menyelamatkan nyawa manusia," tutur Sherly.
Bersama pramugari dan kru yang lain semua perlengkapan disiapkan. Peralatan medis dibersihkan. Sherly dan Ani, bersama suaminya menunggu kelahiran di ruangan darurat di pesawat yang disiapkan.
"Pukul 18.40 WIT, di atas ketinggian 9.800 meter dari permukaan laut ibu melahirkan. Kemudian, sesuai dengan pelatihan yang diajarkan, ari-arinya dikeluarkan. Kemudian dengan peralatan medis yang sudah bersih tali pusar dipotong," jelas Sherly.
Sang ibu selamat demikian juga bayi perempuan yang dilahirkan. Karena lahir prematur, bayi itu kemudian dibungkus dan diberi air hangat dalam plastik di sekeliling kain yang menutup. Karena bayi prematur mesti dalam kondisi hangat di inkubator.
"Perjalanan masih 2 jam ke Makassar. Kita azankan bayi itu, kemudian kita beri oksigen, tidak kita tempelkan tapi di sekitar bayi. Yang penting bayi tetap terbangun," tambahnya.
Sherly kemudian menanyakan kondisi sang ibu. Warga Makassar itu mengaku dalam kondisi sehat. "Kita minta ke kapten untuk mengontak Makassar. Dan landing di Makassar sudah disiapkan ambulans dan dokter. Ibu itu ditangani dengan baik. Kabar terakhir ibu dan bayinya sehat," jelasnya gembira.
(ndr/nrl)
0
6.6K
40
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan